Pj Bupati Kudus M. Hasan Chabibie: Teknokrat Santri yang Dekat dengan Ulama, Raih Santri of The Year 2024

Kudus, JATMAN Online - M. Hasan Chabibie, Penjabat (Pj) Bupati Kudus, baru saja meraih penghargaan Santri of the Year 2024.
Dalam ajang ini, Hasan Chabibie diakui sebagai santri inspiratif di bidang kepemimpinan, baik dalam pemerintahan daerah maupun pusat. Penghargaan ini merupakan sebuah pengakuan prestisius bagi para santri yang berperan sebagai pemimpin publik yang inspiratif di berbagai sektor, dan diselenggarakan setiap tahun.
Santri of the Year 2024 diberikan oleh Islam Nusantara Center (INC) bekerja sama dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Majelis Pecinta Sholawat Nusantara (Majelis Pesona).
"Saya mengucapkan terima kasih atas penghargaan Santri of the Year 2024. Penghargaan ini merupakan bukti khidmah dan pengabdian untuk menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat," ungkap Hasan Chabibie.
Ia juga mendedikasikan penghargaan ini untuk para Kiai dan Hababib yang telah membimbingnya selama ini, yang telah membawanya untuk berkhidmah hingga sekarang. Ia tak lupa mengapresiasi keluarga, teman-teman dekat, dan tim yang telah memberikan energi luar biasa untuk Khidmah.
Sebagai seorang teknokrat santri, Dr. M. Hasan Chabibie memulai karirnya di Kemendikbudristek. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kepala Pusdatin di kementerian tersebut, di mana ia berhasil mengawal berbagai program pembelajaran selama masa pandemi.
Dalam lingkungan santri, Hasan Chabibie juga aktif berkhidmah sebagai Ketua Umum Mahasiswa Ahlit Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (MATAN) dan menjabat sebagai Wakil Ketua LP Ma’arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Selain itu, ia merupakan pengasuh pesantren Baitul Hikmah di Depok, Jawa Barat, dan mendukung ratusan komunitas santri di seluruh Indonesia. Hasan Chabibie dikenal sering sowan ke berbagai kiai dan habaib di seluruh Nusantara serta mendukung program-program komunitas santri.
Hasan Chabibie, yang merupakan santri berkhidmah di pemerintahan, memulai pendidikan tinggi di Universitas Diponegoro Semarang, melanjutkan S-2 di Universitas Indonesia, dan meraih gelar doktor di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Saat ini, selain sebagai Penjabat Bupati Kudus, ia juga menjabat sebagai Kepala Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) di Kemendikbudristek.
Selama perjalanan karirnya, sosok teknokrat santri ini dikenal sebagai pemimpin yang senang berdiskusi dan berinteraksi dengan publik. Ia memiliki kemampuan komunikasi publik yang sangat baik dan fokus pada pengkaderan di berbagai organisasi.
Hasan Chabibie telah menulis beberapa buku, termasuk Digital Leadership (2022) dan Kepemimpinan Berbasis Data (2023).
Meskipun berkiprah di lingkungan pemerintahan pusat dan kini diberi amanah untuk memimpin Kabupaten Kudus, Hasan tetap terkesan sederhana dan humble. Teman dekatnya, Ismail Mustafa, menceritakan bahwa ia mengenal Pj Bupati Hasan sejak 1998, ketika keduanya masih menempuh pendidikan tinggi.
Hasan dikenal sebagai sosok yang pandai bergaul. Ia dibesarkan di lingkungan pondok pesantren, di mana ibunya memiliki pondok pesantren di daerah Kambangan. "Ayah Pj Bupati Hasan berasal dari Wonogiri dan pernah menuntut ilmu di Salatiga, tempat rektor UIN Walisongo pertama. Jadi, dia memang berasal dari keluarga pesantren," ungkap Mustafa.
Abah dari Pj Bupati Kudus ini juga dikenal dekat dengan Maulana Habib Luthfi serta para habaib dan kiai besar lainnya. Mustafa menambahkan bahwa Pj Bupati Hasan adalah seorang pecinta buku, membaca berbagai tema, mulai dari buku-buku tentang Islam, bisnis, pemerintahan, hingga motivasi.
Mustafa mengingat bagaimana Pj Bupati Hasan menuntut ilmu dari SD ke MTs, kemudian menjadi santri di Al-Asy’ariyah di Kalibeber, Wonosobo, yang diasuh oleh KH Muntaha Al-Hafiz. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan di SMA 3 Semarang, sebelum mengambil S1 di Teknik Elektro Undip, dan melanjutkan S2 di Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Keluarga Pj Bupati Hasan memiliki tradisi untuk memasukkan anak-anaknya ke pondok pesantren. Ia adalah anak tertua dari tiga bersaudara, dan adiknya saat ini belajar di Yaman di bawah bimbingan Habib Qomar. Didikan keluarganya memang sangat kental dengan nilai-nilai santri.
Mustafa juga menambahkan bahwa Pj Bupati Hasan memiliki kebiasaan menyelesaikan dua buku dalam waktu seminggu. Sampai sekarang, ia masih senang membaca. Sejak muda, Hasan menyukai buku dan mempelajari berbagai disiplin ilmu, mulai dari agama, manajemen, hingga teknologi dan sosial.
"Dulu, ketika masih di Jakarta, Pj Bupati Hasan selalu mengajak saya makan mie ayam kesukaannya setiap kali ke Kudus. Dan sekarang, meski bertugas di Kudus, kebiasaan itu masih sama," ungkap Mustafa.
Hasan Chabibie dikenal sebagai sosok yang humble, suka bergaul, serta memiliki relasi yang sangat luas di birokrasi, politik, dan dunia kiai serta habaib. Hasan Chabibie, sosok teknokrat santri ini, menunjukkan kepedulian yang besar terhadap kaderisasi di lingkungan santri.
Editor: Khumaedi NZ