Kedermawanan Habib Hasyim bin Umar bin Yahya dalam Berdakwah (4)
Habib Hasyim terkenal sebagai sosok yang dermawan. Setiap hari setelah ber-khalwat, berzikir, membaca Al-Qur’an dan membaca kitab yang rutin beliau lakukan ba‘da shalat subuh, beliau kemudian keluar dari tempat khalwat, dan pergi ke desa-desa dan daerah-daerah untuk melakukan kegiatan Amaliah Shadaqah dengan membagikan harta kepada orang-orang yang tidak mampu.

Habib Hasyim terkenal sebagai sosok yang dermawan. Setiap hari setelah ber-khalwat, berzikir, membaca Al-Qur’an dan membaca kitab yang rutin beliau lakukan ba‘da shalat subuh, beliau kemudian keluar dari tempat khalwat, dan pergi ke desa-desa dan daerah-daerah untuk melakukan kegiatan Amaliah Shadaqah dengan membagikan harta kepada orang-orang yang tidak mampu.
Kegiatan tersebut beliau lakukan setiap hari. Hingga saat setelah beliau wafat, banyak para orang tua dan anak-anak yang berbondong-bondong datang ke Masjid Al-Nur dan mereka mengatakan bahwa setelah Habib Hasyim meninggal tidak ada lagi yang menanggung kehidupan mereka, karena setiap hari Habib Hasyim lah yang memberi makan dan harta benda kepada mereka. Kedermawanan beliau memang sangat luar biasa.
Diceritakan di daerah Warungasem ada seorang yang meminta bantuan kepada Habib Hasyim, lalu Habib Hasyim memberinya uang hingga orang tersebut bisa membangun rumah, bisa untuk modal usaha dan lain-lain. Habib Hasyim memang sosok yang dermawan kepada siapapun.
Selain menjadi sosok yang dermawan, Habib Hasyim bin Umar bin Yahya menjadi rujukan para ulama pada zamannya, di antaranya adalah Mbah Hasyim Asy’ari dan Kiai Muh Amit (Ki Amir) Simbang dan tokoh-tokoh lainnya. Beliau terkenal ke-‘allamah-annya (sangat alim). Bahkan Kiai Amir mengatakan bahwa Habib Hasyim itu ‘Allamatuddunya fi zamaanih (sealim-alimnya orang di dunia pada zamannya).
Dalam berdakwah beliau tidak menunggu bantuan dari manapun, karena semua biasa beliau tanggung sendiri dan memang harta yang beliau miliki dicurahkan sepenuhnya untuk dunia pendidikan dan dakwah. Di Indramayu tempat kelahirannya, Habib Hasyim mempunyai lahan pertanian yang cukup luas sehingga dapat menopang kegiatan-kegiatan pendidikan dan dakwah yang beliau selenggarakan, di samping itu beliau juga mempunyai usaha-usaha yang lain.
Beliau juga sering menekankan untuk menghormati kepada sesama manusia, karena kita mempunyai misi sebagaimana dakwahnya Rasulullah saw., yaitu bagaimana caranya agar kita bisa membuat daya tarik kepada siapapun untuk bisa mengikuti dakwah yang kita sampaikan. Beliau juga sering menasihati untuk saling tolong-menolong kepada sesama manusia tanpa memandang hal lainnya.
Jauh sebelum membangun dan mengasuh pesantren, Habib Hasyim sudah aktif dalam melakukan dakwah dari satu desa ke desa lainnya. Beberapa mushola dibangun oleh Habib Hasyim di Pekalongan. Semenjak mudanya, harta, ‘ benda dan tenaga Habib Hasyim memang dicurahkan untuk kepentingan agama.