Sebagai Pedoman Hidup, Dai Milenial KH Fatih Risyad Isi Nuzulul Qur'an Di Pesantren Al-Hamidiyah

Maret 31, 2024
Sebagai Pedoman Hidup, Dai Milenial KH Fatih Risyad Isi Nuzulul Qur'an Di Pesantren Al-Hamidiyah

Depok, JATMAN Online - Pesantren Al-Hamidiyah menggelar acara Nuzulul Quran menghadirkan Kiai milenial KH Fatih Risyad lulusan S3 IIQ Jakarta. Saat tausiah ia menyampaikan Al-Qur'an sebagai pegangan dan pedoman hidup umat Islam (30/03/2024) Sabtu malam. 

"Santri jika ingin hidupnya berkah, sukses dunia dan akhirat maka jadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup yang harus diamalkan, tentunya dengan membaca, mempelajarinya," ujar yang juga alumni Pesantren Al-Hamidiyah Depok. 

Kiai Fatih juga menyampaikan ayat Al-Qur'an terkait mereka yang jauh dari tuntunan Al-Qur'an. 

وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ

Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". [TaHa: 124]

"Dengan memperingati Nuzulul Qur'an. Kita menjadi tahu betapa Allah Ta'ala maha penyayang kepada hambanya. Kita dapat mengingatkan kembali tujuan diturunkannya Al-Qur'an, Mumpung masih ada di sini kerahkan tenaga kita untuk ilmu yang berkah. Ilmu tanpa adab bagai burung tanpa sayap," ungkap alumni Al Asyirotus Syafi'iyah KH M Syafi'i Hadzami Jakarta.

Kepala Pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah Depok KH Dr Oman Fathurahman saat sambutannya mengapresiasi penampilan para santri kelas VIII Mts Al-Hamidiyah dalam membawakan Nadhom Imriti. 

"Tradisi Pesantren yang baik, menjadi contoh bagi semua agar dapat menghafalkan ilmu alat yang sangatlah berguna untuk menguasai kitab kuning, alhamdulillah malam ini saya bergembira dengan penceramah yang merupakan alumni," ungkapnya. 

Hal senada juga disampaikan Dr H lukman Hakim Saifudin. Ia mengapresiasi penampilan santri saat tampil melantunkan imriti dengan diiringi hadrah. 

"Itu akan menjadi modal dasar bagi santri dan akan sangat membantu memahami Al-Qur'an," ucap Menteri Agama periode 2014–2019.

Ia juga menyatakan sebulan ditempa agar dapat kembali ke fitrah manusia, cara Allah membarikan panduan agar umat manusia mengenali kemanusiaannya sebagai hamba Allah dan sebagai pengelola alam semesta yang mampu memberikan kemaslahatan (seorang khalifatullah) 

"Dalam Al-Qur'an semua diceritakan, ingin mengajak, mengingatkan kepada kefitrahan manusia. Mengenali diri kita sendiri," pungkas Mustasyar Pesantren Al-Hamidiyah. 

Sebagai informasi kegiatan Nuzulul Qur'an diiringi dengan rangkaian khataman atau pasaran ngaji kitan Adab fid Din karangan Hujjatul Islam Alghazali pada yang dikaji sejak hari kamis, 3 Ramadhan diakhiri pada 19 Ramadhan 1445 H. 

Pewarta : Abdul Mun'im Hasan
Editor: Arip Suprasetio