Safari Masyayikh PC MATAN Demak; Media Halal Bihalal dan Ngaji Masyayikh JATMAN

September 21, 2023
Safari Masyayikh PC MATAN Demak; Media Halal Bihalal dan Ngaji Masyayikh JATMAN

Demak, JATMAN.OR.ID: Pengurus Cabang (PC) Mahasiswa Ahlith Thariqoh Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (MATAN) Demak menggelar acara safari masyayikh thoriqiyyah se-Kabupaten Demak pada hari Ahad tanggal 30 Mei 2021. Acara ini adalah acara tahunan setiap bulan Syawal sebagai sarana mempererat tali silaturahmi sekaligus mengenal lebih dekat dengan masyayikh dan pengurus Jam’iyyah Ahlith Thariqoh al-Mu’tabarah an-Nahdliyah (JATMAN) Idaroh Syu’biyyah Demak.

Kegiatan ini diikuti oleh Pembina MATAN Demak, segenap anggota pegurus dan para kader/muhibbin PC MATAN Demak. K. Fatkhurrohman selaku pembina MATAN Demak mengapresiasi kegiatan tersebut. “Bulan Syawal ini adalah momen paling pas untuk bersilaturahmi kepada para masyayikh yang mana hampir lebih dari setahun kita tidak mendapatkan asupan ruhani dari masyayikh” tutur beliau.

H. Supriyadi, S.Pd.I., M.Si selaku ketua PC MATAN Demak memotivasi para anggota dan kader dengan melakukan rapat dan koordinasi untuk menyusun agenda mulia tersebut. “Kita patut bersyukur kepada Allah SWT karena di Kabupaten ini banyak guru mursyid dan juga masyayikh yang menjadi pegurus JATMAN baik di tingkat pusat, wilayah, bahkan pembina MATAN Indonesia juga berada di Kabupaten kita. Halal Bihalal ini adalah momentum paling ideal untuk ngangsu kaweruh kepada beliau-beliau di masa pandemi seperti saat ini” tegas Ketua PC MATAN Demak.

Diantara guru mursyid dan masyayikh yang dikunjungi adalah Prof. Dr. KH. Abdul Hadi, MA (Mranggen), KH. A. ZAINI MAWARDI (Mranggen), KH. Said Lafif Lufti Hakim (Mranggen), KH. Zaenal Arifin Ma’shum (Sayung), KH. Muhyiddin (Sayung), KH. Lutfin Najib (Sayung), KH. Yasin Masyhadi (Wonosalam), KH. Ali Zubaidi (Wedung) dan KH. Alawy Mas’udi (Mutih Wetan Wedung)

“Dari sekian banyak yang hadir, siapa yang sudah berbaiat dan siapa yang belum berbaiat?” Tanya Prof. Dr. KH. Abdul Hadi, MA selaku pembina MATAN Indonesia. “Sebagai Pembina MATAN Indonesia saya berhak dan berkewajiban mengawal kalian semua. Kalian harus punya guru dengan sanad yang jelas, yang mu’tabaroh, yang siap menuntunmu mengenal lebih dekat akan tuhanmu. Silahkan kalian berbaiat kepada guru mursyid. Saya juga seorang mursyid juga siap membaiat kalian semua”. Pesan beliau.

Lain halnya dengan KH. A. ZAINI MAWARDI selaku Katib ‘Am Idaroh Aliyah JATMAN beliau menuturkan perjuangan beliau sejak berkhidmah di NU. “Dulu, zaman saya masih khidmah sebagai Syuriyah di NU Demak belum ada sarana transportasi seperti ini, saya sering bahkan hampir setiap hari ke kantor PCNU Demak dengan berbagai macam urusan. Itu saya lakukan dengan nglajo (pulang pergi) kalau sore atau malem pulang. Apa tidak capek? Ya capek. Kok tidak nginep saja, Kyai? Lha nanti Bu Nyai tidur sama siapa?” Guyon beliau agar kami tetap on fire di siang bolong, waktu paling enak untuk tidur siang. Kemudian beliau melanjutkan ceritanya “Tidak begitu, tadi guyon nggih. Kalau tidur di Demak, nanti para santri ngajinya bagaimana. Jadi meskipun dulu nyepeda ontel, kemudian naik bus menuju Demak ya tetap harus dilakukan karena itu adalah amanah. Kemudian ada sepeda motor, alhamdulillah sedikit bisa lebih cepat bolak baliknya. Itu saya lakukan sekitar 12 tahun lebih. Gitu saja masih rangkap jabatan sebagai wakil Syuriyah PWNU Jawa Tengah. Sekarang malah diamanahi sebagai Katib ‘Am JATMAN Idaroh Aliyah”

Dari dua guru mursyid ini kita sebagai pengurus mendapatkan nutrisi baru untuk tetap semangat berkhidmah di MATAN. Terlebih saat kita bersilaturahmi ke KH. Yasin Masyhadi Wonosalam selaku Rois JATMAN Idaroh Syu’biyyah Kab. Demak. Beliau dengan tegas meminta anggota dan kader agar berlatih menata hati supaya ikhlas dalam berjuang. “MATAN harus belajar sedini mungkin menyisihkan sebagian rezekinya untuk berjuang di jalan Allah. Dalam Al-Qur’an kenapa Allah SWT berfirman Wajaahiduu biamwaalikum wa anfusikum kenapa didahulukan biamwaalikum dan diakhirkan waanfusikum itu artinya rumus berjuang MATAN adalah dengan harta benda terlebih dahulu baru kemudian dengan segenap jiwa dan raga. Maksudnya MATAN harus siap mentasharufkan sebagian rezeki yang dimiliki untuk kegiatan-kegiatan yang positif, contohnya seperti yang kalian lakukan saat ini.” Nasihat beliau yang diakhri dengan untaian doa kepada segenap pengurus PC MATAN Demak.

Kemudian safari masyayiikh dilanjutkan ke area Demak bagan utara, yaitu ke KH. Ali Zubaidi Mandung dan KH. Alawy Mas’udi Mutih Wetan Wedung. KH. Alawy adalah santri almagfurlah Sayyid Muhammad Alawy Al Maliki Mekkah. Di sini kami bertabarruk dengan dengan solat Magrib berjama’ah di pesantren beliau dan dijamu dengan penuh kehangatan. “Aku hanya sekedar mencontoh siroh daripada guruku. Sayyid Maliki tidak pernah mempersilahkan para tamu undur diri sebelum semuanya pulang dalam keadaan kenyang”. Kisah beliau.

Waktu sudah mulai gelap. Kegiatan safari masyayikh dicukupi sekian dulu dan akan dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya. Kegiatan ini diakhiri dengan silaturahmi ke kediaman ketua PC MATAN Demak di Desa Kenduren Wedung Demak sebelum peserta safari pulang ke rumah masing-masing. [Matan Demak]

Jatman Online Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh al-Mu'tabaroh an-Nahdliyyah (JATMAN) merupakan organisasi keagamaan sebagai wadah pengamal ajaran at-thoriqoh al-mu'tabaroh.