Habib Husein Ja’far Alhadar Hadiri Haul Akbar Ke-27 KH. Achmad Sjaichu

Depok, JATMAN Online – Ketokohan Al-Magfurlah KH Achmad Sjaichu menjadi teladan bagi banyak tokoh lainnya seperti Gus Dur, KH Mustofa Bisri, Habib Luthfi bin Yahya dan lainnya yang mengalami masa-masa beliau, di mana beliau adalah seorang yang berangkat dari kesantrian yang dapat mewarnai sejarah Indonesia hingga dunia internasional.
Menjadi keharusan bagi seorang muslim dapat mengambil pelajaran dari para tokoh, sebagaimana maqolah menyatakan
ما اكثر العبر و اقل الاعتبار
‘Betapa banyak pelajaran akan tetapi sedikit sekali yang mengambil pelajaran’
Maka tradisi Haul sangatlah melekat dikalangan pesantren karena adanya ketokohan yang banyak melahirkan generasi santri luar biasa dan siap terjun di masyarakat memberikan kemaslahatan untuk umat.
Baca juga: Habib Ahmad Alaydrus: Kiat Menghasilkan Kuantitas dan Kualitas Rezeki
Seperti halnya ketokohan Al-Magfurlah KH Achmad Sjaichu yang pada akhirnya kembali ke Pesantren. Menjadikan beliau sebagai seorang ulama yang hingga kini menjadi teladan bagi santri Pesantren Al-Hamidiyah pada khususnya.
Acara Haul Akbar Al-Magfurlah KH Achmad Sjaichu yang ke-27 kali ini dengan tema besar yang ditetapkan panitia, yakni “Menjaga Sanad Ilmu, Merawat Ajaran Guru”.
Haul Al-Magfurlah yang ke-27 kali ini akan menghadirkan dua pembicara utama, yakni Dr. KH. M. Luqman Hakim dan Habib Husein Ja’far Al Hadar.
KH Luqman Hakim adalah alumni Pesantren Tebuireng Jombang, yang sekarang menjadi Pengasuh (Mudir) Ma’had Aly Raudhatul Muhibbin, Caringin Bogor. Sedangkan Habib Husein Ja’far Al-Hadar adalah dai millenial yang dakwahnya menyejukan, hingga meng influence para pemuda yang haus agama saat ini. Dan ceramahnya yang mudah di cerna oleh semua kalangan.
“Kegiatan Haul ke-27 KH Achmad Sjaichu ini ingin kami manfaatkan untuk memberikan motivasi kepada para santri Pesantren Al-Hamidiyah khususnya bahwa di era digital ini belajar ilmu keagamaan tidak cukup melalui media sosial saja, melainkan harus punya guru yang membimbing langsung, agar tidak tersesat. Sebab, barangsiapa belajar tanpa guru, maka gurunya adalah Syaitan”, ujar KH Oman selaku Kepala Pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah.
Acara esok akan dimulai pada Sabtu, 5 Februari 2022, pukul 07.00 – 13.00 WIB, dengan daring dan luring. Untuk yang di Pesantren hanya Santri dan beberapa tamu VIP dari Tokoh Ulama Kota Depok dan PCNU Kota Depok, Kemenag. Dengan protokol kesehatan serta Sweb terlebih dahulu bagi tamu undangan VIP.
Pewarta : Abdul Mun’im Hasan