MENGENAL KITAB FUSHUSH AL-HIKAM KARYA IBNU ARABI

Juni 11, 2025 - 18:38
MENGENAL KITAB FUSHUSH AL-HIKAM KARYA IBNU ARABI

Fusus al-Hikam adalah karya Asy-Syaikhul Al-Akbar Ibn Arabi yang paling banyak dibaca, paling banyak di syarah karena paling Sulit, paling berpengaruh dan paling termasyur. Karya ini disusun pada 627/1230, sepuluh tahun sebelum ia wafat. Menurut pengakuannya, kitab Fushush diterimanya dari Nabi Saw., yang menyuruh agar ia menyebarkan sebagaimana ungkapan Ibnu Arabi dalam Fushush Al-Hikam:

فإني رأيت رسول الله صلي الله عليه وسلم في مبشرة أريتها في العشر الآخر من محرم سنة سبع وعشرون وستمائه بمحروسة دمشق، وبيد صلي الله عليه وسلم كتاب، فقال لي : هذا " كتاب فصوص الحكم" خذه وأخرج به إلى الناس ينتفعون به، فقلت: السمع والطاعة لله وأولي الأمر منا كما أمرنا. فحققت الأمنية، واخلصت النية وجردت القصد والهمة إلى إبراز هذا الكتاب كما حده لي رسول الله صلي الله عليه وسلم من غير زيادة ولانقصد. وسألت الله تعالى أن يجعلني فيه وفي جميع أحوالي من عباده الذين ليس للشيطان عليهم سلطان. وإن يخصني في جميع ما يرقمه بناني وينطق به لساني وينطوي عليه جناني بالالقاء السبوحي والنفث الروحي في الروح النفسي بالتأييد الاعتصامي، حتي أكون مترجما لا متحكما، ليتحقق من يقف عليه من أهل الله أصحاب القلوب أنه من مقام التقديس المنزه عن الأغراض النفسية التي يدخلها التلبيس. وأرجو أن يكون الحق لما سمع دعائي قد أجاب ندائي، فما ألقي إلا ما يلقي إلي ولا أنزل في هذا المسطور إلا ما ينزل به علي. ولست بنبي رسول الله ولكني وارث ولآخرتي حارث:

فمن الله فاسمعوا. وإلى الله فار جعوا

فإذا ما سمعتم ما. اتيت به فعوا 

ثم بالفهم فصلوا. مجمل القول واجمعوا 

ثم منوا به على. طالبيه لا تمنعوا

هذه الرحمة التي وسعتكم فوسعوا

الكتاب: فصوص الحكم

Aku melihat Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam dalam satu mimpi [mubasysyarah], aku diperlihatkan kepada beliau dalam mimpi itu pada sepuluh hari terakhir bulan Muharram 627 H./1229 M.

 Di dalam kota Damaskus (Syiria), sementara tangan beliau (Nabi) memegang sebuah kitab, lalu bersabda kepadaku; Ini adalah kitab Fushush Al-Hikam, ambillah dan bawah lalu ajarkan kepada umat manusia agar mereka bisa memetik pelajaran dan manfaat dari kitab ini. Aku jawab: "Siap melaksanankan perintah karena menjalankan ketataan kepada Allah dan Rasul-Nya.

Aku kemudian mewujudkan keinginan Rasulullah Saw, tersebut dengan penuh keikhlasan, dengan dengan niat dan tekad yang murni semata untuk memperkenalkan kitab ini kepada umat manusia, sebagaimana yang diarahkan kepadaku oleh Rasulullah SAW, tanpa penambahan maupun pengurangan. 

Aku memohon kepada Allah agar dalam persoalan ini dalam dan dalam kondisi, akan memasukkan di antara para hamba-Nya yang kepada mereka setan tidak mempunyai kuasa. Juga bahwa dalam semua yang aku tulis, semua yang diucapkan lidah dan semua yang dilimpahkan secara ruhaniyah kedalam jiwa ku dan dukukangan perlindungan-Nya, agar aku bisa menjadi penyampai, dan bukan seorang penulis, sehingga kaum ahli Allah pemilik hati yang bersih yang membacanya yakin bahwa kitab ini berasal dari Hadrah kesucian, dan bahwa ia sungguh bebas dari semua tujuan jiwa yang rendah, yang rentan terhadap tipu daya.

