Gerakan Thariqah Tidak Pernah Gagal

Gerakan Thariqah tidak pernah gagal. Begitulah sejarah mencatat. Gerakan Thariqah selalu mencapai kemenangan dalam bidang kehidupan manapun.

Agustus 29, 2023 - 10:15
 0
Gerakan Thariqah Tidak Pernah Gagal

Gerakan Thariqah tidak pernah gagal. Begitulah sejarah mencatat. Gerakan Thariqah selalu mencapai kemenangan dalam bidang kehidupan manapun.

Sultan Muhammad Al Fatih Turki Utsmani berhasil menaklukan Benteng Konstaninopel yang  kokoh dan sulit ditaklukan karena berkat bimbingan Guru Mursyid Thariqah Naqsabandiyah bernama Syekh Syamsudin.

Syekh Syamsudin mendidik dan menggembleng mental spiritual Al Fatih kecil hingga tumbuh menjadi pemuda yang tangguh secara spiritual dan mental.

Sosok Al Fatih begitu mengagumkan karena kekuatan keyakinan akan pertolongan Allah Swt. dalam segala gerak perjuangannya. Terbukti dalam sejarah, ia lah orang yang ‘diramalkan’ oleh Nabi Muhammad saw. sebagai seorang pemimpin terbaik dengan pasukan terbaik.

Itu semua tidak terlepas karena pembinaan ruhani spritual dan mental yang secara istiqomah di gembleng oleh Guru Mursyid Thariqah Naqsabandiyah.

Kisah sukses Gerakan Thariqah yang tidak pernah gagal, tidak hanya terdapat pada sosok Al Fatih.

Sejarah Wali Songo di tatar Nusantara pun merupakan Gerakan Thariqah yang sangat gemilang. Kita bisa bayangkan medan dakwah saat ini. Kawasan Nusantara khususnya Jawa bukanlah tanah tak bertuan. Di pulau Jawa sudah dihuni oleh masyarakat yang terkenal sakti mandraguna.

Kerajaan yang berdiri kokoh pun bukanlah sekedar pusat pemerintahan semata. Tapi lebih dari itu, sebagai pusat kekuatan kedigjayaan. Sebutlah Kerajaan Majapahit, Padjajaran, dan Sriwijaya merupakan kerajaan besar dengan segala perangkat kedigjayaannya.

Sementara Wali Songo tidak memiliki sumber daya kekuatan seperti yang dimiliki para raja dengan pasukannya yang super tangguh. Namun sejarah mencatat, gerakan Wali Songo yang notabene merupakan gerakan dakwah Thariqah mampu membalikan keadaan.

Padjajaran cukup ‘bisa diselesaikan’ dengan satu orang, yaitu Kangjeng Sinuhun Sunan Gunung Djati atau Syekh Syarif Hidayatullah. Berkat Karomahnya sebagai Wali Quthub, seluruh Sunda Padjajaran menyatakan masuk Islam.

Begitupun dengan Padjajaran Banten, cukup diselesaikan dengan satu orang yaitu Maulana Sultan Hasanudin melalui tegaknya Kesultanan Banten yang kemudian mendunia.

Hal yang sama pun terjadi di Tanah Jawa belahan timur. Kerajaan Majapahit yang begitu digjaya akhirnya harus ‘takluk’ berperang tanpa sebutir peluru pun yang dilakukan oleh Kangjeng Sinuhun Sunan Ampel atau Raden Rahmat dan anggota Wali Songo lainnya.

Kemerdekaan Bangsa Indonesia pun tidak lepas dari peran penting gerakan thariqah yang militan mempertaruhkan jiwa raga untuk tegaknya sebuah bangsa dan mengamankan wilayah dakwah yang diwariskan oleh Wali Songo.

Berkibarnya Sang Saka Merah Putih merupakan wujud dari doa-doa kaum thariqah yang tulus mendoakan dan terlibat langsung dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Berkat rahmat Allah Swt. dan didorong oleh keinginan yang luhur maka bangsa Indonesia memasuki gerbang kemerdekaan.

Sebagaimana peran thariqah di masa lampau, di zaman modernpun gerakan ini juga tidak pernah Gagal. Tercatat, gerakan thariqah berdiri di balik merdekanya negara Sudan, Aljazair, Maroko, Libya, Senegal, Cechnya dan banyak lagi.

Inilah fakta sejarah yang sulit di bantah. Bahwa gerakan thariqah tidak pernah gagal.

Sebagai generasi yang sadar sejarah bangsa, kita harus belajar bagaimana gerakan thariqah menggembleng jiwa raga lahir batin dalam membangun pondasi spiritual mental para kadernya.

Seperti yang kita sering nyanyikan dalam lagu kebangsaan Indonesia Raya: “Bangunlah Jiwanya, Bangunlah badannya, Untuk Indonesia Raya.”

Demikianlah bagaimana gerakan thariqah bergerak, membangun Jiwa raga kemudian badannya. Seperti yang digambarkan oleh peribahasa jawa dengan tepat, “Sepi ing Pamrih Rame ing Gawe”. Banyak terlihat diam tapi sangat berisi dan  berkualitas dalam bergeraknya.

Disini pula kita bisa membaca sejarah belahan lain,  bahwa gerakan apapun bila sandarannya cuma nafsu dan ketenaran, cepat atau lebih cepat akan redup dengan sendirinya.

Sejarah mengajarkan kepada kita, hanya gerakan thariqah yang berhasil meraih kemenangan tanpa sebutir peluru pun yang dilepaskan seperti yang dilakukan oleh para Wali Songo dalam mengislamkan tatar Jawa dan Sunda.

Penulis: Tubagus Soleh (Pengurus Idaroh Wustho JATMAN Banten)
Editor: Khoirum Millatin