Memahami Hakikat Nama

September 18, 2023 - 06:46
 0
Memahami Hakikat Nama

Pada tulisan ini akan dibahas hakikat nama melalui penjelasan Syekh Nafis Al-Banjari mengacu pada tauhidul asma yaitu mengesakan semua nama di alam semesta hakikatnya berasal dari Allah Swt.

Hakikat Nama Menurut Syaikh Nafis Al-Banjari

Syekh Nafis Al-Banjari dalam kitab Ad-Durrun Nafis menyebutkan,

“Nama apapun yang ada di alam ini tentu diberi nama (wujud mutsamma). Dalam arti hakiki sudah jelas bahwa tidak ada nama yang maujud di alam semesta kecuali berasal dari Allah.”

Ia melanjutkan, “Oleh sebab itu, kita katakan dan musyahadahkan bahwa pada hakikatnya segala nama apapun juga kembali kepada nama-nama Allah sebagai sumbernya. Zahir nama sesuatu ini pada hakikatnya bersumber dari yang satu (Allah).”

Sebagai contoh Allah Swt. memiliki 99 nama yang dikenal dengan asmaul husna. Misalnya, ada seseorang yang sabar menghadapi ujian dan cobaan maka pada  hakikatnya yang memberi kesabaran yaitu Allah Swt. Hal ini sebagai madzhar/tajalli nama As-Shobur salah satu nama dalam asmaul husna. Contoh lain, jika ada orang yang mulia atau dimuliakan, maka hakikatnya yang memberi kemuliaan adalah Allah Swt. dan hal tersebut sebagai tajalli dari nama Al-Karim.

Contoh lain lagi misalnya, nama Al-Muntaqim (pemberi siksa). Jika terjadi bala’ atau musibah dan bencana baik untuk menguji atau menyiksa seorang hamba, maka hakikatnya ini adalah tajalli dari nama Allah, yaitu Al-Muntaqim. Sebab kejadian di alam semesta ini hakikatnya Allah Swt. yang mewujudkan.

Dalil naqli yang menjelaskan nama-nama Allah Swt. antara lain:

وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا ۖ

“Bagi Allah memiliki asamaul husna (nama-nama yang baik), maka berdoalah dengan nama-nama tersebut” (Qs. Al-A’raf: 180).

بَل لِّلَّهِ ٱلْأَمْرُ جَمِيعًا

“Sebenarnya segala urusan itu adalah kepunyaan Allah” (Qs. Ar-Ra’du:31)

Apakah Nama Kita Sudah Ditentukan Sejak Zaman Azali?

Nama seseorang sebetulnya telah ditetapkan oleh Allah Swt. pada zaman azali. Sebagai contoh seorang bayi sebelum lahir sudah ditetapkan oleh Allah Swt. baik mulai dari prosesnya, nasibnya, rizkinya, ajalnya hingga namanya. Misalnya nama Abdullah, hakikat nama tersebut sudah ditetapkan oleh Allah Swt. pada zaman azali, kemudian berproses penciptaannya mulai dari alam arwah ruhnya sudah dikhitab oleh Allah Swt. Kemudian dari sperma berproses sampai menjadi janin selama 9 bulan dalam rahim Ibu. Setelah itu lahir seorang bayi yang diberi nama oleh Bapaknya dengan nama Abdullah. Maka hakikat nama tersebut telah ditetapkan di lauhil mahfud. Dalilnya:

وَٱللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ

“Allah-lah yang telah menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu” (Qs. As-Shoffat: 96)

وَعَلَّمَ ءَادَمَ ٱلْأَسْمَآءَ كُلَّهَا

“Dia (Allah) mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya” (Qs. Al-Baqarah: 31).

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa semua nama berasal dari Allah Swt. yang telah ditetapkan pada zaman azali sehingga kita perlu mengesakan semua nama di alam semesta kembali pada-Nya. Itulah esensi tauhid asma’.

Disarikan dari Kajian Dr. KH. Ali M Abdilah
Sumber: https://youtu.be/gmf4_KDkrQ4
Penulis: Hamzah Alfarisi
Editor: Khoirum Millatin