Gus Mus: Nahdlatul Ulama Itu Satpamnya Indonesia

Jakarta, JATMAN Online – K.H. Ahmad Mustofa Bisri atau sering dipanggil Gus Mus merupakan pimpinan Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang. Beliau pernah mengisi acara tausiyah pada Peringatan 1 Abad sekaligus Haul sesepuh dan masyayikh Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif, Denanyar, Jombang, Jawa Timur pada 19 April 2015 silam.
“Saya hadir tidak lain hanya ingin memperoleh keberkahan diacara peringatan wafatnya tokoh besar yakni KH. Bisri Syansuri, KH. Bisri Syansuri merupakan salah satu dari 3 pendekar dari Jombang yang berhasil mendirikan Nahdlatul Ulama,” kata Gus Mus dikutip dariChannel MataAir Cinema.
Gus Mus mengamati dari sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama, Beliau menyebutkan bahwa Mbah Wahab adalah orang yang berhasil mendukung Mbah Hasyim Asy’ari dan Mbah Bisri agar segera mendeklarasikan berdirinya Nahdlatul Ulama.
“Nahdlatul Ulama ini diciptakan oleh Allah Tala’a untuk jadi panutannya orang-orang seluruh dunia. Ini merupakan anugerah yang sangat luar biasa yang sudah Allah anugerahkan kepada kita, warga Nahdliyin semuanya,” ucapnya.
Gus Mus menceritakan saat perjumpaannya dan berdiskusi dengan Gus Dur berkaitan dengan masalah-masalah yang terjadi seputar Nahdlatul Ulama yang hanya dianggap dimanfaatkan oleh negara saja dalam berbagai kasus dan situasi, seperti penumpasan PKI, perlawanan terhadap penjajah yang menyerang Indonesia, Gus.
Gus Mus-pun berkeluh kesah kepada sahabatnya tersebut, Gus Mus menyatakan bahwa NU kok difikir-fikir seperti Satpam Gus? Sontak Gus Dur menjawab dengan ringan, ‘’Lho Gus, Apa kurang mulia menjadi satpamnya Indonesia.’’
Gus Mus pun seketika langsung terdiam mendengar jawaban Gus Dur yang sederhana namun penuh dengan makna itu.
Pewarta: A’isy Hanif Firdaus, S.Ag.
Editor: Arip Suprasetio