KH. Achmad Sjaichu Menurut Wakil PWNU Jabar

September 18, 2023 - 10:36
KH. Achmad Sjaichu Menurut Wakil PWNU Jabar

Depok, JATMAN Online – Pada diri Al-Maghfurlah, beliau telah berusaha menampilkan, mengekspresikan bahwa sosok santri haruslah berusaha untuk mendapatkan (علم نافع) ilmu yang bermanfaat tentunya dengan memuliakan guru, dan taat kepada Allah Ta’ala menjadi yang terdepan pada diri beliau.

وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗ وَيُعَلِّمُكُمُ اللّٰهُ ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ

“Dan bertakwalah kepada Allah, Allah memberikan pengajaran kepadamu, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS. Ali Imron: 282)

Ilmun Naafi’ yang didapati Al-Maghfurlah dari proses kesantrian, memiliki kesungguhan dalam memahami ilmu agama (تفقه في الدين) dan berakhlak mulia merupakan hasil dari ilmunya tersebut yang dapat menghantarkan pribadinya menjadi tokoh agamawan, organisatoris, politikus, memiliki kharisma sehingga selalu ditokohkan, bukti nyatanya adalah menjadi Presiden Dewan Pusat Organisasi Islam Asia Afrika (OIAA), ketua Dewan Masjid Sedunia.

“Maka pada diri KH. Sjaichu mengajak orang ke jalan kebenaran syariat Allah Ta’ala (ادع الي سبيل ربك) tentunya dengan (بالحكمة) ilmu yang memupuni, dengan cara (الموعظة الحسنة) memberikan nasihat yang baik, juga beliau sudah siap mempertahankan keyakinannya sebagai santri yang mendapatkan restu gurunya dan jelas sanad keilmuanya dengan (وجادلهم بالتي هي احسن) berdebat dengan sebaik-baiknya cara/metode,” tegas Pengasuh Pesantren Ma’had ‘Aly Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor.

Pesantren menjadi tempat yang berkah bagi para pencari ilmu, banyak terlahir tokoh-tokoh dengan pribadi shalih, mulia, dikarenakan para Pengasuh Pesantren dengan penuh keikhlasan mengajar, mendidik dan mentirakatinya.

Hanya di Pesantren saja kita dapati (اتصل) connecting kepada para ulama, walaupun telah tiada tetapi terasa sekali keberkahan dari keilmuan serta budi pekerti (الاخلاق الكريمة) hal ini yang membedakan santri dengan siswa.

Al-Maghfurlah dikenal sebagai sosok yang berbicara seperlunya saja, kata-katanya sesuai dengan perilakunya.

كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللّٰهِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا لَا تَفْعَلُوْنَ

(Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan ( QS. As-Saff: 3),“ tegasnya.

“Universitas terbesar ya Pesantren, menjadi satu kiblat pendidikan penuh berkah sepanjang masa,” ujar Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU Jabar

Kembalinya Al-Maghfurlah KH. Sjaichu ke Pesantren merupakan cita-cita luhur beliau tiada lain lii’la likalimatillah (لاعلاء كلمة الله) ‘bertujuan untuk menegakkan kalimat Allah Swt’ dan pastinya meraih ridho Allah SWT.

Sosok Al-Maghfurlah KH. Sjaichu berangkat dari santri yang taat, sholih spritual dan shalih sosial sehingga para gurunya sayang terhadap beliau, menjadi santri kesayangan Mbah Ma’shum saat di Pesantren Al-Hidayah Lasem, selalu diajak kemana pun pergi oleh gurunya.

“Sanad keilmuan Al-Maghfurlah KH. Sjaichu jelas sekali terjaga hingga beliau akhir hayat, dan Pesantren Al-Hamidiyah lah menjadi bukti keberkahannya,” pungkas menantu ulama besar KH. Syaerojie yang menikahi Hj Ila Mursyilah Syaerojie.

Pewarta : Abdul Mun’im Hasan

Editor : Warto’i