Habib Luthfi Bin Yahya Sang Mursyid Bela Negara

September 27, 2023 - 11:59
Habib Luthfi Bin Yahya Sang Mursyid Bela Negara

Rais ‘Aam Jam’iyyah Ahlith Thariqah al Mu’tabarah an Nahdliyyah (JATMAN) Habib Luthfi bin Yahya resmi mendapatkan gelar Doktor Kehormatan (Doktor Hanoris Causa) dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) pada Senin, 9 November 2020 di Gedung Prof. Wuryanto (Auditorium) UNNES kampus Sekarang, Gunungpati, Kota Semarang.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor memberikan testimoni kepada Habib Luthfi bin Yahya. Beliau menyebutkan bahwa Habib Luthfi merupakan Sang Mursyid Bela Negara. Berikut ini hal-hal yang disampaikan oleh Gus Yaqut.

Seruan “Hubbul Wathon Minal Iman” (mencintai tanah air bagian dari iman) sudah dikumandangkan sejak lama oleh para kiai dan ulama Nahdlatul Ulama. Namun baru Habib Luthfi bin Yahya, salah satu Mustasyar PBNU, yang menerjemahkan seruan tersebut dalam bentuk penyelenggaraan Konferensi Internasional Bela Negara pada 27-29 Juli 2016. Konferensi ini sekaligus menjadi forum mengonsolidasikan sejumlah ulama sufi dan mursyid tarekat dari berbagai negara di Timur Tengah dan belahan dunia lainnya.

Para mursyid tarekat tersebut mengungkapkan betapa pentingnya persatuan dan kesatuan umat Islam di tengah ancaman konflik tiada henti yang menerpa dunia Islam, seperti ancaman ISIS maupun perang saudara di sejumlah negara Afrika dan Timur Tengah.

Habib Luthfi bin Yahya dalam beberapa kesempatan menegaskan betapa cinta tanah air menjadi sangat penting dan menjadi pilar utama dalam konsepsi bela negara. Kecintaan pada tanah air tidak bisa dipertentangkan dengan akidah, syariah, dan nilai-nilai keislaman. Sebaliknya, perpaduan antara kesungguhan mempraktikkan nilai dan ajaran Islam yang berpijak pada teladan Nabi Muhammad SAW dengan semangat cinta tanah air dan bela negara akan bermuara pada terciptanya perdamaian di muka bumi.

Pada Konferensi Internasional Bela Negara tahun 2016, Habib Luthfi menyampaikan pesan agar umat Islam mencintai tanah air dan membela negaranya dalam keseimbangan antara kewajiban dan hak warga negara, pemimpin dan umatnya, kecintaan pada agama dan bangsanya.

Bagi Habib Luthfi, kecintaan pada tanah air dan loyalitas pada bangsa, tidak serta merta boleh dijadikan alat legitimasi untuk mencederai nilai-nilai kemanusiaan. Konferensi Internasional Bela Negara juga menegaskan bahwa bela negara merupakan kewajiban seluruh warga negara tanpa ada pengecualian. Bela negara memiliki dimensi beragam, tidak hanya mempertahankan negara dalam pertempuran sebagaimana sering dipersepsikan secara sempit oleh sebagian masyarakat. Implementasi bela negara yang konkret dan relevan dengan konteks kekinian adalah melaksanakan segala upaya memperjuangkan kesejahteraan ekonomi, akses terhadap pendidikan dan kesehatan, mewujudkan kemaslahatan bersama dan seterusnya.

Dalam konteks relasi agama dan negara, Habib Luthfi sering menegaskan bahwa antara mencintai Indonesia dan menjalankan ajaran Islam bisa dilakukan dalam satu tarikan nafas, tidak dapat dipisahkan apalagi dipertentangkan. Integrasi antara ajaran Islam dan negara sudah diimplementasikan dengan terbentuknya Kementerian Agama yang mengatur dan menjamin berlakunya syariat Islam dalam urusan muamalah umat Islam dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga tepatlah bila dikatakan bahwa Republik Indonesia bukanlah negara agama, bukan pula negara sekuler, melainkan “Negara Pancasila” yang mengakomodasi nilai dan ajaran Islam dalam bingkai Pancasila dan NKRI.

Bagi Gerakan Pemuda Ansor, Habib Luthfi bin Yahya adalah ulama, habib dan guru-mursyid. Beliau juga adalah pembela Banser (Barisan Ansor Serbaguna) yang kerap kali pasang badan saat Banser dicaci-maki, difitnah dan disudutkan oleh kelompok radikal dan intoleran karena komitmennya membela hak-hak warga negara dan memperjuangkan keutuhan bangsa.

Habib Luthfi adalah pengayom dan orangtua bagi jutaan kader GP Ansor dan Banser di seluruh dunia. Oleh karenanya, segenap keluarga besar GP Ansor dan Banser merasa bangga, bersyukur dan berterima kasih kepada Universitas Negeri Semarang (UNNES) atas penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa kepada Habib Luthfi bin Yahya.

Semoga penganugerahan Doktor Honoris Causa ini menjadi momentum yang menginspirasi kesadaran bela negara dalam semangat “Hubbul Wathon Minal Iman”.

H. Yaqut Cholil Qoumas
Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor/Panglima Tertinggi Banser