Gus Nadirsyah Hosen: Hidup Ini Bukan Lomba Lari

Jakarta, JATMAN Online – Dalam mengalami kehidupan, seseorang pasti akan melewati hidupnya berbeda-beda dengan yang lainnya. Ada yang masih muda sudah sukses ataupun sebaliknya.
Gus Nadirsyah Hosen yang akrab disapa Gus Nadir bertanya kepada diri ini pernahkah merasa kalau kita tertinggal di banding kawan kita? Ada kawan sebaya yang kini karirnya lebih melesat atau ada yang lebih muda/junior dibanding kita tapi kehidupannya lebih baik dari kita?.
“Hidup ini bukan lomba lari. Ada yang memang lebih cepat melesat, tapi mungkin dia tidak bertahan lama dan kemudian karirnya jatuh. Atau ada yang menyangka sudah duluan sampai garis finish, padahal kita punya garis finish yang berbeda,” tulis Gus Nadir melalui akun Facebooknya, dikutip JATMAN Online, Rabu (29/3/2023).
Dosen Monash University ini mengatakan semua orang punya timelinenya sendiri. Jangan pernah merasa anda tertinggal. Masing-masing punya rute, ritme dan fase serta kecepatan yang berbeda.
“Support dan syukuri kawanmu yang tengah melaju melewatimu. Tidak perlu dengki. Tapi juga tidak perlu gelisah. Giliranmu juga akan tiba, pada saat yang tepat,” jelasnya.
Menurut Rais Syuriah PCI (Pengurus Cabang Istimewa) Nahdlatul Ulama (NU) di Australia dan New Zealand ini tidak perlu jumawa bila melewati kawan atau seniormu. Tetaplah rendah hati, dan yakinlah masih banyak orang lain yang sudah duluan melewatimu.
“Hidup kita tidak tergantung lintasan dan jadwal orang lain. Atur langkah dan ritme kita. Jangan berhenti. Teruslah melangkah. Nanti kamu juga ketemu jodohnya kok. Eh,” ungkapnya.