Gubernur Aceh Secara Resmi Mengukuhkan Abuya Syaikh H Amran Waly al-khalidy Sebagai Wali Agama Aceh

Okt 24, 2025 - 10:07
Okt 24, 2025 - 10:09
Gubernur Aceh Secara Resmi Mengukuhkan Abuya Syaikh H Amran Waly al-khalidy Sebagai Wali Agama Aceh
Gubernur Aceh Secara Resmi Mengukuhkan Abuya Syaikh H Amran Waly al-khalidy Sebagai Wali Agama Aceh

Wali agama adalah Mereka adalah orang-orang yang dianggap memiliki kedekatan khusus dengan Tuhan atau memiliki peran penting dalam mengembangkan dan memelihara ajaran agama. Dalam berbagai tradisi agama, wali agama sering dianggap sebagai contoh teladan dalam menjalankan ajaran agama dan spiritualitas.  Asy-Syaikh Al-Arifbillah Mulla Abdurrahman Al-Jami QS memjelaskan 

وهو مشتق من الولاء، بمعنى : القرب. وهو على نوعين : ولاية عامة، وولاية خاصة.

فالولاية العامة : مشتركة بين جميع المؤمنين، قال الله تعالى: " الله ولى الذين ءامنوا يخرجهم من الظلمت الى النور " (البقرة : ٢٥٧). 

والولاية الخاصة : للخواص، وهي مخصوصة بالواصلين من أرباب السلوك، وهي عبارة عن فناء العبد في الحق، وبقائه به، فالولي هو الفاني، والباقي به.  

فالفناء عبارة عن نهاية السير إلى الله تعالى، والبقاء عبارة عن بداية السير في الله تعالى، لأن السير إلى الله تعالى لا ينتهي إلا بعد قطع بادية الوجود بقدم الصدق، والسير في الله تعالى لا يكون إلا بعد التحقق بالفناء المطلق، فيعطيه الله وجودا موهوبا، وذاتا مطهرة لوث الحدثان، فيها يتصف بأوصاف الله، ويتخلق بأخلاق الله تعالى.

قال أبو علي الجوزجاني رحمة الله عليه : " الولي هو الفاني عن حاله، الباقي في مشاهدة الحق، لم يمكن له عن نفسه إخبار، ولا مع غير الله فرار."

Kewalian berasal dari kata wala' yang berarti al-qurb (kedekatan). Kewalian ada dua jenis; kewalian umum dan kewalian khusus. Kewalian umum dimiliki bersama-sama oleh seluruh kaum beriman, sebagaimana firman Allah Ta'ala, "Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kebodohan) kepada cahaya (iman) (QS. Al-Baqarah; 257).

Kewalian khusus hanya dimiliki oleh kaum Khass, yaitu kalangan telah Wushul'Ilallah yaitu fana seorang hamba bersama Al-Haqq Yang Mahabenar dan Baqa bersama-Nya. Seorang wali dengan demikian adalah orang yang fana dan baqa bersama-Nya. Dengan, pengertian fana adalah akhir perjalanan menuju Allah, sementara baqa adalah awal perjalanan bersama Allah. Perjalanan menggapai Allah belum akan berakhir kecuali setelah menempuh padang semesta wujud (badiyah al-wujud) dengan kekekalan yang jujur. Sedangkan perjalanan bersama-Nya belum terealisasi kecuali setelah mencapai derajat totalitas lebur kebinasaan (fana al-mutlaq) sehingga Allah kemudian berkenan memberikan kepadanya wujud anugerah dan diri (dzat) yang suci dari kotoran (hadas). Dengan anugerah ini, ia akhirnya memiliki sifat sebagaimana sifat-sifat Allah dan berlaku sebagaimana laku akhlak-Nya.

Abu Ali al-Juzjani rh. Menyatakan, " Seorang wali adalah orang yang fana (lebur binasa) dari kondisinay, baqa (kekal) dalam musyahadah (menyaksikan) al-Haqq. Allah lah yang mengatur siasat lakunya, sehingga pancaran sinar kedekatan bertubi-tubi menyinarinya. Tak ia miliki lagi kuasa atas dirinya, juga tak ada lagi ketetapan bersama yang selain Allah."

( Kitab Nafahat al-Uns min Hadharat al-Qudsiyyah, Jilid I, Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah, Beirut hal 10 )

Dalam hal ini, Gubernur Aceh mengukuhkan wali agama di Aceh pada 24 Oktober 2025 bertepat 2 Jumadil awwal 1447 H mualem H.MUZAKIR MANAF (GUBERNUR ACEH) Mengukuhkan Abuya Syaikh h Amran waly al-khalidy murabbi MPTT-I sebagai wali agama di aceh,

Insyaallah kedepannya Aceh ini kembali kepada fitrah yang sesungguhnya bumi Aulia serambi Mekkah yg mana Aceh sangat kental dengan nilai-nilai dan praktik keagamaan Islam, yang terlihat dari budaya, hukum adat, dan aktivitas sehari-hari ketaatan masyarakatnya. 

momen ini bertepatan perayaan maulid nabi besar Muhammad SAW di Dayah darul ihsan al-waliyah 

Pewarta :Tgk selamet S.Ag M.Pd

File