Makna Alif-Lam-Mim (الٓمٓ) Menurut Syeikh Ibnu ‘Arabi

Al-Qur’an mengandung ayat muhkamat dan ayat mutasyabbihat. Ayat jenis yang kedua ini adalah ayat yang samar, sulit dipahami, dan hanya Allah yang mengerti hakikat maknanya, dan para auliya yang telah diberikan ketersingkapan (kasyaf) oleh Allah SWT. Ayat ini antara lain adalah huruf-huruf muqaththa’ah di awal surah al-qur’an. Para ulama mufassirin pun ketika menafsirkan huruf-huruf tersebut umumnya menyebutkan “Allahu a’lam bi muradihi” (Allah yang lebih mengerti maksudnya).
Namun, bagi ulama ahli hakikat (muhaqqiqin) diberikan kasyaf oleh Allah untuk mengetahui makna di balik huruf-huruf muqaththa’ah tersebut. Ulama muhaqqiqin yang mengerti ilmu huruf ini adalah As-Syeikh Al-Imam Khatamul Auliya Abu Bakar Muhyiddin Muhammad Bin Ali Bin Ahmad Bin Abdullah Al-Hatimi atau yang masyhur dikenal dengan Ibnu ‘Arabi. Beliau wafat pada tahun 638 H.
Di dalam kitab masterpiece-nya Al-Futuhat Al-Makkiyah Jilid 1 halaman 95 , Syeikh Ibnu ‘Arabi menjelaskan bahwa sesungguhnya huruf-huruf itu adalah bagin dari ummat yang mendapat khitab (mukhathibun) dan dibebankan (mukallafun). Diantaranya mereka ada yang diangkat sebagai utusan dan memiliki nama-nama tertentu. Syeikh Ibnu ‘Arabi menyebutkan bahwa tidak ada yang mengetahui ilmu huruf ini kecuali para ahli kasyaf dari jalan kami. Beliau menjelaskan secara detail dalam kitabnya, namun kita akan membahas tafsir alif-lam-mim (الٓمٓ) dalam surat Ar-Rum ayat 1.
Huruf alif (ا) menunjukan tauhid, sedangkan huruf mim (م) adalah untuk menunjukan Sang Raja yang Tak Akan Hancur (ملك الذي لا يهلك). Huruf lam (ل) yang berada diantara alif dan mim adalah sebagai penyambung dari keduanya. Jika kita cermati huruf lam mengandung huruf alif (ا) dan awalan huruf mim. Kemudian garis huruf lam hingga posisi terendah (melengkung ke bawah) sampai ke huruf mim maknanya adalah surat At-Tin ayat 4-5:
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan Dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka).”
Turunnya huruf alif ke tulisan (ا) itu seperti hadist shahih yang menjelaskan bahwa Allah turun ke langit dunia di sepertiga malam akhir.
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
“Tuhan kita yang Maha Agung dan Maha Tinggi turun setiap malam ke langit dunia ketika telah tersisa sepertiga malam terakhir. Ia berfirman: Siapakah yang berdoa kepadaku, maka aku akan mengabulkannya, Siapa yang meminta kepadaku, maka aku akan memberikannya. Siapa yang memohon ampun kepadaku maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari-Muslim).
Langit dunia adalah awal alam yang tersusun (tarkib), karena langit ini adalah langit Nabi Adam AS. Sesungguhnya Allah turun dari maqam Ahadiyah (أحدية) ke maqam wujudnya makhluk (إيجاد الخليقة) dengan turun yang bersifat taqdis dan tanzih, bukan turun yang bersifat tamtsil dan tasybih. Artinya, bahwa Allah itu turun tidak sebagaimana yang difahami manusia yaitu dari atas ke bawah, karena Allah tidak serupa dengan makhluk.
Huruf lam adalah sebagai penengah, yaitu pengganti posisi Yang Mengadakan (المكوّن) dan yang diadakan (الكون). Maksudnya adalah melalui sifat qudrah Allah ini, alam semesta ini ada. Adapun gabungan dari Yang Mengadakan dan yang diadakan itu tidak dapat disifati dengan sifat qudrah dengan diri-Nya (قدرة على نفسه), namun dengan sifat qudrah dengan makhluk-Nya (قدرة على خلقه). Oleh karena itu, qudrah itu dikeluarkan kepada makhluk-Nya.
Masih terkait dengan sifat qudrah, penciptaan alam seluruhnya dari awal hingga akhir itu selama enam hari, yaitu mulai dari awal hari ahad hingga akhir hari jum’at. Tersisa hari sabtu, yang berfungsi untuk berpindah dari satu kondisi (حال) ke kondisi lain (حال), dan dari satu maqam (مقام) ke maqam lain (مقام). Sehingga Syeikh Ibnu ‘Arabi menjelaskan bahwa alif-lam-mim (الٓمٓ) adalah satu bintang yang mencakup ilmu Dzat, sifat, perbuatan (أفعال), dan objek perbuatan (مفعولات).
Wallahu a’lam bishshowab
Kajian Al-Futuhat Al-Makkiyah ini diampu oleh Dr KH Ali M Abdillah setiap malam ahad.
Link video kajian lengkapnya dapat disimak di:
✅ https://youtu.be/He6gWOc6nKw
✅ https://fb.watch/azIOPIj_FW/