Habib Husein Ja’far Ungkap Keistimewahan Kudus, Dari Toleransi hingga Tradisi

Maret 2, 2024
Habib Husein Ja’far Ungkap Keistimewahan Kudus, Dari Toleransi hingga Tradisi

Kudus, JATMAN Online – Habib Husein menyebut Kudus memiliki kemewahan dan keistimewahan tersendiri. Selain pada nilai toleransi yang begitu baik juga pada tradisinya. Hal itulah yang menjadikan Kudus selalu baik-baik saja.

Habib Husein Ja’far Al Hadar mengaku terkesan dengan tolerasi di Kabupaten Kudus.

“Sangat kagum dengan Kabupaten Kudus yang sudah lama menerapkan toleransi bahkan sejak 500-an tahun lalu. Ketika itu, Sunan Kudus mengajak umat muslim untuk tidak menyembelih sapi, hal itu dikarenakan Sapi merupakan hewan yang dikultuskan umat hindu,” ucapnya.

Salah satu tradisi yang dinilainya cukup baik yaitu Dandangan. Dia bahkan menunjukkan kebanggaannya lantaran tradisi Dandangan telah ada sejak ratusan tahun dan dirawat dengan baik.

“Dalam Islam juga mengenal tradisi yaitu mentradisikan kebenaran. Dalam tasawuf puncak dari capaian itu didapat dengan riyadoh yaitu mentradisikan sesuatu. Tradisi yang baik jauh lebih mulia dari ribuan kekeramatan,” katanya.

Hal tersebut disampaikan Habib Husein Ja'far Al-Hadar dalam acara Recharge di Pendapa Kabupaten Kudus, Jumat (1/3/2024).

Habib Husein Ja’far menyampaikan dalam hukum Islam, adat atau tradisi yang baik dan tidak bertentangan dengan hukum Islam maka bersifat hukum.

“Di Kudus berbagai tradisi–tradisi yang baik itu ada. Tugas kita mempertahankan, melestarikan dan berusaha mengembangkan tradisi itu,” ujarnya.

Menurutnya, salah satu penyakit anak muda tidak mau meneruskan tradisi. Lantaran tradisi banyak dianggap sebagai kemunduran.

“Padahal tradisi masa lalu justru seringkali lebih baik atau lebih maju tradisi masa kini. Tradisi yang diajarkan Sunan Kudus untuk berkorban tidak dengan sapi misalnya, itu justru mengajarkan lebih toleran. Sunan Kudus menghormati orang Hindu,” paparnya.

Sunan Kudus, lanjutnya, mampu mengajarkan sikap toleransi yang sesungguhnya. Toleransi, tidak hanya dilakukan oleh golongan minoritas ke mayoritas. Dia menyebut toleransi juga harus dilakukan golongan mayoritas ke minoritas.

“Jangan sampai toleransi menjadi nama tanpa isi. Di mana atas nama toleransi justru melakukan aksi intoleran,” tambahnya.

Habib Husein Ja’far mengungkapkan tradisi juga menjadi bentuk strategi kebudayaan untuk mengajarkan sesuatu yang baik. Seperti halnya mitos untuk tidak duduk di pintu agar tidak terkena dampak buruk. Itu menjadi strategi kebudayaan agar akses jalan pintu itu bisa lancar.

“Dalam Islam juga dijelaskan jika cabang keimanan itu bisa juga dengan memindahkan duri dari tengah jalan. Itulah strategi kebudayaan. Kalau lgsg dalil kadang sulit diterima tapi dengan strategi kebudayaan itu jauh lebih mudah diterima,” jelasnya.

Habib Husein Ja’far menceritakan jika ada sejumlah tradisi baik yang tetap dijaga lantaran merupakan hal baik. Seperti puasa sunnah Muharram yang merupakan tradisi Yahudi.

“Karena nabi bukan membawa akhlak tapi menyempurnakan. Akhlak yang sudah baik ya tetap dibawa. Saya datang ke Kudus justru bukan untuk belajar tentang toleransi melainkan belajar toleransi dari Kudus,” terangnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj). Bupati Kudus Gus M.  Hasan Chabibie menyampaikan bahwa tradisi toleransi yang sudah dijiwai masyarakat Kabupaten Kudus harus terus dijaga.

Gus Hasan menjelaskan sejak dilantik menjadi Pj. Bupati Kudus, pihaknya sudah lama ingin mengajak sahabatnya sekaligus gurunya, Habib Husein Ja'far Al-Hadar untuk berkunjung ke Kudus untuk menikmati keindahan toleransi antar umat beragama yang telah terjaga dengan harmonis.

“Tradisi toleransi yang biasa dibahas Habib Ja'far telah digambarkan dengan baik oleh masyarakat Kudus sejak ratusan tahun,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat Mahasiswa Ahlith Thoriqoh al Mu’tabaroh an Nahdliyyah (MATAN) itu.

Selain untuk melihat toleransi juga mengundangnya untuk pembukaan tradisi Dandangan yang kini telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB).

“Kudus kota toleransi. Maka Habib Husein harus kesini. Apalagi digaungkannya toleransi oleh Habib Husein momentumnya juga sangat luar biasa,” pungkassnya.