Kliwonan, Habib Luthfi Jelaskan Puasa dan Cara Jaga Pola Pikir yang Baik

Pekalonga, JATMAN Online – Rais ‘Aam Jam’iyyah Ahlith Thariqah al Mu’tabaroh an Nahdliyyah (JATMAN) Maulana Habib Luthfi bin Yahya menjelaskan mengenai puasa dan tata cara menjaga pola pikir yang baik.
Hal tersebut disampaikan Habib Luthfi bin Yahya saat memberikan Tausyiah Rutinan Kliwonan Majelis Dzikir dan Ta’lim di Kanzus Sholawat Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (23/2/2024). Berikut ini penjelasan dari Habib Luthfi:
Menerangkan Bab Puasa
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa," (QS. Al Baqarah: 183).
Itu perintah Allah subhanahu wa ta’ala, kalau kita mau berpikir jernih bahwa kita itu diberi 12 bulan, yang 11 bulan itu hampir organ tubuh kita, organ perut kita tidak pernah istirahat. Tidurpun masih mengunyah dan menggilas apa yang masuk. Itu Seandainya bejana, itu tidak pernah dicuci semakin tebal kotorannya apa yang ada di dalam bejana. Nah kapan mencucinya?
Satu contoh, lisan bisa berzikir lailahaillallah, kita bersihkan lisan kita supaya lisan kita itu bersih dari niat kalimat-kalimat yang tidak baik diganti dengan kalimat lailahaillallah. Hati kita juga sama, kalau kita wudhu berapa kali per hari, mungkin lima kali karena shalatnya lima waktu. Selain itu banyak yang mau baca Al-qur'an yang belum punya wudhu, wudhulah terlebih dahulu. Mau mandi besar juga ada airnya untuk membersihkan badan.
Tapi kita kapan membersihkan hati, hati kita itu kotorannya naudzubillah tempatnya kibir, takabur, sombong, hasud, dan tempatnya segala macam sifat-sifat almuhlikat (perusak) adanya di hati. Dari hati yang kotor lama-lama muncul di mulutnya karena hatinya kotor.
Kapan kita membersihkan dan bagaimana cara membersihkan hati yaitu ala bidzikrillahi tathmainnul qulub (ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram) dengan kalimat thayyibah lailahaillallah supaya hati kita itu bersih. Nah Islam itu indahnya di situ, mulutpun kita cuci supaya baik, hatinyapun kita cuci dengan baik, pencernaanpun kita cuci dengan baik. Cucinya pencernaan dengan apa? bishamirramadan dengan puasa Ramadan. Itu sudah diwajibkan sebelum Baginda Nabi Sallallahu Alaihi Wa wasallam bagi para orang-orang yang bertakwa.
Nah kapan kita membersihkan setelah kita belajar bersih hatinya, bersih pola pikirnya, bersih lisannya, tinggal perutnya supaya bersih bagaimana? kerak-kerak yang ada dalam perut kita dibersihkan dengan puasa Ramadan.
Makanya kalau puasa itu nanti maghrib yang paling bagus untuk mengganti badan fisik kita dengan yang manis-manis khususnya pakai kurma. Kurma itu paling cepat kalau dimakan menjadi darah, itu hebatnya kurma. Kalau tidak bisa, dengan yang sunah seperti yang manis-manis dan sebagainya.
Maka dari itu penting sekali di dalam membersihkan hati, kalau hati pencernaannya bersih maka menghasilkan darahpun yang bersih, kalau sudah darahnya bersih yang beredar di setiap tubuh manusia sampai pengaruhnya kepada otak kecil dan otak besar darah itu bersih insyaallah pola pikirnya juga pola pikir yang bersih dan cerah nantinya. Itulah di antaranya hikmah Ramadan yang luar biasa sekali.
