MATAN UNJ Adakan Ngaji Kimiya As-Sa’adah; Tips Bahagia Dunia dan Akhirat

September 27, 2023 - 12:39
MATAN UNJ Adakan Ngaji Kimiya As-Sa’adah; Tips Bahagia Dunia dan Akhirat

Jakarta, JATMAN.OR.ID – Mahasiswa Ahlith Thariqah al Mu’tabarah an Nahdliyyah (MATAN) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengadakan kajian kitab rutin tiap malam kamis. Pada kesempatan kali ini membahas kitab Kimiya As-Sa’adah karangan Imam al Ghozali melalui Zoom Meeting (13/01).

Kyai Dr. Andy Hadiyanto selaku pembicara dalam kajian tersebut menjelaskan penting sekali bagi seseorng untuk mengikuti jalan Nabi ketika ingin mengenal Allah.

“Orang ingin dikenal sama Allah tapi ga mengikuti Nabi, maka dia sesungguhnya sedang tersesat. Maka amalannya hanya seperti mata uang dinar yang palsu. Dia mengira didalam dirinya telah jadi orang kaya/bahagia, padahal sesungguhnya dia orang yang rugi pada hari kiamat nnti,” jelasnya.

Dalam paparnya kyai Andy menjabarkan perkataan Imam Ghazali, jika ingin mencapai kebahagiaan harus mengingat Allah. Sebagai bukti dari kasih sayang Allah kepada hamba-hambanya ialah Allah mengutus 124.000 nabi untuk mengajarkan kepada umat manusia bagaimanan bisa mengcopy materi kebahagiaan yang sudah diberikan oleh Allah di alam semesta ini.

“Para nabi juga mengajarkan umat manusia bagaimana menjadikan hati mereka untuk senantiasa bergerak mengingat Allah, dan mengajarkan bagaimana membersihkan hati dari akhlak-akhlak yang tercela. Manusia gak mungkin mencapai kebahagiaan jika tidak membersihkan hatinya. Caranya yaitu mengaktifkan qolbu, berusaha semaksimal mungkin merasakan kehadiran Allah, dan terus melakukan mujahadah, ujar pembina MATAN UNJ Kyai Andy.

Kyai Andy yang merupakan dosen di UNJ mengingatkan bahwa tujuan dari kebahagiaan ini adalah agar setiap sifat-sifat negatif yang ada dalam diri manusia dapat ditinggalkan dari dirinya.

“Rahasia mendapat ramuan kebahagiaan tersebut yaitu ketika kamu dapat kembali dari hal-hal yang bersifat duniawi lalu berjalan menuju Allah. Sebagaimana Allah berfirman, hendaknya kamu meninggalkan segala sesuatu hanya untuk fokus kepada Allah,” paparnya.

Didalam kitab tersebut juga dijelaskan bahwasanya kunci untuk mengenal allah adalah mengenal diri. Rasulullah Shalalllahu ‘Alaihi Wassalam bersabda, siapa yang mengenal dirinya maka dia telah mengenal tuhannya.

“Imam ghazali mengatakan, apakah ada yang lebih dekat kepada kamu selain dirimu? Kalau diri kita aja tidak kenal, bagaimana kita mengenali tuhan kita?,” katanya.

Selanjutnya, jika kamu mengatakan sudah mengenal diri, itu hanya mengenal jasad. Jadi kamu tidak paham hal-hal yang tersembunyi dalam dirimu yang membuat kamu kalau marah bawaannya cari musuh, kalau lagi bersyahwat bawaannya ingin berhubungan, kalau lapar bawannya ingin makan, dan sebagainya. Kalau hanya berfikir seperti itu, Imam ghazali mengatakan, kamu sama saja dengan hewan.

“Kalau kamu hanya berfikir pada kesenangan yang bersifat lahiriyah, jasmaniyah, memperhatikan yang terkait materi raga, maka kamu sama saja dengan HEWAN. Kamu harusnya mengetahui diri kamu yang sejati, sampai kamu menyadari sebenarnya apa si kamu itu? darimana kamu datang ke tempat ini? untuk apa kamu diciptakan? dengan apa kamu bisa bahagia? dengan apa kamu bisa celaka/sengsara?. Kalau kita bisa merenungi itu, maka bisa menjadi langkah untuk mengenal diri kita,” ungkapnya.

Kesimpulannya Imam ghazali mengajarkan, bahwa ramuan kebahagiaan yang disiapkan Allah itu dapat dicapai dengan cara mengikuti jalan para nabi, diantaranya mujahadah, melakukan kegiatan untuk membersihkan diri dari akhlak yang negatif. Maka kita diharapkan berproses untuk mensucikan diri dengan cara mengenal diri sendiri.

Karena syarat utama agar hal ini berhasil ialah dengan mengenal diri untuk menggapai kebahagiaan. [Suci]