Kesaksian Ulama Sufi Naqsabandi Irani: Indonesia Negara Paling Banyak Walinya

Jakarta, JATMAN Online - Sekretaris Awwal Idaroh Aliyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah al Mu’tabarah an Nahdliyyah (JATMAN) KH Ali M. Abdillah menceritakan pengalamannya saat menyelenggarakan seminar internasional tentang tokoh besar tasawuf Imam al-Ghazali 19 Januari 2018 di Hotel Borobudur.
"Kami mengundang para tokoh sufi dari berbagai dunia termasuk dari Iran karena makam Imam al-Ghazali berada di wilayah Iran. Setelah acara selesai kami mengajak para tamu luar negeri jalan-jalan ke Jogja, Magelang dan Demak," tulis Kiai Ali M. Abdillah dalam akun facebooknya, diakses JATMAN Online, Selasa (02/07/2024).
Ketua MATAN DKI Jakarta ini menyampaikan bahwa panitia seminar mengajak para tamu luar negeri mengunjungi Candi Prambanan. Saat itu mereka terpukau dengan suasana Indonesia.
"Saat kami mengunjungi Candi Prambanan para ulama luar negeri kagum dengan sikap ulama Indonesia yang tetap membiarkan Candi Prambanan tanpa ada pengerusakan," ujarnya.
Kiai Ali M. Abdillah juga menceritakan kesannya saat berbincang dengan salah satu ulama sufi dari Iran yang berthariqah Naqsabandiyah.
"Kemudian saya, Kiai Ali Mas’adi Wakil Rais Aam JATMAN bersama ulama sufi Naqsabandi dari suku kurdi yang ada di Iran. Duduk bersama dan akhirnya kami ngobrol bareng, ketika obrolan berlangsung saya kaget mendengar penjelasan ulama sufi Naqsabandi dari Iran, bahwa negara Indonesia paling banyak walinya makanya Indonesia aman, damai dan tentram.” jelasnya.
Syaikh tersebut, lanjutnya, bisa menyampaikan pendapat seperti itu kalau bukan wali tidak mungkin tahu soal ini, karena ulama Indonesia banyak yang menyembunyikan kewaliannya. Pengakuan ini sangat menarik dari ulama luar negeri tentang kewalian ulama Nusantara.
Sekedar informasi adapun yang menjadi pembicara dalam kegiatan tersebut antara lain Habib Luthfi bin Ali bin Yahya Rois Am JATMAN, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, Prof. Dr. Mohammad Syalabi dari Mesir, Dr. Mazen Sherif dari Tunisia, Dr. KH. Luqman Hakim, MA, Shaykh Fayegh Rostami dari Iran, Dr. Azis al-Qubaiti dari Maroko, Azis Abidin dari Amerika Serikat dan Shaykh Muhammad Habib al-Alim sebagai Mursyid Tarekat Naqsabandiyah China. Adapun pembicara yang lain adalah Dr. Ibrahim Abdulev dari Rusia, Prof. Dr. Mokhtari dari Iran dan Dr. H. Ilyas Ismail, MA.
Seminar diselanggarakan atas kerjasama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jam`iyyah Ahlith Thariqah al-Mu`tabarah an Nahdliyyah (JATMAN ), Univerisitas As Syafiiyah Jakarta dan Yayasan Manah Kita.
Pewarta: Abdul Mun'im Hasan
Editor: Arip Suprasetio