Ajaran-ajaran Hasan Al Bashri dalam Perilaku Zuhud

Hasan merupakan generasi tabi'in yang berguru pada sejumlah sahabat dan menerima hadis-hadis dari mereka. Dengan demikian Hasan tumbuh di kalangan orang yang saleh. Pendidikannya dimulai dari Hijaz. Bersama ayahnya ia pindah ke Bashrah. Sejak itulah namanya mulai masyhur dengan sebutan Hasan al Bashri.

Okt 11, 2023 - 10:32
Okt 11, 2023 - 10:34
 0
Ajaran-ajaran Hasan Al Bashri dalam Perilaku Zuhud

Hasan al Bashri bernama lengkap Abu Sa'id al Hasan bin Yasar. Ia lahir di Madinah pada tahun 21 H (642 M) dan meninggal di Bashrah pada tahun 110 H (728 M). Ayahnya merupakan hamba sahaya dari Zaid bin Tsabit, sedangkan ibunya adalah hamba sahaya dari Ummu Salamah istri Rasulullah saw.

Hasan merupakan generasi tabi'in yang berguru pada sejumlah sahabat dan menerima hadis-hadis dari mereka. Dengan demikian Hasan tumbuh di kalangan orang yang saleh. Pendidikannya dimulai dari Hijaz. Bersama ayahnya ia pindah ke Bashrah. Sejak itulah namanya mulai masyhur dengan sebutan Hasan al Bashri.

Menurut riwayat Abu Qatadah yang dikutib oleh Buya Hamka, Hasan al Bashri merupakan referensi utama di kalangan tabi'in.

"Bergurulah kepada syekh ini. Saya sudah menyaksikan sendiri tidak ada seorang tabi'in yang menyerupai sahabat Nabi kecuali beliau ini."

Kemasyhuran Hasan al Bashri dalam kehidupan ruhani mendapat perhatian di dalam kitab-kitab tasawuf, seperti Qut al Qulub karya Abu Thalib al Makki, Tabaqat al Kubra karya As-Sya'rani, Hilyah al Auliya' karya Abu Nu'aim dan lain-lain.

Hasan al Bashri masyhur di kalangan tabi'in sebagai seorang yang zahid. Kezahidannya kata Taftazani didasarkan pada rasa takut (khauf), yang mendalam kepada Allah. Berhubungan dengan ini, As Sya'rani dalam kitabnya At-Tabaqat berkata,

"Demikian takutnya sehingga seakan-akan ia merasa bahwa neraka itu hanya dijadikan untuk dia seorang."

Ibnu Abi Hadid dalam Nahj al Balaghah menulis,

"Jika seseorang menemui Hasan al Bashri, dia mesti mengira Hasan sedang ditimpa suatu musibah. Hal ini karena rasa sedih dan rasa takutnya."

Ajaran-ajaran Hasan al Bashri dapat dilihat dari ungkapan-ungkapannya seperti berikut:

  1. Perasaan takutmu sehingga bertemu dengan hati tentram lebih baik dari pada perasaan tentrammu yang kemudian menimbulkan takut
  2. Dunia adalah negeri tempat beramal. Barangsiapa yang bertemu dunia dengan rasa benci dan zuhud, akan berbahagialah dia dan beroleh faedah dalam persahabatan itu. Tetapi barangsiapa yang tinggal dalam dunia, lalu hatinya rindu dan perasaannya terpaut kepadanya, akhirnya ia akan sengsara. Dia akan terbawa pada masa yang tidak dapat dideritanya.
  3. Tafakkur membawa kita pada kebaikan dan berusaha mengerjakannya. Menyesal atas perbuatan jahat membawa pada meninggalkannya. Barang yang fana' (rusak) seberapapun banyaknya tidak akan menyamai barang yang baqa' (kekal) walaupun sedikit. Awasilah dirimu dari negeri yang cepat datang dan cepat pergi dan penuh dengan tipuan.
  4. Dunia adalah janda tua yang telah bungkuk dan menyebabkan kematian laki-laki.
  5. Orang beriman berduka di pagi hari dan sore hari karena ia hidup di antara dua ketakutan.Takut mengenang dosa yang telah lampau dan takut memikirkan ajal yang masih belum tampak serta bahaya yang akan mengancam.
  6. Patutlah orang sadar bahwa kematian mengancamnya, kiamat menagih janjinya, dan ia harus berdiri di hadapan Allah seraya dihisab amalnya.
  7. Banyak duka cita di dunia memperteguh amal saleh.