Habib Luthfi Ungkap Ketokohan Habib Abdullah bin Umar bin Yahya

September 18, 2023 - 11:16
Habib Luthfi Ungkap Ketokohan Habib Abdullah bin Umar bin Yahya

Jakarta, JATMAN Online – Al-Habib Abdullah bin Umar bin Yahya termasuk tokoh thariqah Ba Alawi atau nama lain dari thariqah Alawiyah yang berdakwah di tanah Jawa.

Beliau adalah Al-Imam, Al-‘Allamah, Al-‘Arif billah, Al-Quthb, Al-Habib Abdullah bin Umar bin Abi Bakar bin Umar bin Thaha bin Muhammad bin Syaikh bin Ahmad bin Yahya. Beliau dilahirkan pada malam Jum’at tanggal 20 Jumadil Ula 1209 H di desa Ghuraf al-Syaikh, sebuah desa yang dinisbatkan kepada kakek moyang beliau Al-Habib Syaikh bin Ahmad di propinsi Hadhramaut.

Seluruh guru-guru beliau mengizinkan beliau untuk mengajarkan ilmu yang dipelajarinya, dan berdakwah di jalan Allah. Beliau juga mendapat Libas al-khirqah sebagai seorang mursyid thoriqah yang ditalqin langsung oleh guru-guru beliau dengan sanad yang menyambung sampai kepada Rasulullah Saw.

Guru beliau Al-Imam Abdullah bin Husin bin Thahir berkata bahwa Al-Habib Abdullah bin Umar telah memiliki perjalanan hidup yang mulia dalam beristiqamah dan meneladani Rasulullah Saw, yang mana tidak dimiliki oleh leluhur dan generasi yang akan datang dari kaum Alawiyyin.

Maulana Habib Luthfi bin Yahya Al-Habib Rais ‘Am Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh al Mu’tabarah an-Nahdliyah (JATMAN) mengungkapkan bahwa Habib Abdullah bin Umar bin Yahya, masyhur karena kepakarannya dalam ilmu hadits, dan kefaqihannya.

“AI-Allaamah Al-Habib Abdullah bin Umar bin Yahya dengan banyaknya pengetahuan sehingga beliau mempunyai gelar al-imam halla al-musykalat, Imam yang dapat memecahkan masalah yang rumit. Di zamannya tidak ada satu masalah yang tidak terputuskan, sesulit apapun bisa dipecahkan olehnya. Sehingga masalah apapun yang ada di dunia ditanyakan kepadanya bisa dijawab olehnya. Al-Habib Abdullah bin Husain bin Thohir adalah Pak Le’ (paman) dari Habib Abdullah bin Umar bin Yahya. Ibunya al- Habib Abdullah bin Umar adalah Mbakyu-nya, kakak permpuannya al-Habib Abdullah bin Husain bin Thohir,” jelas Habib Luthfi.

AI-Allaamah Al-Habib Abdullah bin Umar bin Yahya berwasiat kepada anak keturunan dan murid-muridnya untuk selalu mencintai Rasulullah dan Ahlu Baitnya.

“Hendaknya kalian mencintai Rasulullah Saw dan Ahlil Baitnya, memuliakan dan menghormati mereka. Sesungguhnya hal ini adalah sebuah kewajiban sebagaimana  dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Bahkan disebagian dari hadits dijelaskan bahwa hal tersebut adalah syarat diterimanya keimanan dan amal shalih. Dan hendaknya kalian juga mencintai seluruh para Sahabat Nabi Saw dan memuliakan mereka, serta meninggalkan masuk ke dalam perkara yang terjadi diantara mereka, dan berkeyakinan bahwasanya mereka berada dalam bimbingan yang benar. Siapa yang membenci salah seorang dari mereka maka iapun dibenci, dan ditakutkan kelak meninggal dalam keadaan bukan sebagai seorang muslim. Bahkan ada yang meriwayatkan bahwa amalnya tidak diterima, dan kelak tidak mendapat syafaat Rasulullah Saw. Dan hendaknya kalian juga mencinta Para Wali-wali Allah dan Para Ulama serta Kaum Shalihin, dan mencari berkah dari mereka yang masih hidup maupun yang sudah meninggal,” ujarnya.

