Yayasan Islam Al-Hamidiyah Gelar Haul Ke-28 KH Achmad Sjaichu: Muliakan Ilmu Kiai dan Bumikan Akhlak Santri

September 28, 2023 - 07:54
Yayasan Islam Al-Hamidiyah Gelar Haul Ke-28 KH Achmad Sjaichu: Muliakan Ilmu Kiai dan Bumikan Akhlak Santri

Depok, JATMAN Online – Yayasan Islam Al-Hamidiyah menggelar Haul ke-28 Almaghfurlah KH Achmad Sjaichu dengan tema Memuliakan Ilmu Kiai, Membumikan Akhlak Santri di Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok, Kamis (16/3/2/2023) malam lalu.

Haul ke-28 Almaghfurlah KH Achmad Sjaichu ini disemarakkan dengan gema shalawat bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf dan ceramah oleh Habib Husein Ja’far Al Hadar.

Almaghfurlah KH Achmad Sjaichu (1921-1995) merupakan tokoh Nahdlatul Ulama, Pendiri Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR GR), dan Presiden Dewan Pusat Organisasi Islam Asia Afrika (OIAA).

Kepala Pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah Depok, Prof KH Oman Fathurahman dalam sambutannya menjelaskan bahwa tema haul kali ini merupakan bentuk cita-cita untuk mencetak para santri yang memberikan manfaat dan maslahat.

“Haul ke-28 ini sengaja kita membuat tema Memuliakan Ilmu Kiai, Membumikan Akhlak Santri. Memuliakan ilmu kiai bukan mengultuskan kiai, tetapi memuliakan. Allah saja memuliakan orang-orang yang memiliki ilmu. Yarfaillahulladzina amanu minkum walladzina utul ilma darajat, Allah saja meninggikan, memuliakan shahibul ilmi,” kata Prof Oman.

Dilansir dari NU Online, Prof Oman berpesan bahwa tema tersebut harus benar-benar diresapi yaitu dengan cara memuliakan ilmu dan juga mempelajarinya.

“Kami Insya Allah bukan hanya memuliakan, tetapi Insya Allah akan kita praktikkan. Kita bumikan, kita amalkan menjadi akhlak yang baik sehari-hari. Inilah cita-cita kami untuk mencetak para santri yang memberikan manfaat dan maslahat. Seperti halnya yang dilakukan oleh Kiai Achmad Sjaichu,” jelasnya.

KH Achmad Sjaichu, lanjut Guru Besar Filologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, hendaknya dijadikan teladan bahwa kebaikan akan terus dikenang sekalipun sudah tidak lagi di dunia ini.

“Beliau sudah wafat 28 tahun yang lalu. Tetapi masih bisa menghimpun, menghadirkan, mengumpulkan silaturahmi di antara kita semuanya. 28 tahun beliau terbaring di alam baqa. Tetapi kebaikan, jasanya, nama besarnya, nama baiknya mengumpulkan kita yang tidak pernah ketemu secara langsung silaturahim. Ini adalah sesuatu yang menjadi pelajaran bagi kita, bahwa seseorang itu kebaikannya akan terus dikenang, kalau seandainya kita menanamkan kebaikan,” paparnya.

Dalam kegiatan tersebut juga buku ke-ALHAMIDIYAH-an, yang merupakan pedoman dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai kebaikan yang terinspirasi dari Kiai Achmad Sjaichu.  

“Mudah-mudahan buku ini akan menginspirasi kita semuanya, semoga kebaikan Almaghfurlah terus kita kenang dan amalkan,” unkapnya.

Sementara itu, Habib Husein Jafar Al Hadar menjelaskan bahwa Almaghfurlah merupakan sosok Kiai yang sungguh nyata keberkahannya.

“Kiai Sjaichu eksis dengan Pesantren Al-Hamidiyah yang didirikannya. Beliau sudah wafat tapi bisa memberikan kehidupan untuk kita. Sedangkan kita yang hidup meskipun bernyawa kadang kita mati artinya boro-boro memberikan kebaikan kepada sekitar, untuk memberikan kebaikan kepada keluarga level yang paling rendah yakni nafkah lahiriah saja kita kesusahan,” pungkasnya.