Lanjutkan Regenerasi, PW MATAN Jateng Gelar Sultan I dan Maulid Kebangsaan

Salatiga, JATMAN Online – Dalam rangka melanjutkan regenerasi kaderisasi, Pengurus Wilayah Mahasiswa Ahlith Thoriqoh al Mu’tabaroh an Nahdliyyah (PW MATAN Jateng) menyelenggarakan Suluk MATAN 1 (Sultan 1) selama dua hari di Pondok Pesantren Al-Huda Petak, Susukan, Salatiga, (24-25/120.
Acara Sultan I ini di buka langsung oleh pengasuh Pondok Pesantren Al-Huda Salatiga K.H Muhammad Maghfur. Beliau juga menyampaikan materi Aswaja dan Thoriqoh serta memberikan ijazah Sholawat Nariyah beserta kaifiyyahnya sesuai dengan kebutuhan masing-masing salik-salikah.
“Pentingnya berthoriqoh tidak memandang usia, sangat penting terkhusus untuk kader MATAN,” kata kiai Muhammad Maghfur.
Ketua Umum PP MATAN Dr. Hasan Chabibie, M.Si menyampaikan bahwa tiap pengurus MATAN dimanapun daerahnya pasti memiliki problematika dan karakteristik yang berbeda. Maka dari itu, setiap pengurus di suatu daerah harus bisa mengamalkan salah satu dari lima Assasul Khomsah atau landasan yang ada di MATAN.
“Suluk Matan 1 ini baru tahap literasi, sebelum nanti para kader masuk tahap implementasi dan kolaborasi. Para kader harus kreatif mengembangkan MATAN menyesuaikan potensi lokal masing-masing, sebab kader MATAN tidak hanya terbatas pada mahasiswa di kampus, banyak juga Dosen, guru dan kalangan profesional, MATAN juga tepat untuk Santri di Pesantren, dan para pemuda secara umum yang merupakan muhibbin dan muridin para masyayikh thoriqoh”, papar Gus Hasan.
Sementara itu, Sekertaris Umum PP MATAN Gus Abdur Rosyid memaparkan mengenai makan mahasiswa yang terdapat di MATAN.
“Mahasiswa dalam MATAN, adalah murid dari Maha Guru (Mursyid). Mahasiswa di dalam MATAN tidak hanya mereka yang duduk di bangku kuliah saja, namun santri, dan muhibbin dari seorang mursyid, layak mendapatkan gelar mahasiswa di dalam MATAN. Tugas MATAN dalam tataran ke-Thoriqoh-an adalah mengantarkan kader kepada mursyidnya,” jelasnya.
Pengurus Pusat Bidang Pengkaderan MATAN Gus Miftah menjelaskan mengenai apa itu MATAN, visi-misi MATAN, serta sejarah MATAN secara lengkap dan terperinci. “Kader MATAN itu targetnya mengejar level Mursyid,” ucapnya.
Untuk diketahui, Tema Sultan 1 ini yaitu ‘Meneguhkan Kader Tarekat sebagai penjaga sanad dalam mengisi kemerdekaan NKRI’ yang diikuti lebih 150 peserta.
Pemateri yang hadir meliputi Dr. Hasan Chabibie, M.Si (Ketua Umum PP MATAN), Abdur Rosyid M.TESOL (Sekretaris Umum PP MATAN), A. Miftakhul Haque, M.Pd (Pengurus Pusat Bidang Pengkaderan), dan Ahmad Dimyati (Pengurus Pusat Bidang Pengkaderan).
Kegiatan Suluk Matan 1 ini ditutup dengan Maulid Kebangsaan yang dihadiri 5000-an jamaah bersama grup hadroh Jatisumonegoro dan Tausiyah dari Maulana Habib Umar Muthohar.
Habib Umar memberikan ijazah amalan yang dilakukan para wali yakni Bidayatul Hidayah, yang di baca 500 kali ketika ziarah, dan 400 kali sebagai amalan sehari-hari. Beliau juga mendo’akan tasbih yang nantinya akan dibagikan kepada peserta Suluk sebagai souvenir.
Acara tersebut berlangsung sukses, menurut testimoni dari beberapa peserta, mereka merasakan sesuatu yang begitu berkesan dalam acara suluk MATAN, yang tentunya sangat berbeda dan tidak akan ditemukan di organisasi manapun.
Pewarta: Lala dan Yusuf
Editor: Arip Suprasetio