Ajak Perkuat Persatuan, Kemenkominfo Bersama Kanzus Sholawat Gelar Literasi Demokrasi di Pekalongan

Mei 9, 2024
Ajak Perkuat Persatuan, Kemenkominfo Bersama Kanzus Sholawat Gelar Literasi Demokrasi di Pekalongan

Pekalongan, JATMAN Online – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerjasama dengan Kanzus Sholawat pimpinan Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya menggelar Literasi Demokrasi Merawat Silaturahmi Menjaga Negeri.

Kegiatan ini dalam rangkaian halal bihalal Jam'iyyah Rotibul Kubro Kota Pekalongan di Kanzus Sholawat, Jalan Dr Wahidin, Kelurahan Noyontaansari, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, pada Selasa (07/05/2024) malam.

Acara ini mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk memperkuat literasi demokrasi demi menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.

Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo, Usman Kansong menyampaikan acara ini digelar di Kota Pekalongan karena disini ada Habib Luthfi. Selama ini beliau sangat konsen dengan kebangsaan Indonesia dan selalu menggelorakan persatuan dan kesatuan Indonesia.

"Beliau punya jamaah di sini dan kami pikir sangat tepat membuat program Literasi Demokrasi Merawat Negeri di Kota Pekalongan," katanya.

Usman memaparkan bahwa Pekalongan dikenal sebagai kota yang agamis, sekaligus kota bisnis karena produk batiknya yang tumbuh pesat.

"Tentu kita ingin memajukan Pekalongan dari sisi bisnisnya, keagamannya, dan juga demokrasi," ucapnya.

Terkait perhelatan pilpres yang sudah usai. Usman menilai hal itu sudah selesai dan hasilnya sudah diputuskan presiden terpilih.

"Maka dari itu, kini bangsa Indonesia diimbau untuk melupakan perbedaan-perbedaan di masa Pemilu. Kini saatnya rakyat Indonesia bersatu, bersilaturahmi, dan membangun negeri. Mari jadikan transisi pemerintahan ini berlangsung mulus tanpa hambatan berarti," jelasnya.

Usman mengimbau kepada para pegiat media sosial (medsos) untuk menjadikan medsos sebagai ruang demokrasi, ruang untuk menyampaikan nilai-nilai demokrasi dan nilai-nilai kebangsaan.

Menurutnya, jangan sampai medsos justru menjadi sarana untuk menurunkan kualitas demokrasi di Indonesia, misalnya melalui konten hoaks. Maka dari itu pegiat medsos diajak untuk menyampaikan informasi yang positif dan produktif dan membangun optimisme.

"Jangan justru memunculkan pesimisme, disinformasin, apalagi hoaks, supaya demokrasi kita makin maju," pungkasnya.