Teladani Kehidupan Mbah Maimoen Zubair, Jamaah Haji 2024 Peringati Haul Ke-5 di Makkah

Makkah, JATMAN Online – Puncak haul Haul Ke-5 Mbah Maimoen Zubair diperingati di Aula Sekretariat Daerah Kerja Makkah, Syisyah, Makkah, Kamis (13/6/2024) sore waktu Arab Saudi. Sementara itu jamaah haji Indonesia yang lainnya memperingati di sektor masing-masing.
Haul Ke-5 Mbah Maimoen Zubair di sektor masing-masing. Sementara puncak haul diperingati di Aula Sekretariat Daerah Kerja Makkah, Syisyah, Makkah, Kamis (13/6/2024) sore waktu Arab Saudi.
Haul dihadiri para kiai, habaib, mustasyar dini. Tampak hadir Kiai Anieq Muhammadun, Kiai Hasib Wahab, Habib Jindan bin Novel, dan Habib Novel Alaydrus.
Putra Mbah Maimoen Gus Taj Yasin menyampaikan ucapan terimakasih kepada muhibbin dan juga pemerintah yang menggelar puncak haul karena sebelumnya kita mengadakan haul di beberapa kloter.
Gus Yasin menjelaskan keteladanan Mbah Moen yang sangat mencintai Nabi Muhammad, Siti Khadijah, dan guru-gurunya.
"Kita dicintai oleh Allah hanya karena kita mencitai kekasih Allah. Semoga dengan cinta kita kepada Mbah Moen, Allah terima semua ibadah kita khususnya ibadah kita di tanah suci," kata Gus Yasin dilansir dari NU Online.
Putra Mbah Moen yang lain, Gus Muhammad Najih Maimoen mengucap syukur karena setiap tahun dapat membuat peringatan haul di Makkah ini.
Ia menyatakan bahwa kalau di Indonesia, Haul Mbah Moen diperingati pada Ramadhan sekalian dengan Haul Mbah Zubair. Sebagian alumni juga bikin haul sendiri di Jepara dan di berbagai tempat lainnya.
"Mbah Moen selalu mengajar kalau ada kesempatan. Bahkan lagi capek juga ngajar. Semoga semua mendapat berkah dan ketenangan," jelasnya.
Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Saiful Rahmat Dasuki mengatakan, umat Islam Indonesia perlu meneladani puncak ilmu dari Mbah Maimoen, yaitu bersikap rendah hati kepada siapa saja.
"Kita bersyukur. Kita bisa teladani keistiqamahan beliau selama hidupnya. Pembelajaran buat kita semua," ucap Wamenag Saiful.
Kepala Daker Makkah Kholilurrahman mengatakan, gelaran Haul Mbah Moen sebagai bentuk cinta santri kepada guru. Ia mengaku ingin mengambil keteladanan dan keluasan ilmu Mbah Moen dalam memimpin masyarakat.
"Memang ketika wafat 2019 beliau sempat disemayamkan di sini. Karena kecintaan beliau kepada Rasulullah dan Siti Khadijah, beliau dimakamkan di Ma'la dekat makam Siti Khadijah," ujarnya.
Menurutnya, perhatian kerajaan Arab Saudi luar biasa. Sebab tidak sembarang orang dapat izin pemakaman di Ma'la, tempat makam istimewa untuk ukuran orang asing.
"Ini tidak lain karena cinta beliau kepada Rasulullah, istri rasul, ulama, auliya, dan guru-guru beliau. Ini yang bisa kita teladani dari beliau," pungkasnya.