Sosok Almarhum Mursyid Syekh Abdul Hamid Husen Di Mata Muridnya

September 18, 2023 - 10:48
Sosok Almarhum Mursyid Syekh Abdul Hamid Husen Di Mata Muridnya

Depok, JATMAN Online – Meninggalnya tokoh ulama kharismatik, Mursyid Thariqah Qadiriyah wa Naqsabandiyah pada hari ke-3 Syawal 1443 H masih menyisakan duka mendalam bagi para muridnya.

KH. Abdul Hamid Husen, seorang ulama sekaligus murobbi (pembimbing) masyarakat yang tinggal di sekitar Jalan H. Samali, Pasar Minggu dikenal dengan keramahannya, pribadi yang rendah hati, arif bijaksana, sikap yang penuh kasih sayang, kelembutan, menghormati dan menghargai siapa saja, tidak pernah mencela, tidak merendahkan siapa pun serta berdakwah menebar Islam Aswaja An-Nahdliyah ala Thariqah Mu’tabarah.

Ustaz Muhammad Nur Fathuddin, Rois Ghutsniyah Jatman Kec. Sukmajaya Kota Depok menceritakan pengalamannya menjadi murid dari Mursyid Thariqah Syekh Murobbi Abah Abdul Hamid Husen.

“Banyak sekali pelajaran yang saya terima selama 23 tahun di bawah bimbingan Beliau. Beliau banyak mengajarkan melalui sikap dan perbuatan. Cara hidup Beliau adalah pelajaran yang sangat membekas dan berharga bagi saya, akhlak dalam kehidupan keseharian Beliau adalah pesan terbesar bagi saya.” Tutur Alumni Pesantren Al-Hamidiyah Depok tersebut.

Ia juga mengenang bagaimana cara Syekh Abah Abdul Hamid Husen dalam memberikan teguran,

“Beliau menegur dengan cara dan ucapan yang tidak ingin menyakiti orang yang ditegur. Beliau membuat orang yang bersalah menjadi sadar akan kesalahannya tanpa merasa disalah-salahkan, menerima siapa saja yang ingin bertemu tanpa membedakan usia.” Ujar Ustaz Muhammad Nur yang juga Dewan Khos Pagar Nusa Nahdlatul Ulama Sukmajaya Kota Depok.

Selain itu, hal yang paling membekas di hati muridnya tersebut adalah bagaiamna Sang Syekh mengajarkan bagaimana seharusnya menjadi seorang hamba bagi Allah sebagaimana seorang budak kepada tuannya.

“Budak itu apa kata tuannya, memenuhi keinginan tuannya, bukan keinginan hatinya.” Kenangnya.

Almarhum dikenal sebagai ulama besar, Mursyid dari sebuah Thariqah, memiliki gelar doktoral dari beberapa kampus ternama di Mesir, Saudi, Amerika, dan Perancis. Namun ia tidak pernah menunjukkan hal itu semua. Sehari-harinya Syekh Abah Abdul Hamid Husen selalu bersikap sederhana, berpakaian sederhana, layaknya seorang yang biasa saja.

“Beliau tidak pernah mengatakan ‘makanan ini tidak enak’, tapi Beliau akan mengatakan ‘makanan ini tidak cocok di lidah saya’. Beliau tidak mengatakan ‘surga yang paling rendah sampai yang paling tinggi’, tapi Beliau akan mengatakan ‘surga yang tinggi dan yang lebih tinggi’. Begitu juga ketika Beliau mengatakan tentang maqamat dan derajat kewalian, Beliau akan mengatakan ‘derajat yang tinggi dan yang lebih tinggi darinya’. Beliau katakan kepada saya, ‘wali tidak ada yang rendah, surga tidak ada yang rendah, semuanya tinggi.’ Dan ketika seseorang mengatakan ‘surga yang terendah, pangkat kewalian yang terendah’, dia sudah berdusta.” Pungkas Pimpinan Majelis Annurul Isroqy.

Patut diketahui bahwa sanad Thariqah Qadiriyah wa Naqsabandiyah Almarhum KH. Abdul Hamid Husen berasal dari gurunya Syekh Muslih bin Abdurahman Al-Maraqi, Syekh Abdul Lathif Banten, Syekh Abdul Al-Waqit, Syekh Abdul Karim, Syekh Ahmad Khatib As-Sambasi.

Sanad Thariqahnya sampai ke Syekh Imam Musa al-Kazim bin Syekh Imam Ja’far As-Shadiq bin Syekh Imam Muhammad al-Bagir bin Syekh Imam Ali Zainal Abidin bin Sayyidina Husein (Cucu Rasulullah saw.) bin Sayyidina Ali bin Abi Thalib kw.

Makam Almarhum Syekh Abdul Hamid Husen terletak di Jalan Pondok Bali KM 5,3 Anjun, Legonkulon, dusun Anjun, Legonkulon, Pamanukan Subang Jawa Barat. Di sisi makam Mbah KH. Husen, salah satu tokoh ulama penyebar Islam di Pantai Utara Jawa.

Pewarta : Abdul Mun’im Hasan
Editor: Khoirum Millatin