Resmi Dilantik PCNU dan JATMAN Magetan Masa Khidmat 2023-2028

Magetan, JATMAN Online – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Magetan dan Idaroh Syu'biyyah Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh al Mu’tabaroh An Nahdliyah (JATMAN) Magetan masa khidmat 2023-2028 resmi dilantik di GOR Ki Mageti, Magetan, Ahad (05/11/2023).
Agenda pelantikan PCNU dan JATMAN tersebut menjadi acara pamungkas dari serangkaian kegiatan yang digelar dalam memperingati Hari Santri Nasional Tahun 2023.
Wakil Mudir KH. Ma'shum Maulani dan Sekretaris Idaroh Wustho JATMAN Jatim KH. Moch. Yusuf Afandi , Wakil Ketua KH. Zulfa Musthofa dan Sekjen Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) KH. Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memimpin prosesi pelantikan Pengurus JATMAN dan PCNU Kab. Magetan.
Pengurus Idaroh Syu'biyyah JATMAN Kab. Magetan yang resmi dilantik sebagai Rais KH. Khoiruddin Yusuf dan Midir KH. Ahmad Fathoni. Sementara, Pengurus PCNU Ketua Tanfidhiyah KH. Susanto Khoirul Fatwa, Sekretaris Irfan Fajri dengan Rais Syuriah KH. Abdullah Umar dan Katib KH. M Nasrudin beserta seluruh jajaran.
Wakil Mudir JATMAN Jawa Timur KH Ma'shum Maulani dalam sambutannya, berpesan bahwa semua thariqah harus saling menghargai dan menghormati.
"Di dunia ini ada 41 thariqah yang mu’tabaroh. Dari 41 itu, sebanyak 28 thariqah tersebut di Indonesia, sedangkan di Jawa Timur sendiri ada 9 thariqah. Untuk itu jangan saling merasa benar, itu tidak boleh," katanya.
Kiai Ma’shum menegaskan untuk tetap teguh mempererat dan memperkuat nilai - nilai yang telah diwariskan para ulama NU.
"Nikmat mana lagi yang kau dustakan wahai masyarakat Magetan. Hari ini kita harus senantiasa bersyukur. Sebab Ulama dan Umaro bersatu. Semoga diberkahi atas karunia Islam, Iman dan Ihsan," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Mustofa mengulas figur Hadratussyeikh KH M Hasyim Asy'ari dan menyerukan Nahdliyin untuk meneladaninya.
"Insyaallah, kalau benar-benar berkhidmah akan diberikan kemudahan oleh Allah subhanahu wa ta’ala," ujarnya.
Kiai Zulfa menjelaskan, bahwa data hari ini menyebutkan 70 persen warga Jawa Timur adalah kalangan NU. Namun, dirinya terus mendorong kepada Nahdliyin agar terus memperluas dakwah Ahlussunah wal Jamaah mengingat sangat dibutuhkan masyarakat.
“Khidmah di bidang keagamaan dan sosial menjadi hal utama di masyarakat. Menyebarkan dakwah Islam An-Nahdliyah di seluruh lapisan masyarakat harus terus dilakukan,” tegasnya.
“Sehingga, warga akhirnya memahami betul soal ajaran NU. Jangan sampai migrasi warga ke faham lain terjadi, syukur – syukur malah bisa mengajak warga untuk masuk dalam tubuh Nahdhiyin,” sambungnya.
Ia mengajak agar semuanya senantiasa terus bergerak bersama PBNU di kepimpimpinan KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. Dijelaskannya, terdapat tiga paket yang diserukan PBNU saat ini. Pertama, yakni paket tata laksana organisasi yang koheren di tubuh pengurus NU atau satu kesatuan. Kedua, soal transformasi digital, dan paket ketiga soal sistem kaderisasi.
“Jika kaderisasi itu terus dijaga konsistensinya, insyaallah 5 tahun ke depan jamaah NU akan mampu menembus angka 65 persen dari total populasi penduduk Indonesia,” terangnya.
Tujuan NU didirikan tidak lain ada 2, kata Kiai Zulfa, yakni pertama agar ajaran Aswaja An Nahdhiyah tetap berjalan dan menjaga demi tegaknya NKRI. Islam indonesia sejak dulu di zaman Wali Songo tetap meneguhkan Aswaja sebagai Manhaj Alfikr yang menitikberatkan pada beberapa nilai.
“Selain nilai kuliyah al-khamsah yang sudah diyakini sebelumnya dalam Islam secara kesuluruhan, nilai-nilai itu antara lain, Tawasuth (moderat), Tasamuh (toleran), Tawazun (imbang), Taaddul (adil),” pungkasnya.
Diketahui, prosesi pelantikan tersebut dihadiri pimpinan badan otonom NU dan pengurus lembaga di bawah naungan PCNU Magetan. Turut hadir pula 18 perwakilan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se Magetan.