Haul Ploso: Gus Kautsar Sebut Orang Alim Selalu Siap Melayani Umat

Kediri, JATMAN Online - Haul Akbar ke-50 untuk mengenang KH. Ahmad Jazuli Usman dihadiri puluhan ribu jamaah juga sejumlah pejabat penting di negeri ini.
Sejak hari Sabtu-Minggu (13-14 Juli) Pondok Pesantren Al Falah Ploso , Kediri Jawa Timur telah penuh oleh lautan jamaah yang datang dari berbagai daerah.
Pada Minggu pagi digelar parade Hadroh ISHARI yang diikuti oleh berbagai kelompok hadrah di Jawa Timur.
Puncak acara digelar Minggu (14/07), dihadiri sejumlah ulama sepuh, tokoh nasional dan Irwasum Komjen Ahmad Dofiri mewakili Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Sosok Kyai Djazuli demikian akrab disapa, merupakan pendiri Pondok Pesantren Al Falah berada di Desa Ploso Kecamatan Mojo. Lembaga pendidikan asrama berbentuk pesantren salaf dan kini memiliki ribuan santri. Dengan Kualitas pendidikan dibukti dari para alumninya, menjadikan pondok berada di Jalan Raya Mojo, terkenal hingga di manca negara," ungkap Ahmad Dofiri.
Secara khusus Komjen Ahmad Dofiri bertemu langsung KH. Nurul Huda Djazuli, merupakan putra ke-4 Kyai Djazuli dan Nyai Hj Rodliyah, kini menjadi pengasuh ponpes. Untuk meminta doa demi keamanan dan kelancaran Pilkada Serentak bakal digelar 27 Nopember nanti.
Pada pengajian Satu Abad Ponpes Ploso, Ahad, 14 Juli 2024, KH Ahmad Kafabihi Mahrus Pengasuh Ponpes Lirboyo menyampaikan rasa syukur atas usia Satu Abad Ponpes Ploso.
"Bersyukur dan bungah, Pondok Ploso terus berkembang dan menjadi jujugan para santri menimba ilmu," ungkap KH. Ahmad Kafabihi Mahrus.
Kebesaran Pondok Ploso pasti karena keikhlasan muassisnya, dan keistimewaan para pengasuh, masyayaikh. Keistimewaan itu adalah laku istiqomah dalam ilmu dan amal.
"Thariqahe mbah Djazuli seperti thariqahe para kiai di Lirboyo. Yaitu ngaji. Ngaji luru ilmu, tansah sinau, belajar ke mana-mana, lalu , mengajarkan ilmunya ke masyarakat. Mulang (mengajar) ngaji. Nasyrul Ilmi (menyebarkan ilmu). Kita semua ditinggali warisan mbah Kiai Djazuli berupa lembaga pendidikan, yang membuat kita harus Istiqomah ngaji. Pokoke kudu ngaji sak lawase, kanthi istiqomah. Ta'lim wa ta'allum," tambah KH. Ahmad Kafabihi Mahrus.
Acara pun ditutup doa dipimpin Kiai Nurul Huda.
Usai acara secara khusus Gus Kautsar sapaan akrab KH. Muhammad Abdurrahman Al Kautsar menyampaikan ucapan terima kasih, kepada semua pihak telah menyukseskan rangkaian kegiatan Haul Akbar. Gus Kautsar juga menyampaikan tentang pentingnya peranan ulama dan orang alim.
"Orang yang benar-benar alim adalah orang yang tak pernah membikin umat putus harapan atas Rahmat Allah," kata Gus Kautsar.
"Orang alim selalu menyiapkan diri ngopeni umat. Karena kealimannya membuat jiwanya penuh kasih sayang, dan ilmunya mendorong untuk selalu mencari Ridlane Gusti Allah melalui pelayanan kepada umat. Sifat welas asih itu timbul dari laku istiqamah ta'lim wa ta'allum. Lelaku ini diajarkan oleh muassis Pondok Ploso, Allahu yarhamuh Kiai Djazuli Ustman," jelas Gus Kautsar.
"Sedangkan Nyai Rodhiyah, garwane Simbah Kyau Djazuli, senantiasa memberi perhatian pada ilmu dan perhatian kepada setiap insan. Lebih-lebih kepada para putra, cucu, dan para santrinya," tambah Gus Kautsar.
"Nyai Rodhiyah adalah sosok istimewa bagi Pondok Ploso, dengan kekompakan dan kerukunan para putra putri beliau, sehingga Pondok Ploso bisa bertahan dan terus berkembang hingga sekarang. Setiap santri, setiap alumni, harus bisa meneladani muassis dan para masyayikh, dan berperan di manapun berada," lanjut Gus Kautsar.
"Para zuriyyah Simbah Kiai Djazuli alhamdulilah tansah rukun, kompak. Meski biasa ada perbedaan pemikiran, tapi visi dan misi nguri-uri dan mengembangkan Pondok Ploso bisa sama," pungkas Gus Kautsar.
Pewarta: Aji Setiawan