Ketum PBNU Hadiri Undangan Raja Maroko, Banyak Tarekat NU Tersambung Sanadnya Kesini

Casablanca, JATMAN Online – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menghadiri undangan Raja Maroko, Mohammed VI dalam acara Durus Hasaniyah yang digelar di istana raja di Casablanca, Ahad (16/4/2023).
Dilansir dari NU Online, dalam pertemuan tersebut, Gus Yahya menyampaikan salam dari pengurus dan warga Nahdlatul Ulama di Indonesia. Ia juga mengatakan bahwa di Indonesia, NU baru menyelenggarakan pertemuan alim ulama dunia yang membahas fiqih peradaban yang digelar Februari 2023 lalu.
“Saya menghadiri undangan dari Raja Mohammed VI dalam rangka Durus Hasaniyah, sebuah pertemuan alim ulama sedunia yang menjadi tradisi kerajaan Maroko. Kepada Raja, saya menyampaikan salam dari segenap kepemimpinan NU dan Warganya. Dan saya juga mengabarkan bahwa NU baru saja mengadakan muktamar internasional tentang Fiqih Peradaban dan hasilnya akan kami bagikan kepada para ulama Maroko dan dunia Islam,” kata Gus Yahya di Maroko.
Dalam kunjungan tersebut, Gus Yahya mengungkapkan bahwa Maroko memiliki tempat khusus di hati ulama dan warga NU. Sebab bagi NU, Maroko yang juga dikenal dengan istilah Maghribi merupakan salah satu pusat spiritualitas.
“Walaupun ini pertama kali saya menginjakkan kaki di tanah Maghribi, namun di kalangan NU, Maghribi sering disebut sebagai salah satu pusat spiritual. Banyak tarekat NU yang tersambung sanadnya ke tanah Maghribi ini,” jelasnya.
Sebagai informasi, Durus Hasaniyah atau Hassanian Lectures sendiri merupakan forum ceramah ilmiah keagamaan yang dihelat di Istana Kerajaan Maroko. Setiap Ramadhan, selama sebulan penuh, Raja Maroko, Mohammed VI, memiliki kebiasaan mengundang para ulama dari berbagai negara untuk mengikuti ceramah ilmiah keagamaan yang dihelat di Istana kerajaan. Tradisi mengisi Ramadhan dengan kegiatan ilmiah di Istana sudah berlangsung lama di Maroko, sejak masa Sultan Hasan I (1873-1894) hingga saat ini.