Mengenal Ruh, Pusat Kehidupan Manusia

September 18, 2023
Mengenal Ruh, Pusat Kehidupan Manusia

Jauh sebelum tubuh ini ada, pada hakikatnya kita sudah diciptakan oleh Allah Swt. di alam arwah dalam wujud ruh. Dan kita sebenarnya adalah makhluk-makhluk ruhaniah yang sedang dihadirkan di muka bumi. Jadi, kita ini adalah ruh yang ditiupkan di dalam badan. Seperti firman Allah dalam surat Al-Hijr Ayat 9:

فَإِذَا سَوَّيْتُهُۥ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِن رُّوحِى فَقَعُوا۟ لَهُۥ سَٰجِدِينَ

“Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.”

Pada dasarnya, badan yang sekarang ini menempel pada diri kita fungsinya hanyalah sebagai cangkang, wadah, atau casing. Sementara ruh merupakan pusat dari hidup kita.

Pusat ruh atau inti daripada “ruh” itu sendiri adalah qolbu (hati). Oleh karena itu, qolbu sering disebut lubbun. Lubb artinya inti, jamak dari lubb yang biasa kita istilahkan dengan albab. Dari kata tersebut, muncul kata Ulil Albab (orang yang berakal).

Hubungan dan komunikasi manusia dengan Allah Swt. tidak mungkin terjadi melalui jasad basyariah, namun terjadi melalui ruh atau qolbu. Jadi disinilah pentingnya kita berdzikir. Dzikir atau mengingat Allah Swt. dengan kalimat-kalimat yang sudah diajarkan oleh Rasulullah Saw. kepada umatnya adalah sebagai pembersih qolbu agar qolbu kita bening dan suci. Karena jika qolbu kita kotar, maka signal-signal Ilahiyah akan sangat sulit bisa kita tangkap dalam kehidupan kita.

​​​​​​​Dzikrullah pembersih qolbu yang diajarkan oleh Kanjeng Nabi Muhammad Saw. adalah kalimat “Laa ila ha illallah” yang ditancapkan kedalam relung qolbu agar qolbu kita bersih, selalu terjaga dan selalu dapat menerima signal-signal hidayah dari Alloh SWT.

Jika qolbu ini secara Istiqomah dicuci terus-menerus hingga bersih dengan kalimat “Laa ilaaha illallah” (tentu dengan bimbingan guru) maka ruh manusia akan tersambung dengan Allah atau yang biasa disebut “wushul” atau connect kepada Allah Swt. Maka disinilah pentingnya berdzikir melalui jalur thoriqoh agar ruhaniah atau qolbu kita dapat bening dan bersih. Yang lebih penting lagi adalah ketika ruh atau qolbu ini lepas dari jasad untuk menghadap kehadirat Allah Swt., posisi kita membawa predikat qolbun salim (qalbu yang terbebas dari penyakit-pengakit).

Seperti yang firmankan Allah Swt. didalam Al-Qur’an:

وَلَا تُخْزِنِي يَوْمَ يُبْعَثُونَ* يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ* إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

“Janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan, yaitu di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna (hari kiamat), kecuali orang-orang yang menghadap Allah Swt. dengan hati yang bersih.”

Penulis: KH.Cholidin Chosim (Badal Mursyid Thariqah Syadziliyah)
Editor: Hamzah Alfarisi