Perjalanan Spiritual Kiai Pacitan, Haul Akbar dan Launching Kitab Miftahul Mannan  

Desember 31, 2023 - 16:57
Desember 31, 2023 - 16:59
Perjalanan Spiritual Kiai Pacitan, Haul Akbar dan Launching Kitab Miftahul Mannan   

Pacitan, JATMAN Online – Perguruan Islam Pondok Tremas menggelar Haul Akbar dan Melaunching Kitab Miftahul Mannan fii Thariqah wal Haqiqah di Halaman Masjid Pondok Tremas, Pacitan, pada Rabu (27/12/2023).

Kitab ini merupakan warisan Syekh Abdul Mannan Al Tarmasi, yang diriwayatkan oleh muridnya, Syekh Muhammad Sholih, yang terkenal dengan gelar Kiai Pacitan.

Kitab Miftahul Mannan ini dibaca secara bergantian oleh para masyaikh yang hadir diantaranya Syekh Syadi Arbasy, KH. Abdul Ghofur Maimun, KH. Zulfa Musthofa, KH. Hasib Wahab, KH. Fahmi Amrullah, KH. Kafabihi Mahrus, KH. Qayyum Mansur Lasem, KH.Ubaidillah Ahror, KH. Abdussalam Sohib, KH. Abdussami' dan KH. Marzuki Mustamar.

Pimpinan Umum Perguruan Islam Pondok Tremas KH Fuad Habib Dimyathi dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih kepada para Masyaikh dan yang telah hadir pada kegiatan peringatan dua abad Perguruan Islam Pondok Tremas.

"Keberadaan Pondok Tremas telah mampu beradaptasi, berkembang, dan tetap konsisten dalam mempertahankan nilai-nilai budaya pesantren sebagai upaya menyebarkan ilmu dan dakwah islam. Semoga melalui acara ini kita semua selalu dirahmati dan mendapat keberkahan dari Allah subhanahu wa ta’ala," katanya.

Secara terpisah, salah satu keturunan KH Abdul Mannan Dipomenggolo yaitu Gus Muhammad Farkhi Asma mengatakan Kitab Miftahul Mannan ditulis oleh Mbah Sholeh Tambakagung, Bangkalan, Madura.

Mbah Sholeh sendiri adalah murid Mbah Abdul Mannan, setelah mendapatkan pengajaran langsung di Tremas pada masa itu. Selain itu naskah kitab Miftahul Mannan juga ditulis oleh Kiai Abdurrahman Padangan Bojonegoro.

"Kitab Miftahul Mannan lebih kepada tasawuf, membahas Thariqah dan Hakikat. Isinya mencakup keutamaan dzikir, lafadz Laa ilaaha illallah, dan kalimat 'Hu'," kata Gus Asna, Selasa (26/12/2023).

Kitab ini, lanjutnya, memiliki sejarah panjang, dengan dua naskah manuskrip awalnya yang menyebut versi Fathul Mannan. Namun, setelah proses muqabalah dan ditemukan empat manuskrip lain yang memperkuat nama Miftahul Mannan, diputuskan untuk menggunakan nama tersebut.

"Paling kuat nama Miftahul Mannan, karena didukung oleh empat manuskrip," jelas Gus Asna.

Ia juga mengatakan, dalam pengumpulan manuskrip kitab Miftahul Mannan, Pondok Tremas melakukan kerja sama dengan Nahdlatul Turats. Tim Nahdlatul Turats membutuhkan setahun untuk mengumpulkan naskah-naskah ini, dengan proses penyuntingan dan lainnya memakan waktu hampir enam bulan.

Haul Akbar dan Launching Kitab ini dihadiri oleh para santri dan alumni tremas se-Nusantara, serta para simpatisan yang diperkirakan mencapai sepuluh ribu peserta bahkan lebih.