Kisah Imam Ahmad bin Hambal dalam Riwayat KH. M. Asnawi Ridwan

KH. M. Asnawi Ridwan, Pengasuh Pondok Pesantren Fashihuddin Sawangan, Kota Depok merupakan pengamal Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN) dari jalur Mursyid KH. Achmad Chalwani Nawawi, yang memiliki silsilah kemursyidan dari Ayahanda KH. Nawawi Berjan Purworejo bin Syekh Shiddiq Berjan Bin Syekh Zarkasyi Berjan Purworejo juga dari Pakdenya Syekh Munir Berjan bin Syekh Zarkasyi Berjan Purworejo. Kemursyidan Syekh Zarkasyi bin Asnawi Berjan Purworejo dari Syekh Abdul Karim Al-Bantani dari Syekh Achmad Khotib bin Abdul Ghoffar Sambas Kalimantan.
KH. M. Asnawi Ridwan menjelaskan di dalam kitab tanwirul qulub karya syekh Amin al Qurdi dikisahkan bahwa Imam Ahmad bin Hambal sebelum bersahabat dengan para sufi sempat punya anggapan negatif terhadap kalangan pengamal thariqah. Sehingga ia berpesan kepada putranya yang bernama syekh Abdullah,
يا ولدى عليك بالحديث واياك ومجالسة هؤلاء الذين سموا أنفسهم صوفية فإنهم ربما كان جاهلا بأحكام دينه
Hai anakku, engkau harus fokus dengan kajian fan Ilmu Hadits dan jangan duduk bersama kalangan para pengamal thariqah (sufi). Sebab di antara mereka banyak yang bodoh dengan pengetahuan Agama Islam.
“Namun tatkala Imam Ahmad mulai kenal dan akrab dengan Syekh Abu Hamzah (seorang guru thariqah dari Kota Baghdad) dan mengetahui secara dekat perilaku para pengamal thariqah, pandangannya terhadap fan thariqah pun mulai berubah secara drastic.” Jelas yang pernah menduduki Wakil Ketua Aswaja Center Jabar.
Hingga akhirnya Imam Ahmad menyampaikan pesan kepada sang putra (Syekh Abdullah) dengan nasihat berikut:
يا ولدى عليك بمجالسة هؤلاء القوم فإنهم زادوا علينا بكثرة العلم والمراقبة والخشية والزهد وعلو الهمة
Hai anakku, engkau harus sudi untuk duduk bersama kalangan pengamal thariqah (sufi). Karena sungguh kalangan mereka telah memberiku banyak pengetahuan, merasa dirinya diawasi oleh Allah Ta’ala, menanamkan rasa takut kepada Allah Azza wa Jalla, Zuhud, dan berusaha memaksimalkan diri untuk meraih cita-cita yakni keridlaan Allah Swt.”
Di dalam kitab Ghidhaul Adab syarah Mandhumatul Adab juz 1 hal 120 dituliskan bahwa Syekh Muhammad Al-Safarini Al-Hambali menyadur ucapan Syekh Ibrahim bin Abdullah al-Falanisi sebagai berikut :
أن الإمام أحمد رحمه الله تعالى قال عن الصوفية : لا أعلم أقواما أفضل منهم.
Sesungguhnya Imam Ahmad RA. pernah memberi penilaian tentang kalangan thariqah (sufi) bahwa saya tidak pernah mengetahui keberadaan kaum yang keutamaannya dapat melebihi keutamaan kalangan pengamal thariqah.
Hal ini menjadi pembelajaran bahwa janganlah mudah untuk membenci terhadap sesuatu yang belum banyak mengetahui hal tersebut.
“Dari sikap apriori berubah menjadi cinta sejati.” Pungkasnya Pengasuh Pesantren Fashihudin Sawangan, Kota Depok.
Pewarta: Abdul Mun’im Hasan
Editor: Khoirum Millatin