JATMAN, NAFAS TAUHID DI SETIAP JENGKAL TANAH AIR

Safari Dakwah Mudir 'Aly

Mei 24, 2025 - 11:03
JATMAN, NAFAS TAUHID DI SETIAP JENGKAL TANAH AIR
Safari Dakwah Mudir 'Aly

Membersamai Safari Dakwah Mudir 'Aly Idarah 'Aliyah Jatman, Prof. Dr. KH. Ali Masykur Musa di seluruh penjuru pelosok tanah air.

Oleh: Abdur Rahman El Syarif

Di bawah langit yang biru dan tanah yang senantiasa bersyahadat dalam diam, mengalir nafas panjang yang tak pernah putus, yakni nafas tauhid. Ia bukan sekadar bunyi, tetapi hembusan jiwa yang menembus nadi-nadi bumi. Nafas itu adalah dzikir tanpa jeda yang membasahi setiap jengkal tanah air, dari ujung renung pegunungan Aceh hingga desah angin laut di Merauke.

Jatman, bukan hanya satu nama, tapi suluh yang menghidupkan lentera batin di pelataran nusantara. Ia bukan sekadar organisasi, tetapi wadah bagi ruh-ruh yang merindu pada yang Esa, yang menyimpan jejak para salik, para mursyid, dan para pencinta yang membenamkan dirinya dalam samudra fana demi bertemu al-Haqq. 

Sejak matahari terbit dari balik surau, hingga rembulan menggantung di atas menara langgar, Jatman menjadi saksi bahwa tauhid bukan hanya ajaran, tetapi kehidupan. Ia menyatu dalam garam para nelayan, keringat petani yang menanam doa bersama padi, dan airmata santri yang sujud dalam malam.

Jatman menanam akar di hati, bukan di panggung. Ia merambat dalam kesunyian, namun kuat seperti doa ibu yang tak pernah usai. Ia tak bermegah di kota, tapi menyusup lembut di desa, menjadi napas para kiai sepuh yang menyematkan wirid di sela angon kambing dan deru bajak sawah.

Tauhid, dalam nafas Jatman, bukan hanya kalimat, tapi jalan pulang. Di setiap jengkal tanah air, ia hidup dalam syair, dalam silsilah, dalam senyum para guru yang tak dikenal dunia tapi dikenang langit.

Dan ketika dunia gaduh oleh ribut kepentingan, Jatman tetap menempuh jalan sunyi, menjadi penjaga api cinta yang diwariskan dari maqam ke maqam, dari dzurriyah ke dzurriyah, dari tanah ke langit, dari murid ke murid. Sebab mereka tahu: dalam satu tarikan nafas, bisa lahir semesta jika disertai tauhid. Dan dalam satu hentakan dzikir, bisa runtuh benteng keakuan yang paling keras.

Tanah air ini bukan hanya tubuh, ia ruh yang mencari cahaya. Dan Jatman, dengan nafas tauhidnya, telah menjadi lentera yang menuntun tanah ini pulang, pulang kepada Allah, pulang kepada fitrah, pulang kepada cinta yang abadi.

Wahai Jatman, tetaplah menjadi nafas suci itu.

Tetaplah menanam tauhid di tanah kami.

Agar negeri ini bukan hanya makmur di dunia,

Tapi juga bersujud di langit kekal sana.

Blitar, Kamis Wage, 22 Mei 2025.