Ormas Bentukan Habib Luthfi, Petanesia Kudus Resmi Dilantik

Kudus, JATMAN Online – Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Pecinta Tanah Air Indonesia (Petanesia) resmi berdiri di Kabupaten Kudus. Ormas bentukan Habib Luthfi bin Yahya itu pun resmi dilantik Selasa (31/5) malam.
Pelantikan dan pengukuhan pengurus DPC Petanesia periode 2021-2026 itu diadakan di RM Bambu Wulung dan diiringi oleh kolaborasi kesenian barongsai dari Kelenteng Hok Hien Bio dan gamelan Suluk Tajuk Menara.
Selain dihadiri seluruh pengurus DPC, turut hadir di acara pelantikan tersebut sejumlah pejabat Forkopimda, pengurus DPP dan DPW Petanesia serta sejumlah perwakilan organisasi sosial dan keagamaan yang ada di Kabupaten Kudus.
Ketua DPC Petanesia Kabupaten Kudus KH Muhammad Alamul Yaqin mengatakan, Petanesia merupakan organisasi yang bertujuan meningkatkan kecintaan terhadap Tanah Air Indonesia.
“Pengurus Petanesia ini terdiri dari beragam kalangan. Politisi ada, tokoh masyarakat, tokoh agama juga ada, aktivis sosial, budaya hingga ekonomi pun kami rangkul, harapannya toleransi bisa terwujud di mana saja,” ucapnya.
Petanesia juga mengajak seluruh masyarakat Kudus untuk menjadi tonggak penjaga toleransi dan keberagamaan yang telah diwariskan para leluhur.
“Mereka siap menjadi tonggak penjaga toleransi dan keberagaman yang sudah ada bahkan sejak zaman dahulu.,” tambahnya.
Sekretaris Dewan Fatwa Kebangsaan DPC Petanesia Kabupaten Kudus, Mawahib memastikan Petanesia tidak akan menjadi partai politik. Lebih dari itu, Petanesia akan menjadi ajang berkumpul bagi seluruh kekuatan politik dan elemen anak bangsa lainnya.
“Petanesia justru menjadi wadah bagi berbagai kelompok termasuk kader partai politik yang sama-sama memiliki visi kebangsaan,” paparnya.
Sekjen DPP Petanesia, Deni Ramdani Sagara mengatakan sesuai amanah pendiri Petanesia, Habib Luthfi, Petanesia merupakan organisasi yang bertujuan untuk menumbuhkan kembali kecintaan pada Tanah Air.
Petanesia, lanjut dia, dibentuk untuk menjaga hasil dari perjuangan para pendahulu yang rela untuk berlumur darah dan keringat untuk memerdekakan bangsa serta menjadikannya bangsa yang beragam.
“Inilah yang juga harus dilakukan di Kudus. Kami lihat di sini juga masih berdiri kokoh, kami harapkan ini bisa terus dipertahankan,” ungkapnya.