Silaturahim Ulama dan Umaro Bersama Habib Jindan, Gus Hasan: Kudus Bisa Dijadikan Bahan Edukasi dan penelitian

Januari 21, 2024 - 16:16
Januari 21, 2024 - 17:16
Silaturahim Ulama dan Umaro Bersama Habib Jindan, Gus Hasan: Kudus Bisa Dijadikan Bahan Edukasi dan penelitian

Kudus, JATMAN Online – Pemerintah Kabupaten Kudus mengadakan silaturahmi ulama bersama Pejabat (Pj) Bupati Kudus Gus Hasan Chabibie dan Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan di Pendapa Kabupaten Kudus, kawasan Simpang Tujuh Kudus, Jumat (19/1/2024) malam.

Ketua Umum Pengurus Pusat Mahasiswa Ahlith Thoriqoh Al-Mu'tabaroh An-Nahdliyyah (PP MATAN) ini menjelaskan Kabupaten Kudus merupakan daerah luar biasa karena memiliki Wali Allah, yakni Kanjeng Sunan Kudus dan Kanjeng Sunan Muria serta para alim ulama.

Tak hanya itu, Kabupaten Kudus juga memiliki banyak pondok pesantren dan lembaga pendidikan agama lainnya yang tersebar di seluruh penjuru wilayah, bahkan ada yang berusia hingga ratusan tahun. Ini bisa dijadikan bahan edukasi dan penelitian

"Banyak juga madrasah dan pesantren yang berusia lebih dari 100 tahun. Ini yang menjadi framming kemudian orang dari luar Kudus menyebut sebagai kota santri," kata Gus Hasan sapaan akrabnya.

Gus Hasan mengatakan kabupaten Kudus telah banyak melahirkan alim ulama yang menjadi pejuang penyebaran agama di seluruh penjuru nusantara bahkan dunia. Dengan sinergi dan kolaborasi yang dibangun antara ulama dan umara, tak heran Kabupaten Kudus menjadi daerah yang terjaga kondusifitasnya dan nyaman untuk ditinggali.

"Kudus alhamdulillah lingkungannya adem, ayem, dan kondusif, semua berkat sinergi yang terjalin harmonis antara ulama dan umara. Siapapun yang datang ke sini, hatinya pasti akan merasa lebih tenang," ujarnya.

Sementara itu, Habib Jindan bin Novel dalam tausiahnya mengingatkan di Kabupaten Kudus yang notabene adalah kota santri, perumpamaannya seperti berjalan tidak memakai alas kaki pun akan seperti berjalan di lembah kesucian. Sebab, menurut Habib Jindan, Kudus begitu suci seperti nama yang disandang.

"Itu cerminan dari para ulama yang mengayomi di Kudus. Karena suatu kota dapat dilihat baik buruknya dari ulama dan umaranya. Jika ulamanya baik, maka baik pula masyarakat dan keadaan wilayahnya. Begitu sebaliknya," jelasnya.

Habib Jindan berharap kepada seluruh ulama dan umara khususnya yang ada di Kabupaten Kudus dapat terus berjuang bersama mencetak generasi penerus bangsa yang berakhlakul karimah sehingga kebaikan dan keberkahan suatu wilayah dapat terus didapatkan.

"Mari bersama kita cetak generasi bangsa yang sesuai dengan tuntunan agama. Jaga toleransi sehingga tercipta kondusifitas wilayah," pesannya.

Menurut Habib Jindan bahwa silaturahmi ulama sudah sejalan dengan apa yang dilakukan Rasulullah. Disebutkan jika ulama, kiai, dan umara berkumpul, di situ musnahlah sifat-sifat kebencian dan kerusakan.

"Karena bagaimanapun manusia terbaik adalah manusia yang mampu saling memberi manfaat dan saling menjaga kotanya tetap damai dan tenang," terang dia.

Selain itu, kara Habib Jindan, Kudus juga disebut sebagai kota tertua, dengan kultur al-Aqso yang dinukil dari masjid al-Aqso di Timur Tengah. Meskipun secara nasib berbalik 360 derajat, ikatan antara masjid di Masjid Al Aqsha Kudus dan Masjid Al Aqsha Palestina tetap terjaga dengan saling mendoakan.

"Jika Masjid Al Aqsha di sini bersuasana nyaman, Masjid Al Aqsha Palestina sedang berjuang mempertahankan martabatnya. Di sinilah ikatan itu ada, dan terbangun hingga kapanpun juga," pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Hasan meminta doa restu kepada segenap tokoh agama, khususnya Habib Jindan bin Novel agar selama dirinya menjalankan amanah memimpin Kabupaten Kudus dapat diberikan kelancaran, kemudahan, dan keberkahan sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik demi membawa kesejahteraan di Kabupaten Kudus.

Setelah pertemuan Ulama dan Umara, Habib Jindan beserta Pj Bupati Kudus Gus Hasan Chabibie kemudian ziarah ke makam Syaikh Ja'far Shodiq (Sunan Kudus) di kawasan Menara Kudus, lalu menghadiri pengajian umum di kota Kudus yang dihadiri Habib Syekh dan ribuan warga.