Konsolidasi Pengurus dan Mursyid, JATMAN Jawa Timur Gelar Rapat Terpadu

Januari 8, 2024 - 02:22
Januari 8, 2024 - 02:28
Konsolidasi Pengurus dan Mursyid, JATMAN Jawa Timur Gelar Rapat Terpadu

Surabaya, JATMAN Online – Rais Jatman Jawa Timur, KH. Fathul Huda dalam arahannya pada Rapat Terpadu di Kantor Jatman Jawa Timur, Gedung PWNU Jawa Timur, menyampaikan bahwa khidmah adalah pintu masuknya barakah, Minggu (07/01).

Pada kesempatan tersebut, KH. Fathul Huda juga mengutip Qs. Al-Hasyr ayat 18,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (Akhirat); dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Pada ayat tersebut, Kiai Huda menggarisbawahi perintah Allah untuk selalu mengevaluasi apa yang sudah dikerjakan untuk menatap masa depan.

“Kita ini kan organisasi mengetuk langit, jadi hasilnya banyak yang tidak kasat mata. Meski secara normatif, kita banyak hasil, baik acara pelantikan wustho, raker di Madiun, termasuk pelantikan di syu’biyyah-syu’biyyah. Di syu’biyyah-syu’biyyah banyak yang dibina oleh para kiai besar maksudnya punya kredibilitas,” ungkap Kiai Huda.

Dalam berorganisasi, Kiai Huda menekankan pada pentingnya mengelola ego masing-masing agar harmonisasi dalam kepengurusan selalu terjaga dengan baik.

“Kita harus punya rasa bahwa organisasi kita ini organisasi hati karena kita semua ini sudah tua. Itu yang harus kita kembangkan. Kadang kita masih menyimpan dendam. Meskipun kadang baik, tapi harus dihilangkan. Saya mohon semuanya menggunakan tasamuh. Jadi tidak perlu mengatakan hal-hal yang tidak perlu,” kata Kiai Huda.

“Saya ingin melepas ‘baju Rais’ saya. Kita semua sama. Jadi tidak usah ada ego merasa disalip. Makanya harus tasamuh. Di sini saya bukan menyalahkan, tapi kita evaluasi bersama. Saya sudah sowan ke beberapa pengurus. Bukan untuk bangga-banggaan (bahwa) saya Rais, (maka) saya sowan. Bukan. (Ini) murni agar solidaritas kita terbangun,” lanjutnya.

Kiai Huda meyakini bahwa jika semua thariqah bersatu, maka semua rekomendasi akan berjalan efektif. Bagaimana menyatukannya, menurutny adalah dengan membangun hubungan yang bai kantar mursyid. Dengan kata lain, pada pertemuan selanjutnya, ia berharap agar pengurus harian bisa mengundang para mursyid agar kepengurusan terjalin lebih akrab.

“Para mursyid kita ajak berdoa bukan untuk kemenangan capres tertentu. Berpolitik silakan tapi atas nama individu. Saya juga mendukung salah satu capres tapi saya memberi sambutan saat saya mengundang capres tersebut saya bicara atas nama shahibul-bait bukan atas nama saya sebagai Rais, saya lepas baju itu,” pungkas Kiai Huda.

Acara ini melibatkan beberapa peserta, di antaranya 6 perwakilan dari lajnah dan pengurus harian.