Mengenal KH. Syanwani Kalapian, Sang Mursyid TQN Jalur Syekh Asnawi Caringin

September 19, 2023 - 17:08
Mengenal KH. Syanwani Kalapian, Sang Mursyid TQN Jalur Syekh Asnawi Caringin

Dahulu, tahun 1970-an ada figur ulama sepuh sekaligus seorang sufi asal Kampung Lempuyang yang mukim di Kampung Kalapian, Desa Kalapian Kecamatan Pontang Kabupaten Serang Banten. Masyarakat Serang Utara menyebutnya Yai San Sepuh atau Yai Kramat. Bisa jadi karena hampir semua masyarakat berduyun-duyun ngalap barakah kepadanya, terutama saat padang bulan (bulan purnama).

Adalah Syam’un (orang kampung memanggilnya dengan Mang Poldes), seorang warga Kampung Bolang Pulo Bolang Lebak Wangi sering menuturkan perihal tokoh sufi ini. Karena ia sering sowan saat masih hidupnya.

Tokoh Sufi ini bernama KH. Syanwani Kalapian putera dari Nyai Saodah binti Ki Ali bin Ki Atif bin Ki Karomudin bin Ki Saudin bin Syaikh Ciliwilung bin Raden Kenyep Aria Wangsakara.

Ia adalah santri Syekh Nawawi al-Bantani dan juga adik dari Syekh Abdul Gaffar, nama terakhir dikenal sebagai khadimnya Sang Sayyid Ulamail Hijaz. Sezaman dengannya terdapat tokoh orientalis yang juga menggunakan nama yang hampir sama yakni Syekh Abdul Ghofur, nama samaran dari Dr. C. Snaouck Hurgrounje, saat mendalami kehidupan Syekh Nawawi di Mekkah.

KH. Syanwani Sepuh ini pernah menjabat sebagai Wedana Pontang di era antara tahun 1945-1949 atas permintaan KH. A. Khatib, seorang Residen Banten yang ditunjuk oleh Presiden Ir. Soekarno. Kebijakan Kiai Khatib menunjuk ulama untuk menjabat struktur pemerintahan itu bisa jadi karena rata-rata mereka berada dalam jaringan Tarekat Qodiriyah wa Naqsabandiyah. Mungkin juga kaum tarekat ini lebih militan dalam melakukan perlawanan atas penjajahan.

KH. Syanwani Sepuh ini menurunkan keturunan yang kebanyakan menjadi orang besar, antara lain KH. Abdi Syumaithi (pendiri PKS dan anggota DPD RI), KH. Nabhani (Kiai sufi penerus orang tuanya), KH. Yahya (mantan anggota DPRD Kabupaten Serang ), KH. M. Nadir (sesepuh masyarakat Kalapian), KH. Subki, KH.Warsan (anggota DPR GR era orde lama) dan cucunya yang terkenal sebagai ahli hukum kelautan internasional adalah Prof. Dr. Fathul Bari (disapa Profesor Lebar).

KH. Syanwani Sepuh adalah mursyid Thariqah Qadiriyah wa Naqsabandiyah, yang sanad ijazahnya diterima dari Syekh Asnawi Caringin Pandeglang (Kiai Agung Caringin). Bersamaan dengan ulama-ulama lainnya seperti Syekh Umar Rencalang, Syekh Ibrahim Ketiban Pontang, Syekh Nawawi Mandaya Carenang (Guru Spritualnya Presiden Ir. Soekarno) yang menjadi figur ulama yang soleh di zamannya. 

Berikut silsilah atau sanad tarekat yang diterima oleh KH. Syanwani Sepuh dari Kiai Asnawi Caringin.

Silsilah Thariqah Qadiriyyah Wa Naqsabandiyyah Syekh Syanwani Lempuyang tsumma Kalapian,

1. Allah SWT

2. Malaikat Jibril AS

3. Nabi Muhammad Rasulullah SAW

4. Sayyidunaa Ali bin Abu Thalib KW

5. Sayyiduna Husein bin Ali bin Abi Tholib RA

6. Sayyiduna Zainal ‘Abidin RA

7. Sayyiduna Muhammad Baqir RA

8. Sayyiduna Ja’far Shadiq RA

9. Sayyiduna Imam Musa Al-Kazhim RA

10. Syaikh Abu Al-Hasan Ali bin Musa Ar-Ridho RA

11. Syaikh Ma’ruf Al-Karkhi RA

12. Syaikh Sirri As-Saqothi Ar-ridho RA

13. Syaikh Abu Al-Qasim Al-Junaedi Al-Baghdadi RA

14. Syaikh Abu Bakar Difli As-Syibli RA

15. Syaikh Abu Al-Fadhli Abdu Al-Wahid At-Tamimi RA

16. Syaikh Abu Al-Faroj At-Thurthusi RA

17. Syaikh Abu Al-Hasan Ali bin Yusuf Al-Qirsyi Al-Hakari RA

18. Syaikh Abu Sa’id Al-Mubarok bin ‘Ali Al-Makhzumi RA

19. Sulthon Al-Awliya Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani RA

20. Syaikh Abdul Aziz RA

21. Syaikh Muhammad Al-Hattak RA

22. Syaikh Syamsuddin RA

23. Syaikh Syarofuddin RA

24. Syaikh Nuruddin RA

25. Syaikh Waliyyuddin RA

26. Syaikh Hisyamuddin RA

27. Syaikh Yahya RA

28. Syaikh Abu Bakar RA

29. Syaikh Abdurrohim RA

30. Syaikh Utsman RA

31. Syaikh Abdul Fattah RA

32. Syaikh Muhammad Murod RA

33. Syaikh Syamsuddin RA

34. Syaikh Ahmad Khatib As-Sambasi RA

35. Syaikh Abdul Karim At-Tanari Al-Bantani RA

36. Syaikh Muhammad Asnawi Caringin Al-Bantani RA

37. Syaikh Ibrahim Ketiban

38. Syaikh Syanwani, Lempuyang Al-Bantani RA

Ulama Nusantara banyak bertebaran di seluruh pelosok tanah air dengan identitas pribumi yang tak pernah dilepas. Karakter orang Nusantara dengan menguatkan tradisi dan budaya menjadi ciri dari ajaran dan perilaku kiai-kiai yang hidupnya sederhana dan relegius.

Kita sebagai generasi berikutnya menjadi keniscayaan untuk kemudian meneruskan ghirah perjuangan agama terutama membumikan Islam dengan rahmat dan kedamaian.

Penulis: Hamdan Suhaemi
Editor: Khoirum Millatin