Zuhairi Misrawi Ceritakan Tradisi Ramadan Nusantara di Al-Hiwar al-Tunisi TV

Gus Dubes Tunisia yang memiliki nama Zuhairi Misrawi mengungkapkan tradisi Ramadan di Nusantara saat dirinya menghadiri acara di televisi nasional Al-Hiwar Al-Tunisi TV. "Salah satu ciri utama bulan Ramadhan, kita terdorong untuk terus berbagi, termasuk berbagi informasi dan tradisi Ramadhan Nusantara. Rupanya, media-media Tunisia mulai tertarik untuk mengenal Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia,"

April 2, 2024
Zuhairi Misrawi Ceritakan Tradisi Ramadan Nusantara di Al-Hiwar al-Tunisi TV

Tunusia, JATMAN Online - Gus Dubes Tunisia yang memiliki nama Zuhairi Misrawi mengungkapkan tradisi Ramadan di Nusantara saat dirinya menghadiri acara di televisi nasional Al-Hiwar Al-Tunisi TV. 

"Salah satu ciri utama bulan Ramadan, kita terdorong untuk terus berbagi, termasuk berbagi informasi dan tradisi Ramadan Nusantara. Rupanya, media-media Tunisia mulai tertarik untuk mengenal Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia," ujar santri lulusan Al-Amin Sumenep Madura. 

Ia juga menjelaskan bahwa berbeda dengan negara-negara Arab yang merupakan tanah kelahiran Islam, Indonesia merupakan negara yang jauh dari pusat Islam, namun dari segi tradisi, populasi, dan etika sangat identik dengan Islam. 

"Bahkan salah seorang pemikir Tunisia, Prof Moncef B. Abdeljelil mengatakan dalam buku terbarunya, bahwa Islam Indonesia akan menjadi 'Muslim Sentral', bukan lagi 'Muslim Pinggiran', karena mampu mempertahankan tradisi dan beradaptasi dengan modernitas," ungkap cendikiawan muda NU. 

Gus Dubes merasa senang dengan undangan yang ia dapati.

"Maka dari itu, saya dengan senang hati memenuhi undangan televisi Tunisia, dalam hal ini, al-Hiwar al-Tunisi TV, salah satu jaringan televisi di Tunisia. Pada intinya, umat Islam Indonesia menyambut Ramadan dengan sukacita sebagai modal individual dan modal sosial untuk membangun negeri tercinta dan peradaban dunia," pungkasnya. 

Pewarta: Abdul Mun'im Hasan
Editor: Khoirum Millatin