Pesan KH Kafabihi di Haul KH Noer Iskandar: Majelis Ilmu sebagai Jalan Menuju Ampunan
Jakarta, JATMAN Online - Dalam rangka memperingati Haul K.H. Noer Muhammad Iskandar yang ke-4, KH Kafabihi Mahrus hadir untuk memberikan nasihat kepada umat Islam di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Jakarta, Kamis (31/10/24). Dalam kesempatan tersebut, KH Kafabihi mengajak umat Islam untuk terus mengikuti majelis ilmu sebagai salah satu bentuk zikir dan upaya mendekatkan diri kepada Allah.
KH Kafabihi Mahrus menyampaikan bahwa Allah mengutus malaikat untuk berkeliling mencari ahli zikir. Apabila majelis zikir belum ditemukan, malaikat akan mengajak yang lain untuk mencari majelis ilmu. Dengan menghadiri majelis ilmu, seseorang akan teringat pada Allah.
"Ayahnya Imam Al-Ghazali sangat istiqomah dalam mengikuti pengajian. Ia sering berdoa kepada Allah agar mendapat keturunan saleh. Akhirnya Allah mengaruniakan padanya Ahmad Al-Ghazali dan Muhammad Al-Ghazali," tutur KH Kafabihi, yang juga merupakan pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo.
Selain itu, KH Kafabihi mengingatkan bahwa Allah mengampuni dosa orang yang hadir di majelis ilmu.
“Kita tidak bisa hidup tanpa dosa, tanpa salah kepada orang lain, zalim kepada orang lain. Sedangkan amal saleh kita belum tentu diterima oleh Allah. Jika kita melakukan kesalahan, sudah pasti dapat dosa,” katanya.
Ia berpesan kepada hadirin agar senantiasa mengingat dosa dan mengharap rahmat Allah, mengingat manusia tak pernah luput dari kesalahan dan sedikit sekali memiliki amal baik.
“Kita tidak punya amalan untuk menutup dosa kita. Maka dosa orang yang kita zalimi akan diberikan kepada kita. Inilah sebabnya mengapa kita harus mengharapkan rahmat dari Allah,” lanjutnya.
Sebagai penutup, KH Kafabihi yang berasal dari Kediri, menyampaikan pesan kepada para alumni Asshiddiqiyah agar senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan pondok sebagai bentuk bakti dan rasa syukur.
"Sebagai santri yang berbakti, kita harus selalu berpartisipasi dalam semua acara pondok sebagai bukti terima kasih kita terhadap Abah, terhadap pondok. Sebab salah satu bentuk rasa syukur kepada Allah."
Pewarta: Leni Ajeng Musafiroh
Editor: Khumaedi NZ