Lajnah Mubahatsah Masail Shufiyah JATMAN Gelar Diskusi Rutin Tasawuf Perdana

September 7, 2025 - 15:47
September 7, 2025 - 15:53
Lajnah Mubahatsah Masail Shufiyah JATMAN Gelar Diskusi Rutin Tasawuf Perdana
Lajnah Mubahatsah Masail Shufiyah JATMAN Gelar Diskusi Rutin Tasawuf Perdana

Jakarta, JATMAN Online

Lajnah Mubahatsah Masail Shufiyah JATMAN menggelar diskusi rutin tasawuf perdana pada Sabtu (7/9/2025) di Gedung PBNU, Kramat Raya, Jakarta Pusat. Kegiatan ini mengangkat tema “Peran Para Sufi dalam Membangun Spiritual Umat di Tengah Tantangan Global”

Forum diskusi perdana ini menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu Sekretaris Umum JATMAN Dr. KH. Ali M. Abdillah, MA., Koordinator Lajnah Mubahatsah Masail Shufiyah Syeikh Rohimuddin Al-Bantani, serta Dr. Syekh Mukhyiddin Abdurrazaq ad-Dimasyqi dari Syiria. 

Acara ini menjadi langkah awal JATMAN dalam memperkuat kajian sufistik sebagai kontribusi nyata terhadap pembangunan spiritual masyarakat di tengah dinamika zaman.

Kiai Abdillah mengatakan forum diskusi ada untuk merespon berbagai persoalan aktual di bidang tasawuf dan tarekat.

“Fokus lajnah mubahatsah masail shufiyah ini yaitu merespon persoalan-persoalan aktual terkait tasawuf dan tarekat. Maka, dalam hal ini Syaikh Rohimuddin (selaku koordinator lajnah) bersedia akan mengadakan kajian rutin sebulan sekali” ucap Kiai Abdillah.

Kiai Abdillah menambahkan bahwa forum diskusi ini sebagai media bagi orang-orang yang ingin belajar tasawuf dan tarekat.

“Forum ini bisa menjembatani antara orang-orang yang ingin belajar tasawuf dan tarekat. Mereka dapat hadir di forum rutin lajnah mubahatsah masail shufiyah ini. Diharapkan hadirin dapat pemahaman secara utuh terkait tasawuf dan tarekat.” lanjutnya.

Forum diskusi tentang tasawuf dan tarekat saat ini sangat dibutuhkan khususnya bagi Nahdliyyin dan umat Islam. Hal ini disebabkan masih banyaknya umat yang kering akan dimensi spiritualitas mereka.

“Mudah-mudahan ini bisa berjalan secara istiqamah. Sehingga apa yang menjadi kebutuhan warga NU dan umat Islam terkait dengan kekeringan spiritual ini, bisa dijawab. Paling tidak secara keilmuan mereka mendapatkan argumentasi bersumber dari dalil aqli dan dalil naqli. Sehingga rasionalitas mereka (bisa) memahami secara baik tentang tasawuf dan tarekat”.  harap Kiai Abdillah.

Forum diskusi rutin ini dijadwalkan sebulan sekali dan terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar tasawuf dan tarekat.