Peringatan Harlah ke-12 MATAN, Gus Hasan Chabibie: Menthariqahkan Masyarakat dan Memasyarakatkan Thariqah

Acara ini turu dihadiri Mudir 'Aam JATMAN Habib Umar Muhtohar, Sekjend JATMAN KH. Mashudi, Pembina PP MATAN Prof Abdul Hadi, Sekjend PP MATAN Gus Abdur Rosyid dan ratusan kader MATAN.
Ketua Umum PP MATAN Gus Hasan Chabibie menyampaikan ucapan terima kasih kepada Habib Umar Muthohar yang telah berkenan menjadi tuan rumah untuk peringatan harlah MATAN.
"Ini tentu sebuah keberkahan buat kita semua wabil khusus para sahabat-sahabat MATAN tentu untuk di samping memang menyelenggarakan acara Harlah MATAN itu sendiri kemudian yang kedua peringatan isra mi’raj. Terlebih lagi sowan ngalap barokah kepada Habib Umar," katanya.
Pj Bupati Kudus ini juga berharap dalam acara ini semoga diberikan ke keistiqamahan dalam kemudian menjalankan aktivitas organisasi MATAN itu sendiri.
"Tentu ini akan menjadi pelecut semangat akan menjadi penambah amunisi. Sehingga teman-teman untuk terus bisa konsisten mengelola organisasi ini di bawah bimbingan para Kiai, Mursyid, wabil khusus para pengurus di JATMAN itu sendiri," paparnya
Semoga dengan hari ulang tahun MATAN ini, lanjutnya, akan membuat organisasi ini semakin dewasa semakin matang dan tidak mengecewakan para kiai-kiai dan para masyaikh yang kemudian menitipkan setitik harapan kepada anak-anak muda ini
"Untuk bisa meneruskan perjuangan para ulama ulama para Mursyid para habaib wabil khusus dalam rangka menthariqahkan masyarakat dan memasyarakatkan thariqah ini yang kemudian menjadi pelecut kami juga selaku organisasi MATAN," jelasnya.
Gus Hasan menyampaikan kami selaku organisasi MATAN tetap mohon bimbingannya, kami selaku anak-anak yang kemudian masih membembutuhkan sentuhan bimbingan arahan dari para masyaikh kami tentu terus harapkan setinggi-tingginya arahan-arahan tersebut.
"Di sisi lain kami juga ingin mengeksplorasi diri dan mengembangkan diri, kami juga ingin kemudian memberikan warna dalam proses secara individu masing-masing kader ataupun dalam proses menggerakkan organisasi MATAN dan memberikan kontribusi semaksimal mungkin di JATMAN,"
"atau bahkan memberikan warna terhadap nuansa keberagamaan maupun kebangsaan yang ada di negara ini karena DNAnya seorang mahasiswa ahlith thariqah, DNAnya seorang aktivis DNAnya seorang yang kemudian mendapatkan asuhan dan arahan tadi tentu kita ingin memberikan juga kontribusi yang semaksimal mungkin selaku individu maupun selaku organisasi maupun dalam pengabdian-pengabdian yang lebih luas," imbuhnya.
Dalam kesempatan ini juga, Gus Hasan mengatakan KH Raden Asnawi akan diusulkan menjadi pahlawan Nasional dari Kudus.
"Sebagai sebuah penghormatan kami kepada masyarakat Kudus kepada guru-guru Kudus para masyaikh Kudus saya berinisiatif untuk mengusung KH Raden Asnawi ini sebagai pahlawan nasional dari kabupaten Kudus," ucapnya.
"Kita semua mafhum sosok beliau KH Raden Asnawi sebagai gurunya orang-orang bukan hanya di Kudus bahkan saya kira di seluruh Indonesia karena siapa yang tidak ngaji kitab fashalatan, siapa yang tidak baca shalawat Asnawiyah dan mungkin banyak sekali legasi-legasi beliau yang hari ini dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia," imbuhnya.
Gus Hasan menjelaskan KH. Raden Asnawi menggerakkan nasionalisme keagamaan terhadap perjuangan kemerdekaan yang ada di Indonesia sehingga sampai akhirnya guliran-guliran itu menyebabkan salah satu puncaknya adalah Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945.
"Oleh karena rasa takzim kami sebagai seorang santri dan penghormatan yang luar biasa terhadap Romo KH. Raden Asnawi maka kami selaku Bupati dan Pemkab Kudus mengusulkan KH. Raden Asnawi ini sebagai pahlawan nasional dan memang saya melihat belum ada pahlawan nasional dari kabupaten Kudus," ungkapnya.
"Sehingga kami harapkan ini akan menjadi sebuah tonggak sejarah buat masyarakat Kudus bahwa penghargaan terhadap sosok ulama, kiai, apalagi yang menggelorakan nasionalisme itu betul-betul diletatakkan di tempat yang setinggi-tingginya," pungkasnya.