5 Tips Menjauhi Zina Menurut Agama Islam

November 15, 2024
5 Tips Menjauhi Zina Menurut Agama Islam
Ilustrasi pengertian zina. Foto: pixabay

Fenomena Zina di zaman sekarang marak terjadi di masyarakat umum, baik secara langsung maupun lewat media sosial. Zina seringkali jadi trend dan dinormalisasi oleh masyarkat padahal konsekuesinya sangat berat.

Pengertian zina sendiri dalam kitab Yaqut an Nafis karya Al-Habib Umar bin Umar As-Syatiri adalah masuknya khasyafah (kelamin laki laki) ke farji (kelamin perempuan) dan segala sesuatu yang mengundang syahwat. Para pelaku dosa zina juga hukumannya tidak main-main, jika dia sudah menikah maka hukumannya adalah di rajam (di lempari batu seukuran kepalan tangan di tempat terbuka) sampai mati dan bagi pelaku yang belum menikah hukumannya adalah dicambuk 100 kali dan diasingkan dari tempat tinggalnya selama satu tahun.

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Isra, ayat 32

وَلَا تَقۡرَبُواْ ٱلزِّنَىٰٓۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةٗ وَسَآءَ سَبِيلٗا  ٣٢.

Artinya : “Dan janganlah kamu mendekati zina sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk”. (QS Al-Isra[14] : 32).

Bagaimana larangan yang sudah jelas ini begitu sering di abaikan, bahkan ada yang menganggapnya sebagai hal yang biasa saja dan lumrah pada zaman sekarang, bahkan ada yang menjadikan zina sebagai ladang bisnis untuk maraup keuntungan demi bertahan hidup. 

Bagaimana upaya kita sebagai muslim dalam upaya mejauhkan diri dari perbuatan zina dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, berikut beberapa tips yang dapat kita pakai untuk jauh dari perbuatan tercela tersebut:

1. Selalu Ingat Kepada Allah SWT

Dengan senantiasa berdzikir kepada Allah. Dzikir adalah ingat kepada Allah SWT., bisa ingat dengan lisanmu, dengan akalmu, dengan hatimu, dan dengan tindakanmu. Ingatlah bahwasannya Allah selalu mengawasi semua tindakan kita. Seperti di sebutkan dalam Al Qur’an surah Al-Baqoroh :

وَلِلَّهِ ٱلۡمَشۡرِقُ وَٱلۡمَغۡرِبُۚ فَأَيۡنَمَا تُوَلُّواْ فَثَمَّ وَجۡهُ ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ وَٰسِعٌ عَلِيمٞ  ١١٥

Artinya: “Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (QS Al-Baqoroh [2] : 115)

2. Ingat Kepada Rasulullah Saw

Rasulullah adalah suri tauladan terbaik bagi kita, dengan memahami setiap langkah kehidupannya maka kita akan mendapatkan begitu banyak pelajaran.

3. Ingat Kepada Orang Tua

Senantiasa ingat kepada orang tua kita, fikirkan bagaimana perasaan mereka jika mendapati anak yang lahir dari rahimnya adalah pembuat dosa besar seperti zina, anak yang di besarkan dengan penuh kasih sayang melakukan perbuatan tercela, alangkah sakitnya hati orang tua ketika mendengar hal tersebut.

4. Ingat Kepada Guru

Ingatlah bahwasanya kita pernah belajar agama kepada guru kita, kita sudah tau makna zina dan konsekuensinya, orang yang sudah tau hukumnya dan dia melanggarnya maka akibatnya akan lebih berat.

5. Perbanyak membaca Al-Qur’an bukan scroll Instagram atau TikTokan.

Kecanggihan smartphone dan munculnya media sosial dapat mendatangkan kebaikan, jika semua itu digunakan untuk melakukan hal-hal positif dan bermanfaat, seperti silaturahim, berdakwah, bisnis (yang halal), dan lain sebagainya. Namun, perkembangan teknologi dan media sosial juga dapat mendatangkan keburukan jika digunakan untuk hal-hal yang negatif. Oleh karena itulah setiap individu harus pandai dan jeli dalam memanfaatkan itu semua. 

Konsekuensi zina ada banyak sekali di riwayatkan dari Ibn Habban, dalam kitabnya As-Tsiqot (7/574), Ibnu Umar berkata : “Jauhilah zina! Kerena ia akan mewariskan kafakiran.” 

Fakir di sini tidak berupa harta saja. Bisa juga ketenangan hati, ketidak harmonisan keluarga, tidak ada keberkahan harta, dan lainnya. 

Salah satu syair imam Syafi’i yang berkaitan dengan zina yang artinya “Wahai mereka yang merampas kehormatan keluarga seseorang (zina), dan menyusuri jalan kebobrokan, engkau tidak akan hidup mulia.”

Jika suatu saat kita terbesit dan memiliki kesempatan untuk berzina, ingatlah: aku akan punya keluarga dan anak juga, fikirkanlah bagaimana nanti jika keluargaku atau anakku dizinai? Karena zina adalah hutang. 

Imam As-Syafi’i dalam kitab Ad-Diwan halaman: 107 mengatakan: 

إِنَّ الزِّنَا دَيْنٌ فَإِنْ أَقْرَضْتَهُ كَانَ الْوَفَا مِنْ أَهْلِ بَيْتِكَ فَاعْلَمِ

“Sesungguhnya zina adalah hutang, jika kamu sampai berani berhutang, tebusannya adalah anggota keluargamu. Pahamilah!”. 

Tanamkan dalam hati kita yang paling dalam, hidup di dunia sejatinya dalam rangka menuju akhirat. Akhirat adalah tempat pertanggungjawaban seluruh aspek kehidupan kita, baik itu perbuatan, keilmuan, harta benda, status, peluang, maupun yang lainnya. Ketika kita merasa semua akan ada pertanggungjawabanya di hadapan Allah, insyaallah akan mudah bagi kita untuk menghindari perbuatan perbuatan tercela tersebut. 

Kesimpulanya adalah dari apa yang sudah kita baca dan renungkan dari hal di atas hendaknya di barengi dengan Khasyatullah takut dan taat kepada Allah. Karenanya jika kita tidak membarenginya  dengan hal itu maka akan timbul rasa menyepelekan dalam diri kita. Banyak orang yang mengerti agama, namun amal agamanya tidak seperti ilmu agama. Mereka tau solat wajib di kerjakan 5 kali satu hari, tetapi banyak yang melakukannya 5 hari sekali. Sudah tau hal itu haram, namun dengan dalih dalih tertentu jadi tidak haram. Hal itu terjadi karena dia mengerti namun tidak ada khasyatullah disana. 

Wallahua’lam. Semoga Allah senantiasa menjauhkan kita dari setiap perbuatan tercela.

 

Penulis: Abduh Zamzami, Ma'had Aly Sa'idussiddiqiyah Jakarta

Editor: Khumaedi NZ 

Jatman Online Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh al-Mu'tabaroh an-Nahdliyyah (JATMAN) merupakan organisasi keagamaan sebagai wadah pengamal ajaran at-thoriqoh al-mu'tabaroh.