Khidmah Kepada Guru, Refleksi Cinta Rasul

September 24, 2023 - 12:44
Khidmah Kepada Guru, Refleksi Cinta Rasul

Dalam berkhidmah kepada para ulama, guru dan majelis ilmunya, maka berniatlah untuk membantu melanjutkan perjuangan dakwah Nabi Sayyidina Muhammad Saw.

Sebab, pewaris Baginda Nabi Muhammad Saw ialah para ulama bersama ahlul baitnya Rasul yang mewarisi ilmunya.

Ketika ikut andil dalam perjuangan dakwah ulama dan guru di majelis ilmu, berarti ikut serta dalam melanjutkan perjuangan Rasulullah Saw yang akan dicatat sebagai pahala yang sama dengan seratus orang yang mati syahid.

Hal Itu disebabkan, karena membantu melanjutkan perjuangan dakwah di masa-masa yang penuh kerusakan moral dan akhlak, terlebih lagi jika mampu istiqamah dalam khidmah kepada guru.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hajj Ayat 32:
وَمَنْ يُّعَظِّمْ شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ فَاِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوْبِ

“Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya hal itu timbul dari kalbu yang bertakwa.”

Termasuk syiar Allah adalah Rasulullah Saw dan risalah yang disampaikannya.

Jadi, ketika kita menjadi bagian dari syiar risalah Rasulullah Saw, dalam hal ini membantu melanjutkan dakwah kerisalahan Rasul dalam perjuangannya menyampaikan ilmu dan hukum-hukum Allah Swt, dalam bidang apapun selama itu bermanfaat untuk kebaikan umat dan mengundang keridhaan-Nya, maka pada hakikatnya kita mensyiarkan dakwah Rasul, syari’at Allah Swt serta mensyiarkan keagungan Allah taala, maka orang tersebut termasuk kategori orang yang bertakwa.

Allah Swt menyeru kepada Baginda Nabi Saw agar Beliau berkata kepada umatnya:

قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ
ذُنُوْبَكُمْ

“Katakanlah, jika kamu mencintai Allah maka ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.”

(QS. Ali Imran: 31)

Jadi, kepada siapapun mereka yang merasa mencintai Allah, ikutilah juga Rasulullah dengan melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya yang disyariatkan melalui Nabi Saw, juga ditambah dengan melaksanakan kesunnahan, maka niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosa.

Alangkah istimewa dan mulianya umat Rasulullah Saw sehingga ada sebuah keterangan yang menyatakan bahwa:

“Kedudukan ulama dari kalangan umatku itu bagaikan para Nabi terdahulu dari kalangan Bani Israil.”

Hanya saja sudah tertutup pintu kenabian dan kerasulan, andaikan tidak tertutup, maka pasti umatnya Nabi Muhammad Saw banyak yang menjadi Nabi dan Rasul melanjutkan kerisalahannya, akan tetapi tidak ada Nabi dan Rasul lagi sepeninggal Rasulullah Saw.

Jadi siapa pewarisnya sekarang? Jawabannya yaitu ahlul bait yang mewarisi darah, dakwah serta semangatnya juga para ulama yang mewarisi ilmu dari Rasulullah Saw.

Maka, sebagai bentuk refleksi kecintaan, kerinduan dan khidmah kepada Rasulullah Saw, berkhidmah dalam membantu perjuangan dakwah para ulama, para guru di majelis ilmu adalah satu satu cara meraih kecintaan Rasulullah, juga memperoleh keberkahan ilmu melalui wasilah guru.

Khidmah merupakan pengabdian, jadi seorang penuntut ilmu adalah orang yang mengabdi, baik kepada guru dan majelis ilmunya ataupun kepada masyarakat pada umumnya.

Wallahu A’lam.

Pewarta: Katib Ahbaburrosul

Editor: Warto’i