Jejak Kiprah Syekh Baing Yusuf Purwakarta, Mahaguru Ulama Nusantara Abad 19

JATMAN Idaroh Syu’biyyah Purwakarta mengadakan kajian seminar seputar sejarah dan karya Baing Yusuf dengan menghadirkan narasumber seorang Filolog pakar naskah ulama nusantara yaitu Dr. Ahmad Ginanjar Sya’ban MA.

September 14, 2023 - 08:33
 0
Jejak Kiprah Syekh Baing Yusuf Purwakarta, Mahaguru Ulama Nusantara Abad 19

Purwakarta, JATMAN Online – JATMAN Idaroh Syu’biyyah Purwakarta mengadakan kajian seminar seputar sejarah dan karya Baing Yusuf dengan menghadirkan narasumber seorang Filolog pakar naskah ulama nusantara yaitu Dr. Ahmad Ginanjar Sya’ban MA. 

Kegiatan ini dilaksanakan di Ponpes Al-Muhajirin 3, Citapen, Purwakarta pada Minggu (03/07), yang dihadiri oleh Dr. KH. Abun Bunyamin MA, selaku Rois PWNU Jawa Barat dan juga Mudir Wustho JATMAN Jawa Barat, Dr.KH. Eep Nuruddin M.Pd.I.

Pada kajian tersebut, Dr. Ahmad Ginanjar menyampaikan jika sosok Syekh Rd. Muhammad Yusuf atau Baing Yusuf Purwakarta (w. 1854) ialah seorang ulama besar asal Sunda yang hidup di paruh pertama abad ke-19 dan menjadi kiblat keilmuan para ulama pada zamannya. Sayangnya sosoknya telah dilupakan oleh generasi masa sekarang ini.

Syekh Baing Yusuf adalah guru dari Syekh Nawawi Banten (w. 1897), Syekh Asy’ari Bakom Bogor (w. 1901), Rd. Haji Hasan Cianjur (Mursyid Tarekat Khalidiyah Naqsyabandiah) yang wafat di Singapura (w. 1848), Kiai Abdul Salam Hood, penghulu Purwakarta-Karawang akhir abad 19 M dan tokoh-tokoh penting lainnya.

“Kita bisa mengatakan jika Syekh Baing Yusuf Purwakarta adalah salah satu pilar utama sanad keilmuan dan episentrum tradisi intelektual Islam tradisional di tatar Sunda pada zamannya.” Ujar Dr. Ginanjar

Selain Syekh Baing Yusuf Purwakarta, pilar-pilar sanad keilmuan ulama Sunda pada generasi yang bersamaan adalah Kiai Mulabaruk Garut (w. 1850-an), Kiai Ubaidah Sidoresmo Surabaya (w. 1860-an), Kiai Hasan Basori Kiarakoneng (w. 1865), Kiyai Hasan Maulani atau Ki Ageng Lengkong Kuningan (w. 1874), Kiai Shoheh Bunikasih Cianjur (w. 1885) dan lain-lain.

Hal penting lainnya adalah para ulama yang menjadi pilar tradisi keilmuan Islam ini juga memiliki jejaring dengan pasukan ulama-santri Perang Diponegoro (Java Oorlog, 1825-1830).

Pada kesempatan yang sama, narasumber juga menjelaskan bahwa Syekh Baing Yusuf memiliki sejumlah karya, di antaranya adalah Risalah Tasawuf dan Fikih yang ditulis dalam bahasa Sunda Pegon. Karya tersebut pernah dicetak secara litograf oleh percetakan al-Muhammadi yang berbasis di Bombay (sekarang Mumbai, India) pada tahun 1332 H (1913 Masehi).

Dalam acara tersebut hadir pula jajaran pengurus JATMAN Syu’biyyah dan Ghusniyyah Purwakarta, PCNU Kabupaten Purwakarta serta beberapa pimpinan atau pengasuh pondok pesantren, staf ahli bupati, kepala bidang kebudayaan perpustakaan Purwakarta dan ahli silsilah keluarga Baing Yusuf generasi ke-5.

Editor: Khoirum Millatin