Ajaran Thariqah Dusuqiyah Muhammadiah

September 21, 2023 - 01:52
Desember 29, 2023 - 11:31
 0
Ajaran Thariqah Dusuqiyah Muhammadiah

Nama Thariqah Dusuqiyah Muhammadiah dinisbatkan pada nama pendirinya, yaitu Al-Imam Sayyid Syekh Ibrahim Al-Dusuqi. Adapun Kata “Muhammadiah” pada nama thariqah tersebut merujuk kepada Syekh Muhammad Utsman Abduh al-Burhani maupun kepada junjungan alam Sayyidina Muhammad Saw.

Dalam kitab Thay as-Sijil karya Sayyid Muhammad Mahdi Baha’uddin ar-Rawwas dan kitab Ghunyah ath-Thalibin karya Syekh Abu al-Huda al-Khalidi ash-Shayyadi, dikemukakan bahwa tarekat Syekh Ibrahim ad-Dusuqi merupakan cabang atau pengembangan dari beberapa tarekat besar, yakni Thariqah Rifa’iyah, Thariqah Syaziliyah, Thariqah Suhrawardiyah dan Thariqah Ahmadiyah Badawiyah. Tarekat-tarekat tersebut ia pelajari dari banyak guru.

Sejak kecil, ia sudah belajar agama langsung oleh ayahnya yaitu Imam Abdul Aziz dan saudara iparnya, Imam Abul Hasan Al-Syazili sehingga mendapatkan sanad Thariqah Sadziliyah. Syekh ad-Dusuqi kemudian juga berguru dan mendapatkan sanad Thariqah Rifa’iyah dan Suhrawardiyah dari Syekh Najmuddin Mahmud Al-Ashfihani. Sedangkan ijazah Thariqah Ahmadiyah Badawiyah ia peroleh langsung dari Imam Badawi.

Selanjutnya, tarekat Syekh Ibrahim ad-Dusuqi pun melahirkan sejumlah cabang tarekat, seperti Thariqah Syarnubiyah, Thariqah Syahawiyah, Thariqah Asyuriyah dan termasuk Thariqah Dusuqiyah Muhammadiah yang keseluruhannya mengambil sanad dari jalur Sayyidina Imam Ali bin Abi Thalib kw.

Thariqah Dusuqiyah awalnya berkembang di Mesir dan mulai ekspansi ke berbagai negara salah satunya ke Indonesia melalui pelajar-pelajar muslim Tanah Air yang menimba Ilmu di sana kemudian pulang ke negaranya dengan membawa ajaran tarekat. Adapun ajaran-ajaran dalam Thariqah Dusuqiyah Muhammadiah yaitu:

1. Memelihara adab dan aturan syariat yang didasarkan atas al-Quran dan as-Sunnah Nabi Muhammad Saw.

2. Menjauhi segala yang haram dan syubhat

3. Senantiasa waspada dalam menghadapi godaan hawa nafsu

4. Senantiasa ingat akan Allah Swt. dalam keadaan bagaimanapun

5. Membiasakan lapar karena lapar mempermudah pelaksanaan ibadah dan menghilangkan rasa malas

6. Tidak terpesona oleh bunga-bunga dunia yang menyebabkan diri seseorang jatuh menjadi budaknya

7. Bergaul dengan orang yang berakhlak luhur

8. Ikhlas dalam melakukan segala amal

9. Patuh terhadap perintah dan larangan syekh mursyid (pimpinan tarekat)

10. Tujuan akhir yang hendak dicapai dalam tarekat ini ialah fana’ dalam penyaksian wujud

Dari sepuluh ajaran di atas bisa diringkas dengan beberapa hal antara lain zikir, shalawat, cinta Ahlul Bait dan cinta Tanah Air.

Saat ini, Ijazah mursyid Thariqah Dusuqiyah Muhammadiyah dimandatkan kepada Maulana Syekh Jamal bin Mukhtar bin Ali bin Muhammad bin Ahmad ad-Dusuqi al-Maliki al-Husaini yang berada di Mesir. Sedangkan di masing-masing negara disebut Naib. Di Indonesia sendiri, Naibnya bernama KH. Syamsul Hilal yang bertempat di Jepara, Jawa Tengah. Sedangkan wakilnya bernama KH. Imam Hanafi yang bertempat di Cirebon, Jawa Barat.

Nasihat-nasihat Syekh Ibrahim Ad-Dusuqi

Selama Syekh Ibrahim mengajar murid-muridnya, banyak sekali  nasihat-nasihat yang ia sampaikan. Di antaranya tertulis dalam Kitab al-Jauhar al-Mudli’ah, seperti:

“Di antara yang wajib bagi murid adalah penelaahan terhadap sesuatu yang di dalamnya terdapat manaqib para shalihin dan peninggalan-peninggalan mereka berupa ilmu dan amal.”

“Barang siapa yang tidak bersifat iffah (menjaga kehormatan diri), bersih dan mulia, maka dia bukanlah anakku walau dari tulang rusukku.”

“Barang siapa yang menetapi thariqah, agama, zuhud, wira’i dan sedikit tama’, maka dialah anakku sekalipun dari negeri yang jauh.”

“Demi Allah Swt, tidaklah seorang murid itu benar-benar mahabbahnya kepada thariqah kecuali akan tumbuh hikmah di dalam hatinya.”

Sumber: ath-Thabaqat al-Kubra, Jami’ Karamat al-Auliya’, Qiladah al-Jawahir, Syarh al-Kharidah al-Bahiyyah, Thay as-Sijil, Ghunyah ath-Thalibin fi Idhah Thariq al-Masyaikh al-‘Arifin, Duru’ al-Wiqayah bi Ahzab al-Himayah, al-Jauhar al-Mudli’ah.

Penulis: Chairuddin Talaouhu, Lc. (Mudir JATMAN Maluku)
Editor: Khoirum Millatin

Jatman Online Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh al-Mu'tabaroh an-Nahdliyyah (JATMAN) merupakan organisasi keagamaan sebagai wadah pengamal ajaran at-thoriqoh al-mu'tabaroh.