Aku akan menyampaikan segenap isinya sesuai arahan yang disampaikan kepadaku; tidak pula aku turunkan dari isinya itu ke dalam tulisan ini kecuali apa yang sudah diturunkan kepadaku apa adanya; aku bukanlah nabi, bukanlah Rasul, melainkan hanya seorang mewarisi (para nabi dan Rasul), dan bagi akhiratku aku hanyalah yang menanam kebaikan.

Inilah dari Allah, maka dengarkanlah!

Dan kepada Allah-lah kamu kembali!

Ketika kamu mendengar apa yang aku sampaikan, dengarkanlah!

Maka dengan pemahaman, lihatlah rincian secara menyeluruh 

Dan juga, lihatlah kesemua itu sebagai bagian keseluruhan.

Lalu, berikanlah ini pada orang-orang yang mencarinya, dan jangan lupa. Inilah Rahmat yang 

Melimpah pada kamu, maka sebarkanlah.

[ Muqaddimah kitab Fushush Al-Hikam wa Taliqat, Dar Al-Fikr Al-Arabi, Beirut hal 47)

Karya ini mengandung duapuluh tujuh bab. Setiap bab memakai nama seorang nabi untuk judulnya. Pemakaian nama seorang nabi sebagai judul setiap bab sesuai dengan bentuk kebijaksanaan (hikmah) yg dijelaskan dalam setiap bab itu. Setiap Nabi di simbolkan dengan dengan fass (pengikat permata cincin), mewakili suatu aspek tertentu dari kebijaksanaan Ilahi yang terjelma pada setiap nabi itu, yang menjadi fokus penampakkan diri (majla) Tuhan. Sesuai dengan judulnya, Fushush al-Hikam, kitab ini bertujuan untuk memaparkan aspek-aspek tertentu kebijaksanaan Ilahi dalam konteks kehidupan dan person 27 Nabi as.

Karya ini sangat sulit untuk di pahami. Karena sulitnya, kitab ini hampir2 tidak bisa di pahami melainkan harus terlebih dahulu membaca dan memahami kitab induk Ibnu Arabi yaitu Futuhat Al-Makkiyah atau dengan bantuan Syarah-syarah. Namun justru syarahan Fusush Al-Hikam bukan dapat membantu malah lebih membingungkan, maka,di Wajibkan harus ada bimbingan seorang guru ruhani atau disebut murrabi atau mursyid yang Arifbillah lagi kamil mu kamil yang sebagai kunci keghaiban (Miftahul al-Ghayb) yg dapat membuka untuk memahami makna Fushush. Atau semata2 di bukakan langsung melalui tarikan (jadzbah) dari Allah Ta'ala untuk diberi pemahaman. 

Menurut Osman Yahyah sekitar 100 syarahan tentang kitab ini telah ditulis. Syarahah2 itu ada yang lengkap dan tidak lengkap. Diantara Syarahan Fushush Al-Hikam yang sangat terkenal ialah yang ditulis oleh Shadr al-Din al-Qunawi (w 1274 ), Mu'ayyid al-Din al-Jandi (w. 1290 ), Kamal al-Din Abdul Razaq Al-Kashyani (w 1330 ), Syaraf al-Din Dawud Al-Qasyhari ( w 1350 ), Sayyid Haidar Al-Amuli ( w 1385 ), Abd al-Rahman Jami ( w 1492 ) Abd al-Ghani al-Nabulusi ( w 1731) dan yang terkenal di era modern yaitu Fusush Al-Hikam yang diberi Taliqat oleh Abu Al'ala Afifi dari Mesir yang populer di pakai dan dikaji.