Habib Luthfi Jelaskan Makna Nabi Muhammad Saw Raufur Rahim
"Baginda Nabi Muhammad SAW adalah manusia terpilih manusia bukan sembarang manusia, bagaikan batu yakut dibanding dengan batu-batu yang lain. Mengapa bukan blue safir atau jamrud atau merah ruby, semua batu selain batu yakut memerlukan bantuan cahaya, siang pun memerlukan cahaya, dan malam perlu cahaya," katanya.

Bogor, JATMAN Online - Pesantren Tahfidz Qur'an Al-Kautsar Sukaharja Cijeruk mengadakan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW. Menghadirkan Ketua Jatman Habib Luthfi bin Yahya (03/10) Selasa malam.
Abah Luthfi mengatakan, maulid untuk mengungkapkan mutiara-mutiara yang luar biasa dari sosok Baginda Nabi Muhammad SAW.
"Baginda Nabi Muhammad SAW adalah manusia terpilih manusia bukan sembarang manusia, bagaikan batu yakut dibanding dengan batu-batu yang lain. Mengapa bukan blue safir atau jamrud atau merah ruby, semua batu selain batu yakut memerlukan bantuan cahaya, siang pun memerlukan cahaya, dan malam perlu cahaya," katanya.
Lanjutnya, batu yakut itu bukan merah delima, (لا يحتج الي النور) sifatnya tidak butuh cahaya. Batu tersebut Akan terus menyala. Sayyidini Syekh Abi Mawahib Assyazili dalam kitabnya yang dikumpulkan Syekh Yusuf bin Ismail Nabhan menerangkan riwayat tentang shalawat oleh Sayyidi Syekh Assyazili menutup pengajian dengan
محمد بشر لا كالبشر بل يقوت بين الحجر
Muhammadun basyarun laakal basyar bal huwa kal yakuti baenal hajar.
Habib Luthfi juga menjelaskan bahwa sifat raufur rahim, diberikan untuk baginda Nabi Muhammad Saw.
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Artinya: “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS At-Taubah: 128)
"Sifat Nabi Muhammad SAW juga azizun yang sangat pedul, menanggung semua, (raufur rahim) amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. Beliau memiliki rasa kasih sayang teramat mendalam pada kaum beriman," jelasnya.
Pada saat yang sama Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bogor KH Musthofa ABN Mengajak untuk jatuh cinta kepada Nabi Muhammad SAW.
"Karena di dunia tidak ada yang nasabnya ke atas diketahui oleh sejarawan. Udek-udek siwur leluhur sampai ke 41 nasab dan ke bawah sebagai zuriyah. Tidak ada pemimpin seperti ini yang dihafal oleh banyak orang. Dari Abdullah ke-21 nasabnya disepakati, tidak ada yang berbeda pendapat," ungkapnya.
Kiai Musthofa mengatakan bahwa Rasulullah Saw adalah Nabi yang berbangsa Arab, tulennya bangsa Arab adalah diri Nabi. "Risalahnya termaktub intisarinya yakni Al-Quran berbahasa Arab. Bahasa Arab, dinyatakan bahasa keabadian Lughotul Arabiyah Lughotul Khulud,"
Kemudai ia mengungkapkan Syiir dari KH Abdullah bin Nuh, yakni:
Telah panjang malamku
Dan aku mengeluhkan perpisahan
Tidak ada yang menjadi dambaan harapannku
Kecuali sangat bintang Kejora
Mereka mengatakan diriku telah mati, nanti dlu
Lebih dahulu mati kehidupan abadi sebelum kematian ku
Mereka katakan aku lemah, tidak
sesungguhnya Yang lemah adalah sang perjalanan abadi.
Bagaimana mungkin orang yang dengki menghendaki keburukan bagi nyawaku, padahal ruh kitabullah jiwa Al-Quran adalah rahasia dari hidupku.
Mencintai Arab karena bahasa kitab suci terakhir berbahasa Arab.
"Tidak ada Mama Abdullah bin Nuh jika tidak ada Habib Hasyim bin Umar bin Yahya. Kakeknya Habib Luthfi bin Yahya," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan, nanti akan datang cahaya dari Timur yang saat ini adalah Nusantara.
"Mudah-mudahan yang diramalkan Rasulullah terwujud. Di Indonesia yang juga di kenal dengan Nusantara akan terbit cahaya islam yang baru," pungkasnya.
Pewarta : Abdul Mun'im Hasan
Editor: Warto'i