MATAN IAINU Kebumen Gelar Diskusi Kepenulisan

Kebumen, JATMAN.OR.ID – Dalam rangka meningkatkan skill penulisan, Mahasiswa Ahlith Thariqah al Mu’tabarah an Nahdliyyah mengadakan kegiatan diskusi dengan tema “Menulis itu Asyik” di halaman Disarpus Kebumen, Minggu Pagi (8/11).
Dilansir dari Laku Suluk, secara tidak langsung tujuan dari kegiatan ini selain meningkatkan minat baca, namun juga sebagai bekal ke depan bagi peserta yang mayoritas mahasiswa Pendidikan. Yang mana mereka tidak terlepas dari tugas. Tentunya tugas itu pasti berhubungan dengan kepenulisan, seperti makalah, artikel, jurnal, skripsi dan lain sebagainya.
Narasumber pada acara tersebut adalah sohib Muchammad Mufid, Mahasiswa Magister UIN Sunan Kalijaga Yogjakarta. Walaupun diskusi kali ini belum membahas bagaimana cara menulis yang benar, namun pemateri menyampaikan motivasi sekaligus pengalaman beliau selama belajar menulis dengan sangat lugas dan menarik. Sehingga peserta pun sangat antusias menyimak.
“Banyak orang mengungkapkan menulis itu sulit. Coba sekarang kalian ganti kata sulit itu menjadi tidak mudah. Karena orang akan menangkap pada kalimat terakhir, kalo orang sudah ngomong sulit maka yang akan ditangkap itu ya kalimat sulit, untuk merubah kalimat sulit menjadi mudah itu susah. Nah kalo kata tidak mudah orang akan menangkap kalimat terakhirnya yaitu mudah, tinggal dicoret aja kata tidaknya. Enakkan?,” kata Sohib Mufid.
Kemudian Sohib Mufid menjelaskan pertanyaan dari peserta terkait tips mengatasi kejenuhan di saat menulis.
“Bisa dicoba kamu rehat sejenak pindah posisi atau keluar cari angin, sekedar jalan-jalan santai, karena selain menghilangkan penat secara tidak langsung juga bisa menambah wawasan dan inspirasi kamu buat nulis lagi” jelas sohib Mufid.
Menulis tidak melulu menuangkan apa yang ada dipikiran seseorang dengan ilmu-ilmu yang telah dipelajari. Melainkan bentuk kepekaan seseorang terhadap lingkungan.
“Secara sederhana, kemampuan menulis seseorang tidak serta merta langsung bagus dan menarik. Beberapa proses belajar dan ketekunan menulis juga sangat dibutuhkan. Sehingga kemampuan penulis dalam bercerita juga semakin baik,” ungkapnya. (ap)