Hal ini dikuatkan dengan hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib KW.

عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ :  قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :  اَدِّبُوْا اَوْلَادَكُمْ عَلَى ثَلَاثِ خِصَالٍ : حُبِّ نَبِيِّكُمْ وَحُبِّ اَهْلِ بَيْتِهِ وَ قِرَأَةُ الْقُرْأَنِ فَإِنَّ حَمْلَةَ الْقُرْأَنُ فِيْ ظِلِّ اللهِ يَوْمَ لَا ظِلٌّ ظِلَّهُ مَعَ اَنْبِيَائِهِ وَاَصْفِيَائِهِ

Dari Ali R.A ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Didiklah anak-anak kalian dengan tiga macam perkara yaitu mencintai Nabi kalian dan keluarganya serta membaca Al-Qur’an, karena sesungguhnya orang yang menjunjung tinggi Al-Qur’an akan berada di bawah lindungan Allah, diwaktu tidak ada lindungan selain lindungan-Nya bersama para Nabi dan kekasihnya” (H.R Ad-Dailami).

Ilmu dan pengamalan dengan disertai keikhlasan kepada Allah Swt itu adalah gambaran dari tapak tilas salaf Alawiyin, intisari auliya, dan hal itu disyarahkan didalam kitab Ihya’ ulumiddin dan karya-karya Imam Ghozali lainnya serta karangan salafuna sholih kami, seperti karya-karya Imam Haddad, Masyro’ rowy, Syarah Ainiyah, al-Ghurar, dan al-Iqdul Yawaqid, serta kumpulan karyakarya al Idrus.

AI-Allaamah Al-Habib Abdullah bin Umar bin Yahya memberi penjelasan mengenai Thariqah Ba Alawi, beliau berkata bagi mereka yang mengikuti Thariqah Ba Alawi hendaknya :

  1. Dapat Membagi waktu-waktunya agar penuh dengan beragam amal sholeh disertai kesempurnaan mengikuti Nabi Muhammad Saw dalam setiap amalnya.
  2. Berusaha Memperbagus amal dengan ikhlas serta membersihkannya dari kotoran perusak amal.
  3. Senantiasa berusaha membersihkan hati dari perangai buruk.
  4. Menghiasi diri dengan perangai baik dan bersikap lemah lembut terhadap hamba Allah SWT.
  5. Mengerahkan segenap kemampuannya untuk mengajarkan ilmu dan membimbing hamba-hamba Allah SWT menuju keselamatan.
  6. Waro’ dari syubhat lebih-lebih terhadap hal yang haram.
  7. Meminimalisir hal-hal mubah.
  8. Memanfaatkan waktu-waktunya dengan menyendiri beribadah kepada Allah SWT, tidak banyak bergaul kecuali untuk belajar dan mengajar.
  9. Selalu menghadiri sholat jum’at dan shalat berjamaah.
  10. Berkunjung kepada teman dekatnya dan memakmurkan waktu berkunjungnya dengan pembahasan ilmu.
  11. Mempererat silaturrahim
  12. Gemar membantu orang serta berlaku baik
    Melaksanakan Amar ma’ruf nahi munkar
    Menjaga harga diri.
  13. Tawadhu’
  14. Menepati janji
  15. Selalu merasa diawasi Allah SWT di dalam segala keadaannya.
  16. Zuhud dan berserah diri kepada Allah SWT.

Dalam kitab Al-Maslak Al-Qorib, karangan Al-Imam Thohir bin Husin bin Thohir Ba Alawi berkata bahwa sesungguhnya tarekat Alawiyah adalah suatu tarekat dari golongan sufi yang berdasarkan atas aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang bersumber dari para Sahabat yang mulia, Tabi’in dan para pengikut Tabi’in yang utama.