Cetak Generasi Moderat Sejak Dini, Kemenag Gelar Gebyar PAI TK

Serpong, JATMAN Online –Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Grand Final Gebyar Pendidikan Agama Islam (PAI) Taman Kanak-Kanak (TK) dengan tema "Moderat Sejak Usia Dini." Puncak acara ini berlangsung meriah di Indonesia Convention Exibition (ICE) BSD Tangerang Selatan, 4 - 6 Oktober 2023.
Puncak Gebyar PAI ini mempertemukan para finalis dari seluruh provinsi di Indonesia untuk berlomba dalam berbagai cabang kompetisi.
Ada empat kategori lomba dalam Gebyar PAI 2023, yaitu: Lomba Dai Cilik, Lomba Hafalan Surah Pendek, Lomba Karya Cipta Moderasi, dan Lomba Karya Inovasi Pembelajaran.
Ada enam peserta di setiap cabang lomba yang telah lolos babak penyisihan. Mereka berusaha menampilkan yang terbaik di hadapan dewan juri. Finalis Lomba Dai Cilik misalnya, tampil dengan menyampaikan pesan-pesan moderasi beragama. Sementara finalis Lomba Hafalan Surah Pendek menunjukkan kemahiran mereka dalam menghafal surah-surah pendek dari Al-Quran.
Finalis Lomba Karya Cipta Moderasi adalah para guru PAI TK. Mereka juga unjuk kebolehan dengan menampilkan lagu-lagu ciptaannya yang merefleksikan semangat mengenalkan moderasi beragama untuk anak-anak.
Adapun finalis Lomba Karya Inovasi Pembelajaran, mereka memaparkan beragam ide inovatif dalam pembelajaran agama Islam di tingkat TK, lengkap dengan praktik alat peraga. Karya-karya finalis juga dibalut dengan kearifan lokal daerahnya.
Dilansir dari laman Kemenag, Kasubdit PAI PAUD dan TK, Lelies Tsuroya Herniatin, mengatakan, ajang tahunan ini bertujuan membekali anak-anak dengan nilai-nilai moderasi beragama sejak usia dini.
“Kemenag RI meyakini bahwa nilai-nilai yang ditanamkan sejak dini akan membentuk pola pikir dan sikap anak-anak hingga mereka tumbuh menjadi remaja dan dewasa,” kata Lelies di Serpong, Jumat (6/10/2023).
Gebyar PAI TK 2023 ini juga menjadi ajang pertemuan dan sharing pengalaman antara guru PAI dan peserta didik. Melalui kegiatan ini, diharapkan tercipta kerjasama yang kuat dalam mengembangkan pendidikan agama Islam yang berwawasan moderasi.
“Pemerintah (Kemenag) berharap bahwa Gebyar PAI TK ini akan terus menjadi inspirasi bagi pendidikan agama Islam di Indonesia, serta mendorong penanaman nilai-nilai moderasi sejak usia dini, menciptakan generasi muda yang lebih harmonis dan berpikiran terbuka,” tambah Lelies.
Selain itu, menurut Lelies, pendidikan agama Islam dapat menjadi landasan kuat untuk membangun masyarakat yang beragam dan beradab.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdani, menjelaskan bahwa pada dasarnya pendidikan agama tidak hanya berfokus pada pengembangan nilai-nilai yang bernuansa ubudiyah antara makhluk dengan Sang Khalik. Lebih dari itu, pendidikan juga tentang bagaimana menata hubungan yang harmonis antaranak bangsa. Pada acara Gebyar PAI hari ini semua bisa merasakan insersi-insersi nilai yang dilakukan dengan banyak hal.
“Saya memberikan apresiasi kepada guru-guru TK, saya tidak tahu bagaimana menaklukkan orang-orang ini (siswa-siswi), tetapi mereka hadir menjadi sebuah inspirasi dan menjadi role model bagi anak-anak kita, dan saya kira itu adalah hal yang suka dilakukan oleh orang-orang yang menjiwai dirinya sebagai seorang pendidik," ujar Dirjen Pendis.
Ali Ramdani mengajak semua pihak untuk bersama membangun bingkai kebersamaan Indonesia menjadi lebih baik. Pria yang akrab disapa Kang Dhani ini lalu mendeskripsikan hakikat kebhinekaan.
"Kita sadar betul bahwa sebuah taman itu indah apabila banyak bunga, sebuah lukisan indah apabila banyak warna, dan sebuah makanan itu indah, apabila banyak rasa. Berbeda bukan pertanda harus pisah, tetapi berbeda adalah sebuah kekayaan yang menjadi modal kebersamaan untuk hidup lebih berwarna. Marilah kita mencintai Indonesia dengan riang gembira," ungkapnya