Haul IX Drs KH Muh Harisah AS Bone

Drs. KH. Muh. Harisah AS. lahir di Kampung Watatta, Kab. Bone tahun 1947 dan wafat tanggal 20 Mei 2013. Pendidikan pertama diperoleh dari ayahnya, KH. Abduh al-Shafa. Kemudian menempuh jalur formal di Madrasah Ibtidaiyah As’adiyah Cakkware’ Bone tahun 1954 – 1961, Madrasah Ibtidaiyah As’adiyah Sengkang Wajo tahun 1962, Madrasah Tsanawiyah As’adiyah Sengkang Wajo tahun 1962 – 1964, Madrasah Aliyah As’adiyah Sengkang tahun 1964 – 1967, dan menyelesaikan jenjang S1 di IAIN Alauddin Ujung Pandang/Makassar tahun 1979.

Agustus 29, 2023 - 09:37
 0
Haul IX Drs KH Muh Harisah AS Bone

Drs. KH. Muh. Harisah AS. lahir di Kampung Watatta, Kab. Bone tahun 1947 dan wafat tanggal 20 Mei 2013. Pendidikan pertama diperoleh dari ayahnya, KH. Abduh al-Shafa. Kemudian menempuh jalur formal di Madrasah Ibtidaiyah As’adiyah Cakkware’ Bone tahun 1954 – 1961, Madrasah Ibtidaiyah As’adiyah Sengkang Wajo tahun 1962, Madrasah Tsanawiyah As’adiyah Sengkang Wajo tahun 1962 – 1964, Madrasah Aliyah As’adiyah Sengkang tahun 1964 – 1967, dan menyelesaikan jenjang S1 di IAIN Alauddin Ujung Pandang/Makassar tahun 1979.

ia menjadi seorang alim yang merintis Pondok Pesantren An-Nahdlah Makassar.

Digelarnya HAUL IX Drs. KH. Muh. Harisah AS. dan Takhrij Thalabat di Gedung Balai Manunggal Kota Makassar

Selama hidupnya Anre Gurutta (sapaan kiai), tidak hanya menghabiskan waktunya di pondok pesantren yang telah dirintisnya. Dunia organisasi berhaluan ahlus sunnah wal jamaah menjadi salah satu wujud pengabdian mengokohkan NKRI, melestarikan warisan ulama dan  membentengi umat dengan paham ahlus sunnah wal jamaah.

Organisasi yang menjadi tempat berkiprah Anre Gurutta di antaranya adalah anggota PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) tahun 1968 – 1979, Katib Syuriah NU tahun 1982 – 1985 dan 1991 – 1996, Rois Syuriah NU tahun 1985 – 1991 dan 1996 – 2000, Ketua (mudir) JATMAN NU Sulawesi Selatan tahun 1990 – 2000, Pengurus NU Wilayah Sulawesi Selatan tahun 1995 – sampai akhiri hayatnya, Ketua 1 Pengurus MUI Kota Makassar dan anggota Majelis Fatwa MUI Sulawesi Selatan.

Dalam kesehariannya, Anre Gurutta Muh. Harisah juga mengijazahkan Tarekat al-Muhammadiyah al-Sanusiyah al-Idrisiyah.

Kepribadian Anre Gurutta Harisah dalam kesehariannya selalu memberi contoh untuk hidup jujur dan konsistensi (istiqamah) dalam bersikap. Bahkan kejujuran pada persoalan kecil pun Gurutta selalu mencontohkan. Ia juga sosok yang sederhana dan tidak neko-neko.

Terdapat banyak kisah inspiratif dari Anre Gurutta Harisah dalam kesehariannya sampai pada masalah-masalah kenegaraan dan sikapnya tentang pentingnya hidup wara’. Karena itu, Anre Gurutta selalu mengingatkan semua santri dan jamaah pesantren An-Nahdlah untuk berhati-hati dalam menghadapi godaan duniawi. Dalam hal ini, sikapnya sangat jelas dan tegas, menolak segala yang syubhat, yang meragukan, terlebih yang haram.

Ada tiga wasiat Anre Gurutta Harisah, yaitu menjaga NU, menjaga pesantren, dan naik haji. Jika ada yang mencoba menggagu NU, Pesantren An-Nahdlah siap membela menjadi benteng An-Nahdliyah. Karenanya, ia juga mewajibkan santrinya ikut pengkaderan IPNU dan IPPNU. Adapun Naik haji baginya adalah simbol kesempurnaan rukun Islam dan pelaksanaan ibadah.