Mursyid Tarekat Idrisiyyah Ungkap Empat Rukun Tasawuf yang Perlu Ditegakkan

Mei 25, 2024
Mursyid Tarekat Idrisiyyah Ungkap Empat Rukun Tasawuf yang Perlu Ditegakkan

Jakarta, JATMAN Online - Mursyid Tarekat Idrisiyyah Syekh Fathurahman mengungkapkan rukun tasawuf ada empat yaitu: 1). Ma'rifatullah yaitu mengenal Allah dari sifat dan Af'alNya 2). Makrifatun Nufus Wasuruiha yaitu mengenal syahwat nafsu kita dan keburukannya 3). Ketiga rukun tasawuf adalah Makrifatu Wasawisil'aduwwi mengetahui musuh yang selalu mewaswaskan diri kita 4). Makrifatud Dunya wa gururiha yakni mengenal dunia dan tipu daya dunia.

"Rukun tasawuf menurut al Hafid Abu Nuaim al-Asfahani dalam kitab Hilyatul Auliya Wat Thabaqatul Asfiya bahwa rukun tasawuf ada empat," kata Syekh Fathurahman dalam ceramahnya yang dikutip di youtube Tarekat Idrisiyyah, Sabtu (25/05/2024).

Rukun pertama adalah ma'rifatullah yaitu mengenal Allah min sifatihi wa af'alihi. "Dari nama-nama Allah yang 99 dan sifat-sifat Allah Ulya, luhur dan af'alnya Allah perbuatan Allah," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa dalam ilmu tasawuf makrifat itu bukan sebetas pengetahuan kalimat makrifat dalam bahasa Arab. 

"Kalau menurut istilah ilmu tasawuf likulli 'ilmin istilahun setiap ilmu ada istilahnya ilmu ilmu tasawuf kalau disebut makrifat bukan sebatas tahu apa yang disebut makrifat menurut ilmu tasawuf ketika kalbu seseorang senantiasa dibersihkan Qod aflah tazaka sungguh sukses orang yang selalu membersihkan jiwanya, sungguh sukses orang yang terus membersihkan jiwa, sungguh celaka orang yang mengotori jiwanya dibersihkan hatinya," jelas Syekh Fathurahman.

Kedua, rukun tasawuf adalah Makrifatun Nufus Wasururiha yaitu mengenal syahwat nafsu kita dan keburukannya.

"Ini yang paling berat itu bukan menghadapi setan, namun yang paling berat adalah menghadapi diri kita sendiri. Misalnya dari rumah mau ke sini, bukan yang ngalang-ngalangin itu orang lain namun yang ngalang-ngalangin si nafsu kita sendiri," ucapnya.

Nabi bersabda, musuh besarmu adalah Ma Baina Janbaika apa yang ada di antara dua lambungmu nafsu kita. 

"Maka al-qur'an menyebutkan Ketika Nabi Yusuf Alaihissalam akan jatuh pada perbuatan dosa innan nafsa laamarum bissu sesungguhnya nafsu itu banyak memerintahkan pada keburukan, maka muncul konsep dalam ilmu tasawuf jihadun Nafsi jangan ikuti nafsumu tundukkan nafsumu kepada siapa kepada Allah latih nafsumu supaya bisa tunduk kepada Allah, bukan kita yang tunduk kepada nafsu kita," tuturnya.

Ketiga, rukun tasawuf adalah Makrifatu Wasawisil'aduwwi yaitu mengetahui musuh yang selalu mewaswaskan diri kita.

"Siapa musuh kita? Inna Syaitona lakum aduwum mubiin, Kenali setan yang menjebak dan menggelincirkan kita, yasudduna 'an sabilillah menghalang-halangi dari jalan Allah," paparnya.

Keempat, rukun tasawuf adalah makrifatud Dunya wa gururiha mengenal dunia dan tipu daya dunia kita.

"Sekarang di dunia apa di akhirat hati-hati dunia Itu menipu kalau orang ketipu kerasa apa enggak, jawabnya: enggak terasa. Maka itu namanya dibuat mabuk, tiba-tiba ketipu, Begitulah dunia habis Hari Demi Hari Dunia aja orientasi kita," jelasnya.

Syekh Fathurahman pun menegaskan soal zuhud dari dunia. 

"Zuhud dari dunia bukan tidak punya dunia bukan meninggalkan dunia bukan harus jadi orang fakir dan miskin, namun mengosongkan hati dari dunia. Silakan dunia genggam rezeki yang halal, silakan perusahaan gapai dengan cara yang baik tapi jangan masuk ke dalam hati yang membuat hati jadi gelap, membuat hati kita jadi silau dengan dunia,"pungkasnya. 

"Apabila empat rukun ini ditegakkan, maka kita akan bisa menjalankan tasawuf Dengan Indah," tandas Syekh Fathurahman.