Yang tidak kalah penting juga di dalam menjalankan Ramadan, kalau kita umpamakan itu orang shalat baru takbir shubuh Allahu akbar. Nah kalau shalat itu berbicara kan gak boleh ya, kalau puasa itu takbirnya umpamakan shubuh mulai imsyak dan nanti salamnya waktu buka. Nah bisa gak kita menjaga di waktu puasa itu terutama lisan, mulut kita itu jangan sampai dikotori oleh yang kotor.
Harusnya mulut kita dibersihkan dari kata-kata yang kurang baik. Mulut itu bisa menjadi contoh dan tidak bisa menjadi contoh. Kalau mulut itu diawali dengan yang baik akan dicontoh untuk anak-anak kita juga ucapannya baik, tapi kalau sudah biasa ngomong di hadapan anak-anak kita jelek, jangan salahkan kalau anak-anak kita juga meniru. Tapi kalau kita biasa kata-kata yang baik subhanallah atau lailahaillallah itu luar biasa.
Maka dari itu jagalah mulut kita, jagalah telinga kita, jangan sampai terpengaruh yang macam-macam, jagalah kesatuan persatuan umat ini, kesatuan persatuan bangsa ini. Jangan memberikan peluang pada oknum-oknum bangsa lain yang mengacak-ngacak Indonesia, kira-kira panjenengan semuanya kalau Indonesia diacak-acak terima tidak? Tidak (jamaah menjawab serentak). Justru itulah kita harus tegas mempunyai pendirian yang kuat dalam bangsa ini, insyaallah dengan ukhuwah atau persaudaraannya yang tidak mudah dipecah belah, rahmatnya Allah Ta’ala akan turun terus, barakahnya akan diturunkan oleh Allah subhanahu wa taala. Biar orang lain ngomong apa jangan dibalas, kita tetap doakan menjadi orang-orang yang shalih.
Kalau pikiran mulai bersih, hati mulai bersih maka dari itu manfaatkanlah bulan Ramadan. Tidurnya saja mendapat pahala, tapi jangan jadikan alasan untuk tidur terus yang penting dapat pahala padahal takut lapar dan takut dahaga. Kalau kita puasa itu terkadang diguyoni atau bergurau dengan nafsunya sendiri itu tidak kerasa. Kelihatannya zahirnya baik tapi kenyataannya kita tertipu oleh nafsunya sendiri. Misalnya sering lihat jam, dari pada kelamaan mending baca al Qur’an. Baca Qur’annya supaya waktunya cepat, bukan untuk menambah pahala tapi pingin cepat-cepat buka puasa. Jadi hal tersrbut harus kita hindari.
Terakhir kami sebagai pendidik, setiap kliwonan apabila dari Kanzus Shalawat khususnya anak-anak kita, lebih-lebih saya pribadi ada kekurangan-kekurangan kita minta maaf yang sebesar-besarnya karena kita akan masuk bulan Ramadan.
Malam Ramadan kita syiarkan qiraatul Qur’an di mana-mana dan tolong pengajian-pengajiannya juga entah itu tentang tauhid, tentang keimanan, lebih-lebih tentang Babut Thaharah sehingga mengerti batal wudhunya, batal shalatnya dan rukunnya shalat. Sehingga kita bisa mengetahui betul hal tersebut, mumpung belum masuk bulan Ramadan kita bisa buka kitab Safinah atau Ghayah wa taqrib dan lain sebagainya.
Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga Allah Ta’ala memberi kekuatan kepada kita semuanya dalam menyambut bulan Ramadan, diberikan panjang umur, sehat walafiat, barokah umurnya, barokah rezekinya, barokah putra-putrinya, barokah kotanya, barokah pertaniannya, barokah ekonominya, dijauhkan dari segala cobaan, dari segala penyakit, zahir wa batinan, dan semoga Allah Ta’ala menjaga negeri kami dari segala perpecahan dan fitnah, pecah belah yang akan mengkoyak ataupun memecah umat Islam khususnya dan akan memecah bangsa ini, semoga kita dilindungi oleh Allah subhanahu wa taala dari segala penyakit. Aamin Ya Rabbal ‘Alamain