Haul Ke-139 Habib Umar bin Yahya Indramayu, Habib Luthfi Tegaskan Keutamaan Menghadirinya
Al Arifbillah Al Quthb Habib Umar bin Thoha bin Yahya Indramayu adalah salah satu datuk Maulana Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan melalui jalur ayah, yakni Maulana Habib Luthfi bin Habib Ali bin Habib Hasyim bin Habib Umar Indramayu yang kali ini diperingati haulnya yang ke-139.

Indramayu, JATMAN Online – Al Arifbillah Al Quthb Habib Umar bin Thoha bin Yahya Indramayu adalah salah satu datuk Maulana Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan melalui jalur ayah, yakni Maulana Habib Luthfi bin Habib Ali bin Habib Hasyim bin Habib Umar Indramayu yang kali ini diperingati haulnya yang ke-139. Kamis, (22/9).
Acara yang digelar setiap tahun ini, dihadiri dari berbagai macam kalangan mulai dari ulama, umara dan masyarakat umum dan dilaksanakan di Makam Al Habib Umar bin Thoha bin Yahya di Desa Karangmalang, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Dalam kegiatan tersebut Habib Luthfi menuturkan, sejarah menjadi aspek penting untuk mengingatkan kita akan kebanggaan terhadap bangsa ini dan salah satu manfaat haul ialah menerangkan kepada anak-anak dan generasi penerus mengenai sejarah bangsanya.
“Sejauh mana kita mempunyai kebanggaan terhadap bangsa ini, kepada umat ini, yang mengangkat Indonesia luar biasa, tapi karena sejarah. Maka perlunya adanya haul supaya kita-kita ini tidak kepareman obor, itu di antaranya. Kalau tidak ada haul, anak-anak kita mana mungkin tahu.” Ungkapnya.
Lebih dari itu, bahkan haul menjadi salah satu moment penting karena di dalamnya banyak membuka ilmu bak mutiara yang tak ternilai harganya. “Dengan adanya haul dan sebagainya, akan menguak mutiara-mutiara terpendam terutama, dan itu tidak ternilai harganya.”
Karena generasi zaman sekarang sudah banyak yang melupakan jasa para pendahulu yang sangat banyak kontribusinya terhadap bangsa ini, maka habib Luthfi mengajak jamaah untuk syiar sejarah dengan cara menghadiri acara haul dimana saja.
“Untuk generasi sekarang sudah banyak tidak dikenal, dan lain lain nya. Para beliau tidak hanya pejuang agama, tapi bagaimana merasa dirinya tanggung jawab atas negerinya, beliau ikut berpartisipasi mempunyai kontribusi melawan penjajah, jangan dikira tidak.”
Melanjutkan. “Nah, kalau anak-anak kita tidak mengerti dengan keperluan adanya haul, hilanglah sudah sejarah. Maka saya harap, haul dimana saja kunjungi untuk syiar sejarah.”
Dalam mauidhohnya, Habib Luthfi lebih menegaskan lagi bagaimana urgensinya acara haul, yang di mana salah satunya menguatkan rasa mahabbah kita terhadap bangsa ini dan ia mengambil contoh pasangan yang saling cinta, pasti tak akan mengumbar aibnya.
“Ini kepentingannya haul, untuk memperkuat cinta kita kepada bangsa dan tanah air ini, karena sekarang sudah mulai melentur. Cinta bangsa dan cinta tanah air mulai merosot.”
Melanjutkan, “Saya ambil contoh satu saja, orang itu kalau sudah cinta kepada siapa yang dicintainya, cenderung menutup aib yang dicintainya. Itu kalau orang cinta benar.”.
Habib Luthfi bin Yahya, menutupnya dengan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menghidupkan kembali mahabbah kita kepada Rasulullah, Ahli bait, sahabat dan bangsa ini melalui acara haul ini.
“Maka dari itu perlunya haul, ayo kita ramaikan syiarkan. Entah haulnya habib siapa, tokoh kiai siapa. Hidupkan kembali demi menjaga mahabbah kita, tanda mahabbah kita kepada Rosululloh Saw, mahabbah kepada ahli baitnya, mahabbah kepada para sahabat, mahabbah kepada bangsa dan tanah air ini.” Pungkasnya.
Pewarta: Khumaedi NZ
Editor: Khoirum Millatin